Chapter 1 :

872 50 0
                                    

Itachi baru saja bangun dari tidurnya, entah kenapa sinar matahari pagi dari jendela apartemennya sangat mengganggu. Pria 35 tahun itu masih menguap dan perlahan membuka kelopak matanya. Masih tampan, dadanya bidang dan tentu saja bagian perutnya sangat menggoda. Dia adalah seorang dokter di sebuah rumah sakit swasta, Itachi sangat mencintai pekerjaannya. Setiap hari Itachi selalu sibuk di rumah sakit, dia seolah sudah mengganggap tempat itu adalah rumah keduanya. Itachi sangat ramah pada pasien, dia sering bercengkrama dengan pasien lansia walau itu sebenarnya tidak perlu dan tidak penting sama sekali.

"Itachi-san!"

"Ada apa ?" Itachi menatap ke arah Konan asistennya.

"Orochimaru-sensei dia menghubungiku tadi lewat telpon pribadi. Sepertinya dia tidak enak padamu, dia meminta agar kau menggantikannya menangani pasien untuk sementara waktu sampai dia kembali." Jawab Konan seraya menatap ke arah komputernya.

"Eksperimen gila lagi ?" Itachi bergumam, dia tau sendiri apa yang akhir-akhir ini dilakukan seniornya.

"Begitulah.. tapi Itachi-san apa kau tidak apa ? Kau terlalu banyak menghabiskan waktumu disini, apa kau tidak ingin keluar atau berlibur dan semacamnya ? Ku rasa kau butuh seseorang untuk menemanimu.." Konan menatapnya datar.

"Tidak usah khawatir aku bisa mengatur kehidupanku sendiri." Itachi pun beranjak dari tempat duduknya dan keluar ruangan.

Baru saja hendak membuka pintu seorang perawat lari terengah-engah hingga kesulitan berbicara.

"Ada apa ?" Tanya Itachi menenangkan.

"Orochimaru-sensei.. dia.. apa beliau sudah datang ?" Tanya perawat itu, namanya Ino.

"Ada apa kau mencarinya ? Jelaskan detailnya!"

"Seseorang membutuhkan pertolongan, gadis muda.. dia sangat kesakitan dan kondisinya sangat kritis." Ino menjawab, dia masih kesulitan berbicara.

"Antar aku kesana!" Dengan langkah cepat Itachi menuju ruang praktek Orochimaru. Itachi memang bukan dokter kandungan tapi dia sangat jenius dia bisa merangkap semua jenis pengobatan walau sebenarnya dia adalah dokter bedah jantung.

Di dalam sana Itachi melihat seorang gadis muda berambut panjang sedang terkulai lemas. Di kakinya penuh dengan darah, Itachi langsung menyadari bahwa gadis muda itu keguguran dan mungkin sebelumnya terjadi sesuatu seperti kecelakaan, benturan, atau semacamnya.

"Aku akan mengambil alih!"

.
.
.

Satu jam pun berlalu, Itachi selesai dengan pekerjaannya. Benar saja gadis itu telah kehilangan calon bayinya. Usia kandungan gadis itu baru berusia 7 Minggu, satu hal yang mengganggunya dan tanpa ragu Itachi pun bertanya.

"Dimana suaminya ?" Tanya Itachi kepada Ino.

"Aku tidak tau, dia bukan pasien resmi.. maksudku tadi anu.. begitu.. kami menemukannya tergeletak di depan rumah sakit. Jadi kami membawanya." Ino masih gugup dan tegang.

"Tenanglah!" Itachi tersenyum dan Ino pun mulai menarik nafas dalam-dalam.

Itachi pun tak berhenti, dari tadi dia melihat luka lebam di pipi kanan dekat bibirnya, bagian tangan dan kakinya pun membiru. Itachi tau sesuatu yang buruk telah terjadi sebelum gadis muda itu dibawa ke rumah sakit.

"Terimakasih telah membawaku padanya, sekarang dia sudah tidak apa-apa. Kita hanya perlu menunggunya sampai sadar. Setelah itu barulah kita bisa bertemu dengan keluarganya." Ucap Itachi.

.
.
.

Itachi sangat lelah saat itu juga tapi dia tidak bisa pulang sebelum Orochimaru datang dan gadis itu sadar. Dia memutuskan untuk menginap di rumah sakit, sesekali Itachi berkunjung ke kamar gadis itu dan mengecek keadaannya. Saat memandang wajahnya dia mulai teringat sesuatu, 10 tahun lalu seolah terulang lagi. Kejadian pahit yang pernah menimpanya dan juga calon istrinya.

"Itachi-san ?" Suara itu membangunkan lamunannya.

"Konan ? Ada apa ?" Itachi menoleh dan terlihat dari raut wajahnya yang tampak terkejut.

"Kau masih disini ?" Tanya Konan kemudian.

"Iya, aku tidak bisa meninggalkannya begitu saja."

"Oh, begitu ? Ya sudah.. aku akan menyiapkan tempat istirahat untukmu di mess." Konan berlalu pergi.

"Tidak perlu repot-repot, aku bisa mengurusnya sendiri." Itachi pun mulai berdiri.

"Kau dengar.. Izumi nee-chan akan sangat sedih melihat kau yang sekarang." Konan menghentikan langkahnya, sementara Itachi hanya terdiam.

.
.
.

Keesokan paginya, sedikit berawan dan mulai turun hujan. Itachi baru saja membersihkan badannya dan kembali memakai jas putih miliknya. Itachi beranjak ke kamar dimana gadis itu dirawat. Sesampainya di sana Orochimaru terlihat sedang memeriksa gadis itu. Tak lama setelahnya gadis itu menoleh ke arah Itachi.

"Oh, Itachi-san.. aku sangat berterimakasih karena kau telah menyelamatkan pasien ku. Maafkan aku, kemarin aku ada urusan penting." Orochimaru langsung menyambutnya.

"Sekarang apa ? Kelinci dengan domba ? Atau alien dengan manusia yang DNA-nya kau satukan ?" Itachi menatapnya datar.

"Itu.. tidak aku hanya mencoba membuat obat baru dari DNA berbeda spesies." Orochimaru tersenyum memaksa.

"Nona, bagaimana keadaanmu sekarang ?" Itachi langsung menghampiri gadis muda itu, dia tampaknya sudah bisa duduk.

"Aku baik-baik saja! Kapan aku boleh pulang ? Tapi sebelum itu aku harus melunasi biaya rumah sakit." Gadis itu merogoh saku bajunya, setelah itu barulah dia tersadar bahwa bajunya telah diganti.

"Hubungi keluargamu terlebih dahulu Nona. Ada hal yang harus ku katakan pada suamimu terlebih dahulu." Itachi membalas datar.

"Suami ? Aku masih lajang dokter. Aku belum menikah." Gadis itu tertawa kecil.

"Kau baru saja kehilangan calon bayi mu." Itachi mengatakannya tanpa menahan diri sama sekali.

"Oh ? Baguslah.." Jawab gadis itu dengan santai seraya tersenyum.

"Apa terjadi sesuatu ? Kau bisa menceritakannya padaku dan mungkin aku bisa membantu." Itachi mulai terduduk di kursi yang kosong di depan tempat tidur gadis itu.

"Maaf, itu sama sekali bukan urusan dokter. Aku bisa mengurus masalahku sendiri." Gadis itu kembali tersenyum dan Itachi hatinya mulai tersentak, pertama kali baginya ada orang yang mengatakan hal sama seperti yang selalu dikatakannya. Sebuah penolakan akan bantuan orang lain.

 Sebuah penolakan akan bantuan orang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Itachi-san.. ada pasien yang harus segera kau tangani." Konan memanggilnya.

"Baiklah Nona, saya permisi dulu." Itachi pun langsung meninggalkan ruangan.

Itachi x HinataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang