Happy Reading🌹
"Gue masih nggak percaya Ka Aga kembali,"
"Setelah dua tahun dia pergi tanpa alasan dan nggak ada kabar, tiba-tiba muncul dengan penjelasan yang ngegantung,"
"Sampai kapan gue hidup kayak gini, ya? Hidup tanpa kasih sayang, tanpa seseorang, dan walau semuanya hanya dicukupi oleh uang,"
"Tapi gue capek banget."
Bibir merah alami itu terus bergumam dengan pandangan kosong. Tidak terlihat ada tanda kehidupan di bola mata biru tersebut, hanya tatapan terluka.
Dia, Auna. Gadis berumur delapanbelas tahun yang kesepian. Tawanya selama ini hanya settingan, bohongan, tidak nyata. Gadis dengan segudang rahasia membuat dirinya susah ditebak.
Jarang yang tahu seluk buluk seorang Auna. Hampir tidak ada. Karena dia sangat menutupi identitasnya.
Mungkin, jika sudah waktunya, ia akan memberitahu kepada semua orang tentang siapa dia, kalian tunggu saja.
Di Rooftop Caffe ini hanya ada Auna, karena dia sudah membookingnya untuk sekedar mencari ketenangan.
Apa yang ia katakan pada Raga itu bohong. Auna tidak berkumpul dengan temannya atau seperti jawaban yang ia berikan pada Raga tadi.
Di sini, Auna hanya ingin menikmati waktu luangnya sendirian. Mengobrol dengan awan sudah menjadi kebiasaan sejak beberapa tahun lalu, Juga ditemani Vapor dan kopi hitam tentunya.
Senakal-nakalnya Auna, dia tak berani mengkonsumsi barang haram, mau seburuk apapun keadaanya, sekacau apa hidupnya, yang haram tak bakal menjadi halal.
Aktifitasnya akan ia sudahi karena sebentar lagi matahari tenggelam, Auna bangkit dari duduk lalu meninggalkan tempat favoritnya.
Sebelum benar-benar pergi, ia mengecek handphonenya dahulu untuk mengaktifkan lagi. Dan boom, banyak sekali chat masuk hingga memenuhi loockscreen.
Bukan Auna jika masih peduli dengan hal-hal tidak penting. Tak ada niat untuk membalas, Auna keluar menuju kasir. Selesai membayar semuanya, Auna mulai melajukan motornya dengan kecepatan diatas rata-rata agar cepat sampai rumah.
.....
"Eh, Mbak Nana udah pulang?"
"Udah,"
"Ooh. Saya pamit dulu ya, mbak, tugas saya juga sudah selesai semua, Mbak Nana jangan lupa makan ya!"
"Iyaa, makasih. Hati-hati!"
Wanita berkepala empat itu mengangguk dan tersenyum sopan, Kemudian keluar dari rumah Auna untuk pulang.
Kebetulan memang kerjanya hanya dari pukul dua belas siang sampai lima sore, itupun saat dia mendapat panggilan dari Auna saja, jika tidak ia akan bekerja di tempat biasanya.
Sebelum masuk ke kamar, Auna memastikan pekerjaan rumah sudah selesai semua. Dari halaman depan, ruang tamu, dapur, taman belakang dan ruangan lainnya. Jika sudah bersih, baru dia bisa beristirahat dengan tenang.
Dirasa cukup, gadis itu menaikki anak tangga yang menghubungkan ke arah kamarnya yang berada di lantai dua.
"Huhf, akhirnya ketemu kasur juga. Ngantuk banget gue,"
Tak lama mata itu terpejam, mulai menjelajahi mimpi. Sampai bertemu hari esok!
....
KAMU SEDANG MEMBACA
NARA (ON GOING)
Teen FictionNARA (NANA dan RAHASIA) Buka cerita tentang Perjodohan ataupun Percintaan anak SMA. TETAPI... Cerita penuh Misi dan Misteri. Terdapat teka-teki yang Ringan tapi tak tertebak:) Mungkin ada sedikit sentuhan bumbu-bumbu yang akan meningkatkan Halu kali...