angel incornation ☄️☄️

#2

     Kini kea menelusuri lorong campus nya, kepala nya terus tertunduk dan mata indah nya terus menatap lantai campus yang ia lewati, bersamaan dengan hati nya yang gusar. ( Tok...tok ..tok...) Kea mengetuk pintu ruangan yang ia tak pernah ia datangi sebelum nya kecuali penerimaan siswa baru pada saat ia pertama sekolah, " masuk! " Jawaban seseorang dari dalam semakin membuat jantung nya berdegup kencang, dengan sisa keberanian nya, kea pun membuka pintu itu dan memasuki ruangan kepala sekolah campus nya.

  " Kea aku menyuruh mu mendatangiku apakah kau tau aku akan menanyakan apa?!" -Ucap kepala sekolah itu pada nya, sedangkan pemuda yang di tanya itu hanyalah menunduk tak tau apa yang harus ia katakan, hanyalah senyum nya yang ia perlihatkan.

" Kea.., apakah kau ingin melanjutkan pendidikan mu?" -Tanya kepala sekolah nya

"Khab! " -Ucap Kea

" Jadi kapan kau bisa membayar biaya kuliah mu?,sedangkan hari pendaftaran sudah hampir habis, aku sangat menyayangkan jika siswa berprestasi seperti mu tidak melanjutkan kuliah mu" -ucap kepala sekolah nya.

Kea merapatkan bibir nya mendengar pertanyaan kepala sekolah nya.

"Kea...!" - panggil kepala sekolah nya
"Kau mendengar kan ku Kea?" -ulang kepala sekolah.

"Khab!" -jawab Kea.
"A..a..aku akan mengusahakan nya " -ucap kea dengan keberanian yang telah ia pikir pikir sebelum nya.

" Baiklah kalau begitu, jika kau tak membayar maka nama mu akan di hilangkan dari nama siswa kampus kita" -ucap kepala sekolah
"Sepakat?" -tanya kepala sekolah

Kea menutup mata nya, menahan air mata yang ingin berlomba lomba ingin keluar dari mata nya, sungguh kini ia takut kehilangan cita cita yang ia inginkan  dari kecil, sungguh ia menginginkan nya dan selalu membayangkan senyuman kedua orang tua nya ketika ia telah menggapai cita cita nya, jika ia putus tak terbayang oleh nya bagaimana perjuangan orang tua nya yang rela menerima pukulan dan kekejaman dari penagih hutang yang mereka pinjami demi biaya pendidikan untuk nya, bibir nya yang indah berwarna cerry plum itu pun mulai terbuka untuk membalas pertanyaan kepala sekolah nya.
"Khab!" Satu kata nya yang semakin air mata nya seakan akan menobrak kelopak mata nya untuk keluar, namun ia berusaha menahan nya mati matian, karena Kea tidak bisa menangis di depan orang.

"Baiklah kau boleh keluar" ucap kepala sekolah

Kaki nya yang gemetar mulai melangkah, berusaha terlihat tenang, saat sudah di luar tanpa pikir panjang  diri nya berlari sekencang mungkin, tanpa memedulikan orang di sekeliling nya, lari nya meluapkan apa yang ia rasakan,dengan air mata yang terus menerus keluar tanpa henti menemani nya .
Namun tanpa ia sadari seorang pemuda sedang berjalan di belokan yang akan ia lalui,

(BRUKKK!!!!)

Kea menabrak seseorang, diri nya kini berada di atas orang itu namun mata nya hanya menangkap dada orang itu yang tertutupi jas nya, Kea mencoba mendongak untuk melihat orang yang telah ia tabrak, dan mata mereka kini bertemu, mata tajam setajam elang yang mana orang tak berani untuk menatap nya kini bertemu dengan manik mata indah, manik mata yang dapat meluluh kan hati  para pria lain nya, mata tajam itu meneliti setiap inci wajah yang ada di depan wajah nya yang hanya berjarak beberapa senti dari wajah nya, alis yang rapi dengan warna yang sangat manis, mata bulat yang berbinar,namun kini mata indah itu kini sembab dan air mata menemani nya, ingin rasa nya iya menghapus nya, dan hidung mancung dan mungil,namun kini hidung itu berwarna merah Karna menangis, pipi chubby yang sudah di pastikan sangat lembut dan berwarna putih ingin rasa nya ia mengigit nya, namun mata nya teralihkan dengan bibir tebal berwarna cerry plum yang murni kini terlihat gemataran seolah olah ia menahan sesuatu, ia pun mengkerutkan keningnya sedikit.
Di sisi lain Kea melihat meneliti orang yang ia tabrak itu, alis yang tebal, pipi yang minimalis, ketampanan nya di atas rata rata membuat Kea sedikit iri pada nya dan ya mata yang menyorot tajam, namun berbeda dengan saat ini, ketika mata itu bertemu dengan manik mata nya.