01

1.4K 172 10
                                    

𝐃𝐄𝐀𝐑 𝐒𝐏𝐔𝐓𝐍𝐈𝐊!

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

    "kalian dengar tidak?"

"apa tuh?"

"(m/n) lagi-lagi dipanggil kepala sekolah karena terlibat perkelahian dengan tartaglia"

"wahh lagi?! ya tidak heran sih.."

siang hari itu di jam istirahat cukup ramai, pasalnya beberapa menit setelah bel istirahat berdering, murid-murid sudah heboh di halaman sekolah.

diketahui dua murid pembuat onar terbesar di sekolah lagi-lagi telah membuat keributan.
(m/n) dari kelas 3-5 dan tartaglia atau childe dari kelas 3-2 lagi-lagi beradu tinju entah apa alasannya hingga mereka berdua di panggil oleh kepala sekolah.

disaat orang-orang heboh, alhaitham tidak peduli.

sang remaja bersurai abu-abu menduduki kelas 3-1 itu hanya duduk dengan tenang di bangkunya dengan sebuah buku yang menemaninya, sebuah headphone menutupi kedua telinganya, meredam kebisingan di sekitarnya.

ia larut akan dunianya sendiri. sebelum teman sebangkunya datang mengganggu waktu sendiriannya.

"wah, apakah kau percaya?! mereka berkelahi lagi! ini sudah ke 3 kalinya minggu ini, dan ini masih hari rabu!!" kaveh, sang pemuda bersurai blonde dengan berbagai aksesoris menghiasi, berceloteh ria dengan tangan yang terbang kemana-mana.

sementara lawan bicaranya hanya diam, tak menjawab bahkan tak bergerak sama sekali, masih fokus akan bukunya.

sebuah tanda perempatan muncul di pelipis kaveh, ia memicingkan iris merahnya dengan kedua tangan yang terlipat di dadanya.

"arghh kau dengan sifat congkakmu itu! aku ini sedang berbicara denganmu tau! tidak sopan mengacuhkan lawan bicaramu!"

"daripada sifatku, sepertinya kau saja yang kurang peka akan situasi, sudah sangat jelas aku memakai headphoneku, semua orang tau kalau itu artinya aku sedang tak ingin berbicara dengan siapapun, namun otak kecilmu itu memang berbeda ya.." ucap alhaitham tersenyum miring tak mencuri pandang sekalipun terhadap kaveh.

emosi kaveh semakin memuncak namun alhaitham benar, dan ia tau itu, lagi-lagi sang surai abu-abu itu menang dalam perdebatan dengan teman sekamarnya.

***

di dunia ini ada banyak hal yang paling alhaitham benci. 

pertama adalah orang yang membuang-buang waktunya. 

lagi-lagi guru sejarahnya itu terlalu banyak berbicara, bahkan hingga topik pembicaraannya keluar dari materi pelajaran, maka dari itu sekarang ia tengah berada di perpustakaan melewatkan pelajaran sejarahnya itu.

"guru itu teknik mengajarnya tidak efesien, lebih baik aku belajar sendiri" tanggap alhaitham ketika ditanyai mengapa ia tidak hadir di kelas untuk beberapa mata pelajaraan.

kalimatnya itu sering kali membuat harga diri seorang guru jatuh sekaligus mengundang emosi mereka, namun mereka tidak dapat berbuat apapun ketika alhaitham membuktikan bahwa perkataannya benar dengan mendapatkan nilai sempurna meski ia tidak pernah mengikuti kelas.

pemuda bersurai abu-abu itu kini berjalan menyusuri koridor sekolah yang cukup sepi, tak heran karena rata-rata semua orang tengah berada di kantin pada jam ini.

headphone peredam suaranya itu sekarang tengah bertengger di lehernya, pandangannya lurus kedepan tanpa memerhatikan orang lain, langkah kakinya percaya diri membuat orang lain tertegun.

𝐃𝐄𝐀𝐑 𝐒𝐏𝐔𝐓𝐍𝐈𝐊! ── 𝐀𝐋𝐇𝐀𝐈𝐓𝐇𝐀𝐌 𝐗 𝐌!𝐑𝐄𝐀𝐃𝐄𝐑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang