"Uma bangga sama kalian berdua" ucap lestari kepada kaila dan Karina "kita juga bangga punya uma sama baba "ucap kaila dan juga karina , sedangkan baba mereka hanya tersenyum mendengar penuturan mereka
"Karina kapan kamu ke Kairo?" Tanya baba "nanti baba 2 hari lagi" jawab Karina "semangat nuntut ilmunya" ucap sang kakak yaitu kaila , ia memberikan semangat kepada sang adik , sang adik pun merespon dengan senyuman khasnya
"Kamu beneran ga mau kayak Karina?" Ucap uma, Sudah sangat jelas bahwa pertanyaan itu di berikan kepada kaila , kaila menggeleng lalu berkata "kaila mau kuliah di Indonesia aja Uma , bukan karena kaila gak mau buat kuliah di Al-Azhar , kalau kaila sama Karina jauh nanti Uma sama baba bakal kesepian"ucap kaila diiringi dengan senyuman
Uma dan baba terharu dengan ucapan kaila ,memang betul karena semenjak kaila dan Karina di pesantren kedua orang tuanya selalu menangis setiap di telepon ,mereka begitu rindu dengan putri-putrinya, mereka memasukkan kaila dan Karina di pesantren agar mereka bisa belajar ilmu agama yang lebih banyak disana agar nanti balasannya surga untuk kedua orang tuanya , dan Alhamdulillah kaila dan Karina betah tinggal di pesantren sampai mereka lulus
"Kalau kamu mau kuliah di Al-Azhar uma sama baba restuin " ucap baba dengan suara yang seperti menahan tangis "biar Karina ada temen " ucap baba kembali , sedangkan yang di tanya seketika terdiam lalu kembali membuka suara "maaf baba tapi keputusan kaila sudah bulat , kaila ingin kuliah di sini saja" ucapnya dengan suara yang begitu lembut
Baba dan uma hanya bisa mengangguk karena semua keputusan ada di kaila , Uma dengan baba tidak bisa memaksanya "Karina dukung kakak" ucap kaila tersenyum di balik cadarnya sambil mengelus punggung sang kakak
*******
"Widih keren" ucap leo kepada Farhan " iya dong Farhan dilawan" ucap Farhan bangga kepada dirinya sendiri "AYANGG "teriak seorang wanita dari kejauhan yang hendak menghampiri Farhan " selamat ayang buat kemenangannya " ucap wanita itu sambil memeluk Farhan "makasih sayang" ucap Farhan membalas pelukan wanita itu dan mencium pipinya sekilas *cup*
"Hareudang euy (panas nih)" ucap bima sambil mengipas-ngipaskan tangannya "aelah lu berdua kalau mau bucin liat-liat tempat dulu Napa" ucap Ilham "dih sirik Mulu kalian"ucap Farhan "kalian tuh gak diajak yah" ucap mora "biarin wlee" ucap bima dan juga Ilham bersamaan , mereka sering di bilang kembar bukan karena wajah mereka yang mirip tapi mereka sering se frekuensi
"Dasar kembar beda muka " ucap leo sambil tertawa "dih amit-amit gw kembaran sama dia " ucap Ilham sambil melirik sekilas kepada bima " dih Saha Oge NU hayang kembaran Jeung maneh amit-amit ( dih siapa juga yang mau kembaran sama lu amit-amit)" ucap bima ketus
"Udah-udah mending kita pulang" ucap Eric , Eric memang paling dewasa di antara mereka walaupun secara umur diantara mereka yang paling tua yaitu Leo "gas lah" ucap mereka berlima kompak
Mereka pun menaiki motor nya masing-masing sedangkan dengan mora di bonceng oleh Farhan , mereka tidak sadar bahwa ada salah satu anggota mereka yang memperhatikan mora dari tadi "gw suka sama lu mor ,tapi lu malah milih Farhan dibanding gw " batin orang tersebut , mereka pun pergi menggunakan motor mereka
******
Sesampainya di rumah kaila dan karina membantu baba mereka untuk mengeluarkan barang-barang dari dalam mobil , setelah mengeluarkan barang-barang yang begitu banyak mereka pun membawa barang-barang itu kedalam kamar mereka masing-masing
*Ceklek*
"Assalamu'alaikum" ucap Karina sambil memasuki kamarnya , kamar itu tidak berubah sama sekali bahkan buku-buku Karina masih tertata rapi di lemari buku dan buku-buku itu lengkap
"Masyaallah kamar nya masih sama , ga ada perubahan Alhamdulillah" ucap Karina ia memasukkan pakaian yang ada di dalam koper ke dalam lemari , setelah selesai memasukan pakaiannya ia merebahkan dirinya sebentar di atas kasur
*Tok,tok,tok*
"Siapa?" Teriak karina kepada seseorang yang mengetuk pintu kamarnya "ini kakak" ucap orang tersebut "oh tunggu sebentar kak" ucap Karina kemudian bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan menuju pintu "iya kak ada apa?" Tanya Karina setelah membukakan pintu untuk kakaknya
"Kita jalan-jalan yu? Sekalian me indomaret kakak mau beli cemilan soalnya " ucap kaila sambil tersenyum "ayok kak , Karina juga pengen ngemil " ucap Karina "ayok , siapa tau abis ini kita gak bisa ketemu lagi" ucap kaila asal, Karina yang mendengar ucapan kakaknya , ia mengerutkan keningnya menandakan 'maksudnya' " udah-udah gak usah di pikirin, yuk jalan nanti keburu magrib lagi" ucap kaila mengalihkan topik ,karena ia sudah melihat bahwa sang adik sudah berkaca-kaca seperti ingin menangis
Sedangkan karina ia harus menepis pikiran negatifnya dan kembali berpikir positif mungkin saja ucapan kakaknya tadi hanya asal ceplos atau mungkin ia akan rindu selama Karina kuliah di sana
Segini dulu ya
Assalamu'alaikum
See you the next chapter 👋👋👋

KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh yang tak diinginkan
Novela Juvenilmenceritakan tentang 2 orang kakak dan adik , sang kakak harus di jodohkan dengan seseorang yang tak ia kenal sedangkan sang adik melanjutkan pendidikannya di Al-Azhar Mesir , singkat cerita di saat pernikahan sang Kakak musibah datang menimpa , san...