lampiran kesatu

323 26 2
                                    

plakk!

sebuah tamparan mendarat dipipi mulus milik gadis bersurai hitam legam itu. gadis itu hanya bisa menunduk tak berani menatap orang didepannya yang tengah menatapnya dengan raut wajah tak bersahabat.

"berapa kali gue ngomong ke lo jian anjing! jangan deket deket sama juna ngerti ?" ucap hasa dengan nada penuh penekanan, pelaku yang tadi menampar jiandra sekaligus sang kekasih.

"hiks..."

hasa menggeram kesal, menjambak rambut belakang jiandra hingga dia mendongak, jiandra meringis merasakan nyeri pada kulit kepalanya akibat jambakan hasa.

"kalo ada orang nanya itu dijawabz sayang ga bisu kan? jian punya mulut?"

"m– maaf hasa, hikss lepasin...kepalaku sakit..." jiandra menangis. hasa menjambak rambutnya terlalu kuat.

hasa berbisik, "denger ya jian, jangan deket deket sama cowo lain. jian punya hasa kan? nurut kalo lo gamau habis ditangan gue"

hasa melepas jambakan tangan-nya pada rambut jiandra, lalu pergi meninggalkan-nya begitu saja.

jiandra dan hasa itu sepasang kekasih, sudah lama mereka menjalin hubungan asmara, dengan jiandra yang sangat mencintai hasa dan rela melakukan apapun untuk hasa sedangkan hasa yang hanya menganggap jiandra seorang pengganggu.

bodoh. sudah tau begitu mengapa jiandra masih bertahan dengan-nya? jiandra hanya gadis yang naif.

mungkin orang lain akan mengira bahwa jiandra dan hasa adalah sepasang kekasih yang manis dan romantis tapi siapa sangka dibelakang itu hasa sangat tempramental kepada jiandra.

hanya orang terdekat merekalah yang tau sifat asli seorang hasa archandra danadyaksa. begitu bajingan dan hina.

jiandra mengelap air mata nya, menatap dirinya di pantulan cermin kamar mandi sekolah.

"gapapa, hasa lagi cemburu haha..." berusaha tegar dan tertawa.

lanjut membasuh muka, tak ingin teman – temannya menaruh curiga karena melihat dirinya dengan kondisi wajah seperti habis menangis.

melenggang pergi meninggalkan kamar mandi dan menuju kelas. saat ini masih jam istirahat, beberapa siswa dan siswi masih berhamburan di kantin.

jiandra memasuki kelas dan tak sengaja sorot matanya melihat hasa yang tengah bercengkrama mesra dengan yesha, teman sekelasnya yang menyukai hasa.

hasa tau, yesha juga tau, semua murid sekolah ini juga tau kalo kapten basket kesayangan mereka, hasa, berpacaran dengan jiandra.

tapi mengapa masih saja? entahlah jiandra juga bingung.

hasa melihat jiandra yang mematung di samping pintu, bahkan hasa enggan menyapa yang katanya kekasih-nya itu.

"jiann kamu tuh aku car—"

gadis yang baru datang itu berhenti melanjutkan perkataan-nya, dan memilih mengikuti sorot mata jiandra ke arah hasa dan yesha.

mengrenyit heran, tarik lengan jiandra.

"udah, kita ke kantin aja muak liat drama kaya gini" menekan kata drama sontak membuat yesha dan hasa menengok.

jiandra tersenyum kecil dan mengikuti sahabat nya, willa.

𖤝

"kenapa sih ji? putusin aja cowo brengsek kaya gitu" gerutu willa kesal.

saat ini jiandra dan willa berada di kantin dengan dua gadis lain yang jiandra kenal, nieva dan giska.

jiandra diam tak menjawab. tangan-nya sibuk mengaduk es teh yang tadi ia pesan.

Forgive me, Jiandra [heerina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang