02.di jodohkan (?)

12 2 0
                                    

Sesampainya di rumah kaila dan Karina pergi ke kamar masing-masing untuk mandi , setelah selesai mandi mereka sholat Maghrib berjamaah, setelah melaksanakan sholat Karina masuk ke kamarnya untuk belajar , berbeda dengan kaila

Kaila di suruh menunggu di ruang tamu karena ada sesuatu hal yang ingin di sampaikan oleh baba dan juga uma "kaila" ucap uma keluar dari kamar di susul oleh baba yang berada di belakang Uma

"iya uma?" ucap kaila sopan , Uma duduk di samping kaila dan baba duduk berhadapan dengan Uma dan juga kaila "baba ingin membicarakan sesuatu" ucap baba , seketika suasana menjadi tegang entah kenapa intonasi yang di gunakan baba saat ini berbeda

"Bicara tentang apa?" Ucap kaila "jika kamu di jodohkan apakah kamu akan menerimanya?' ucap baba langsung to the points
*Degg*
Seketika kaila terdiam ketika mendengar kalimat yang di ucapkan oleh sang baba

Kaila masih terdiam ia masih tidak menyangka bahwa dirinya ingin di jodohkan , uma yang melihat kaila terdiam hanya bisa mengusap punggungnya sambil berkata "Uma tau kamu pasti gak nyangka kalau kamu bakal dijodohkan , tapi insyaallah ini pilihan yang tepat buat kamu " ucap uma sedikit menenangkan

"Bukan kaila tidak mau tapi kaila masih ingin melanjutkan pendidikan kaila Uma , baba " ucap kaila lirih , baba hanya mengangguk sebagai tanda mengerti lalu kembali berucap "baba tau nak kamu masih ingin melanjutkan pendidikan mu , tapi di usia mu sekarang sudah seharusnya kamu mendapatkan seseorang yang bisa mendampingi mu , lagi pula kuliah bisa untuk umur berapa saja " ucap baba

"Tapi bukankah Uma dan baba akan selalu mendampingi kaila?" Tanya kaila dengan penuh harapan baba dan uma hanya tersenyum mendengar penuturan kaila "Uma dan baba memang akan selalu mendampingi kamu tapi Tidak akan bisa selamanya karena pasti akan selalu ada kematian" ucap uma sambil tersenyum tipis

saat kaila mendengar ucapan sang Uma rasanya kaila ingin menangis , tapi memang ada benarnya juga bahwa di setiap kehidupan pasti akan ada kematian

"Maka dari itu baba dan uma ingin kamu segera menikah supaya jika suatu hari baba dan uma Tidak ada , masih ada orang yang selalu ada untuk kamu yaitu suami mu" ucap baba dengan lembut
"T-tapi kaila masih punya Karina jika baba dan uma sudah tidak ada " ucapnya dengan suara yang bergetar seperti menahan tangis

"Suatu hari nanti kalian pasti akan mempunyai kehidupan masing-masing tidak bisa bersama-sama selalu " ucap uma sambil mengelus kepala kaila yang masih berbalut hijab

"Jika di pikir-pikir ada benarnya apa yang di katakan oleh Uma " batin kaila , tak terasa setetes air turun dari mata kaila , Uma dan baba yang melihat kaila menangis pun berusaha untuk menenangkannya

"Eh Astaghfirullah sayang kenapa nangis? maafin Uma sama baba ya kalau terlalu maksa kamu" ucap uma sambil membawa tisu dan mengelap air mata kaila

"Jika kamu tidak mau tidak apa-apa , baba dan uma tidak akan memaksa" ucap baba sambil mengelus punggung kaila berusaha menenangkannya

"Hiks hiks hiks , k-kaila mau kok di jodohkan baba , insyaallah kaila yakin jika pilihan baba dan uma tidak akan pernah salah " ucapnya diakhiri dengan senyum "jika kamu tidak mau tidak apa-apa sayang, baba dan uma ngerti ko insyaallah" ucap uma

"Tidak Uma kaila mau ko di jodohkan dengan orang pilihan Uma dan baba , kaila yakin 100%" ucap kaila tersenyum manis kepada kedua orangtuanya "lagi pula setelah di pikir-pikir ada benarnya juga apa yang di katakan oleh Uma , setiap kehidupan pasti ada kematian " lirih kaila berusaha meyakinkan kedua orangtuanya

"Kamu yakin sayang?" Ucap baba ,ia takut jika putrinya ini tidak yakin dengan pilihannya itu "iya baba kaila yakin ko" ucap kaila tersenyum " masyaallah Alhamdulillah terimakasih sayang " ucap baba dan uma sambil memeluk kaila secara bersamaan , kaila membalas pelukan keduanya

"Na'am Uma sama-sama" ucap kaila berusaha untuk terus tersenyum , sejujurnya ia masih belum mau untuk menikah di usia yang masih muda tapi insyaallah ia bisa menerima semuanya dengan ikhlas

Setelah selesai tadarus Al-Qur'an Karina merebahkan tubuhnya di atas kasur , ia menatap langit-langit kamar lalu berkata "gak kerasa 2 hari lagi aku harus ninggalin kamu kamar" Karina menghela nafas sejenak

Karina masih stay menatap langit-langit kamarnya sambil melamun

*Tok*

*Tok*

*Tok*

Suara gedoran pintu berhasil membuat Karina sadar dari lamunannya "astaghfirullah kok malah ngelamun sih" ucapnya sambil mengusap wajah

"Assalamu'alaikum dek " ucap kaila dari balik pintu kamar yang belum terbuka

"Waalaikumussallam sebentar kak" ucap Karina lalu beranjak untuk membukakan pintu

*Ceklek*

Gimana? Seru?
Jan lupa vote
Segini dulu ya
Assalamu'alaikum
See you the next chapter 👋👋👋

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jodoh yang tak diinginkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang