Ayana meninggalkan Aska dan pergi ke kamarnya. Betapa kagetnya dia saat melihat kamarnya begitu kotor.
"Hadeh ..." lenguh Ayana.
Dia langsung bergerak untuk membersihkan kamarnya.
Tok!
Tok!
Tok!
Ketukan pintu yang terdengar.
"Masuk." Ayana mempersilahkan untuk masuk.
"Lagi ngapain?" tanya Aska yang hanya membuka pintu kamar Ayana setengah.
"Bersih bersih."
"Oh yaudah." Aska menutup pintu kamar Ayana.
Setelah melihat Aska pergi, Ayana langsung membersihkan kamarnya.
Semua barang yang dia tidak butuh langsung ia buang. Tapi betapa kagetnya dia menemukan surat yang ia tulis pada saat dia masih kelas 1 SMP. Dia buka surat itu lalu membacanya.
Kenangan Kita semua
-AyanaSetiap hari bagi kita saat berada di sekolah merupakan hal yang sangat nyaman dan seru. Kita sudah bersama sejak kita masih sekolah dasar. Tanpa ku sadari, sekarang kita sudah naik ke kelas 7 SMP. Kelelahan, Kebahagiaan, Kesulitan, Semua itu kita hadapi bersama sama. Aku sudah nyaman disini, karena kalian menemani ku sedari sekolah dasar. Aku tidak tau apakah nanti jika sudah sekolah menengah atas, kita akan bersama. Tapi walaupun kita berpisah, aku yakin suatu saat kita akan bertemu lagi. Aku juga mempunyai beberapa kata ataupun pertanyaan kepada kalian. Walaupun mungkin kalian tidak tau karena aku menyimpan surat ini tanpa memberitahu kepada kalian hahaha. Kalo kalian ketemu surat ini ya silahkan dijawab!
1. Kalian itu sebenarnya suka gak sih sama kehadiran ku?
2. Apa kita akan terus bersama?
3. Aku pernah menyukai seseorang, apa kamu tau?
4. Aku punya teman yang ku anggap sebagai kakak di kelas, kamu tau siapa orang itu?Oh iya, aku sangat berterima kasih kepada teman yang ku anggap sebagai kakak di kelas. Karna mungkin nomor 3 dan 4 ada yang salah saat menjawab pertanyaan di atas, jadi aku kasih aja ya jawabannya.
3. Inisialnya R.
4. Vio, Mikha, Arin.Kalo nomor 1 sama 2 sih aku gak tau, karena kan itu sesuai jawaban kalian sendiri. Tapi untuk surat nya segini aja dehh, capek nulisnya. Buat kamu yang baca surat ini, semangat ya!
Ayana terduduk di tepi kasurnya, air matanya mengalir di pipi nya. Seluruh kenangan melintas di pikirannya.
Sampai pada akhirnya, Aska yang ingin turun ke dapur malah mendengar suara isakan dari kamar Ayana.
"Na!" Aska membuka pintu dengan tergesa gesa.
"Na, lu kenapa nangis?" Aska berjalan cepat menuju Ayana yang sedang menangis.
"Na?"
Karena Ayana terus menangis, Aska mengelus punggung Ayana supaya lebih tenang.
Beberapa menit kemudian, Ayana sekarang sudah mendingan dan ini waktu yang tepat untuk Aska bertanya.
"Lu kenapa nangis?" nada lembut terasa dari perkataan Aska.
Tidak ada jawaban dari Ayana. Aska melihat Ayana memegang sebuah kertas.
"Boleh gw pinjam?"
Pertanyaan dari Aska hanya dibalas anggukan oleh Ayana. Setelah mendapat izin dari Ayana, Aska langsung mengambil kertas yang dipegang Ayana. Aska membaca surat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐊𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐊𝐢𝐭𝐚
Teen Fiction"𝐁𝐚𝐧𝐠𝐮𝐧𝐥𝐚𝐡, 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐛𝐞𝐫𝐥𝐚𝐥𝐮." "𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐤𝐞 𝐛𝐞𝐥𝐚𝐤𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐮 𝐭𝐞𝐫𝐮𝐬-𝐦𝐞𝐧𝐞𝐫𝐮𝐬." "𝐊𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚, 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐤𝐮 𝐢𝐧𝐠𝐚𝐭. 𝐍𝐚𝐦𝐮𝐧, 𝐚𝐩𝐚𝐤𝐚𝐡 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚�...