✰ ⋆ ٠ ─ 𝟎𝟐┊𝗬oung 𝗦tar

445 86 1
                                    

─ ✰✰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

─ ✰✰






















(NAME)! ❞ seru Han Sooyoung terkejut melihat wanita di sampingnya mengeluarkan darah. Puan bersurai pendek itu langsung beralih ke Kim Dokja yang membeku panik. "Hei! Kenapa kau mengerem mendadak!"

"Seseorang sedang membaca 'takdir'ku." Kim Dokja menjawab.

Kim Dokja yang sadar situasi belakang langsung menoleh ke arah wanita sakura yang sedang menyeka darah dari mulutnya, di tangannya terdapat simbol dan cahaya yang Dokja yakini itu adalah skill milik Sang Dara. "Bagaimana keadaanmu? Apakah sudah lebih baik sekarang?" Kim Dokja mengetahui sebagian keadaan wanita itu sekarang, tentu saja berasal dari novelnya.

"Membaik, fokuslah terhadap keadaanmu sekarang. Seseorang membaca takdirmu katamu?" (Name) sekarang mengalihkan topik, tusuk rambutnya sekarang ia lepas untuk meringankan kepalanya.

"Sepertinya kau jangan terlalu sering menggunakan stigmamu sekarang. Kau jadi begitu karena stigmamu sebelumnya, kan?" Han Sooyoung menimpali.

"Stigma? Bagaimana kau tahu? Aku belum menggunakannya sebelum ini." (Name) menelengkan kepalanya seolah tak mengerti, Han Sooyoung langsung memalingkan wajahnya sedangkan Dokja menatap Sooyoung tajam.

Tanpa mereka berdua sadari, hal itu menjadikan awal suatu kecurigaan.

Kembali ke masa yang lain. Charlotte memeriksa berkas-berkasnya yang ada pada layar monitor miliknya.

"Jika mereka bertiga pernah dekat, kenapa Nona bisa seperti ini sekarang?" Charlotte heran. Kini dirinya ikut penasaran siapakah dua orang yang pernah ada bersama atasannya.

Charlotte memasukkannya kepada data yang masih ditelusuri.

"Charlotte! Apakah tugasmu sudah selesai?"

"Ah, sebentar!" Charlotte langsung mengganti gambar pada layar monitornya. Dirinya harus bekerja lagi.

Dirinya dan teman-temannya sedang mengerjakan suatu project dari Nonanya.

Namun. Charlotte berhenti mendadak. Dirinya berpikir ulang. Wanita yang akan menginjak kepala tiga itu tiba-tiba merasakan suatu keganjalan.

"Jika mereka berdua adalah orang penting, mengapa mereka terasa asing──"

"──dan siapa laki-laki pirang yang ada di pigura itu?" Apakah kekasih Nona yang ia rindukan?

Charlotte menggeleng. Rumor berkata jika sejak dahulu Sang Nona belum pernah menjalin asmara dan tidak tertarik terhadap hal tersebut. Charlotte tidak boleh berpikir kejauhan.









✰ ⋆ ٠ ─
"Hentikan. Jangan menghancurkan dirimu untukku." Surai pirangnya terlihat kotor sekarang. Debu menempel pada dirinya.
Matanya menatap sendu wanita yang ada di dekapannya. "Kenapa .... Kenapa kau berbuat sejauh ini untukku?" Young Star, apakah dirinya yang ada di ramalan itu?










SEJAK (NAME) mendarat di tempat ini. Dirinya seperti bayi yang baru lahir. Tidak mengetahui apapun dan hanya bisa melihat. Tapi, (Name) sudah terbiasa dengan hal tersebut.

Ia kira ia akan menemukan kedamaian. Nyatanya, inilah awal kehancuran barunya.

New Haven. (Name) pergi ke kota tersebut untuk mengejar pendidikannya. Dengan segala usahanya selama berada di bangku sekolah, tak lupa usaha Kakaknya yang berusaha menghidupinya.

Mendapat beasiswa untuk menunjang pendidikan di sana adalah kebahagiaan terbesarnya kala itu. Walaupun dengan sedikit berat hati ia harus meninggalkan keluarganya. Tapi, ia tak ingin menyia-nyiakan kesempatan tersebut.

Ia bertahan hidup dengan segala cara sembari terus mengimbangi waktu belajarnya agar tidak berantakan.

Beberapa kali ia mencoba sesuatu yang baru, hobi baru, lingkungan baru, orang baru. (Name) beradaptasi secepatnya.

Masalah apapun yang ia hadapi tak membuatnya loyo begitu saja, karena pegangannya untuk datang jauh-jauh dari Asia ke Amerika untuk masa depannya yang lebih maju patut diacungi jempol. Ia tak ingin semuanya sia-sia, ada Adiknya yang ingin dirinya tetap bersemangat kapanpun itu.

Wajah lembut namun berjiwa penuh ambisi, itulah Yoo (Name). Mengikuti kelas dengan tekun, mengatur waktu dengan baik entah itu untuk; istirahat, belajar, bersenang-senang dengan teman. Biaya hidup yang cukup fantastis namun masih bisa membeli perawatan kulit yang cukup berat sangat hebat baginya.

Membagi waktu untuk mengambil part time entah di manapun asalkan mampu akan ia ambil, lalu mengajar untuk bocah yang akan masuk ke taman kanak-kanak, terus mengikuti lomba walaupun mentok juara kedua tak pernah juara satu cukup mengecewakan untuknya.

Well, selama hidup untuk dirinya sendiri (Name) lebih mengutamakan perawatan daripada makan. Daging dapat bertahan beberapa hari untuknya yang jarang makan dengan porsi besar, selebihnya ia lebih sering makan sayur dan buah yang harganya kadang tak ramah di kantong, karena apa? Lagi-lagi karena sehat dan simpel, ya karena kecantikan.

Kecantikan adalah salah satu investasi yang tak sia-sia untuknya.

Walaupun kadang dirinya ditegur karena terlalu kurus, ia terima saja. Memang benar.

Jika menghitung berapa banyak pengeluarannya, tentunya skincare dan kawan-kawannya serta asupan otaknya yang paling banyak menguras cuannya.

Tapi, worth it.

(Name) cukup pilih-pilih makanan jika makanan tersebut tidak dimasak oleh Kakaknya. (Name) akui jika Kakaknya lebih handal di dapur daripada dirinya sendiri, karena jika lengah sedikit saja basemen langsung hangus.

Memang, Kakaknya adalah sebuah tutorial untuk ia bertahan hidup ke depannya.

─── tbc

ya .... jika karakter Charlotte muncul
berarti itu pas timeskip atau beda waktu sama karakter orv lain. alur awalnya memang maju-mundur, dari waktu kebersamaan kimcom lalu pindah ke Charlotte lalu kembali ke kimcom (ribet sih).

see u!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

🖇⎯⎯  𝐌𝐈𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍 ; she called his nameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang