LALUMANONO

1.LMN

SEBELUM KE CERITA AKU MAU TEGASIN! INI MURNI KARYA HASIL PEMIKIRAN SENDIRI, DAN INGAT INI HANYA KARANGAN TIDAK BERMAKSUD MENJELEKAN NAMA DAN KARAKTER DALAM TOKOH CERITA INI! MOHON BIJAK DALAM MEMBACA.

Seoul, Korea Selatan 23 april 2017

Seorang pemuda berusia 22tahun ini,yang bernama 'Na Jaemin' sedang menuju perjalanan ke panti asuhan, tempat dia memberi sedikit bantuan pada anak-anak yang tidak mempunyai keluarga seperti anak-anak pada umumnya.

Walaupun di usia yang ke 22 ini, yang tebilang sangat muda, jaemin sedang belajar mengurus perusahaan milik ayahnya, karna dia memiliki sifat pekerja kerja dan bertanggung jawab.

"Tuan na, kita sudah sampai. " Ucap sang supir yang membuyarkan lamunan jaemin.

Jaemin berdehem sebentar dan langsung melepaskan seatbelt, sang supir langsung bergegas membukakan pintu untuk sang atasan.

"Selamat datang tuan na, kami sangat senang atas kunjungan anda ke panti kami. " ucap sang kepala panti sambil menundukan kepala, yang dibalas anggukan kepala oleh jaemin.

"Tidak masalah pak, tuan na memang senang saat bisa berbagi dengan anak-anak yang membutuhkan. "
Sahut jungwoo sekertaris jaemin, sambil tersenyum.

"Mari tuan saya antar kedalam untuk melihat-lihat. " jaemin serta jungwoo mengikuti arahan sang kepala panti untuk melihat anak-anak panti didalam.

"Disana di taman biasanya anak-anak akan bermain bersama-sama." tunjuk sang kepala panti, jaemin ikut menolehkan kepala atas ucapannya, namun yang mengalihakn atensi jaemin adalah ada seorang anak laki-laki manis, berkulit putih sedang menundukan kepalanya.

"Siapa dia? " tunjuk jaemin pada anak laki-laki itu.

Sang kepala panti lantas menjawab "Dia bernama Lee Jeno, dia anak yang sangat ceria namun sayang dia dibuang oleh keluarganya saat berumur 7tahun, yang Jeno tahu adalah ibunya yang suatu saat akan menjemputnya padahal nyatanya tidak mungkin. "

Tanpa menjawab ucapan sang kepala panti,jaemin langsung menghampiri anak tersebut lalu berjongkok.

"Hey sedang apa kamu disini? " ucap jaemin memandangi anak tersebut, mendengar ada yang berbicara padanya lantas anak tersebut mendongakkan kepalanya.

"Sedang menunggu mama jemput jeno." ucapan Jeno terdengar bergetar seperti sedang menahan tangis.

"Nama hyung na jaemin, umur Jeno berapa hm? "
Tanya jaemin lagi, yang jaemin pikir Jeno tidak akan menjawab ucapannya namun salah.

"Se-sepuluh hyung. " jawab Jeno gugup sambil menahan tangisannya.

"Sudah besar ternyata. " tangan jaemin lantas mengusak surai jeno gemas "jeno mau ikut dengan hyung? Jeno suka apa nanti hyung belikan. " ucap jaemin lagi.

"Kemana hyung? Jeno suka jelly. " balas Jeno pelan mengucapakan kata terkahirnya.

"Kerumah hyung, nanti hyung belikan jelly banyak-banyak, jeno mau? " tanya jaemin yang dibalas anggukan antusias oleh jeno.

Jaemin mencubit pipi jeno lantas berdiri menghampiri jungwoo, dan sang kepala panti.

"Saya akan mengambil hak asuh dia bisa? " tanya jaemin pada sang kepala panti.

"Maksud tuan, jeno? Bukannya tuan masih terlalu muda untuk merawat anak kecil. " balas sang kepala panti tak enak.

"Itu tidak jadi masalah, saya bisa mengatasinya. " jawab jaemin lagi.

"Baik tuan anda bisa mengurus hak asuh jeno, saya akan menyiapkan baju-baju milik jeno. " ucap sang panti pada akhirnya.

"Baiklah, jungwoo urus surat-surat hak asuh jeno. "

"Baik tuan akan saya laksanakan. " jawab jungwoo sambil menundukan kepala lalu berlalu pergi.

.
.
.
.

"Jeno sekarang rumah ini milik kamu juga. " ucap jaemin sambil menggandeng tangan Jeno masuk kedalam mansion nya.

"Besar banget hyung, ini istana? " tanya jeno polos yang langsung dihadiahi kekehan oleh jaemin.

"Ini kamar kamu jika butuh apa-apa bisa panggil maid yang ada disini. " Jeno menganggukan kepala, di mata jaemin jeno melakukan apapun sangat menggemaskan.

"T-tapi hyung, nono mau ditemenin sebelum tidur karna saat di panti juga seperti itu. " ucap jeno takut-takut bila jaemin tak suka dengan ucapnya.

"Iya baby, hyung akan menemani mu, sekarang kamu mandi maid yang akan menyiapkan baju mu dan jika sudah selesai turun ke bawah kita makan. "

Setelahnya jeno pergi ke kamar mandi, dan jaemin sudah memberikan baju yang dia pilihkan kepada maid di mansionnya.

.
.
.

Jaemin sudah duduk dimeja makan sambil menunggu jeno turun sambil memainkan ponselnya, tidak lama dia mendengar ada yang memanggilnya lantas dia menolehkan kepala, dia langsung tersenyum begitu melihat jeno kecilnya terlihat sangat menggemaskan.

"Hyung!! Para maid memaksa jeno untuk dikuncir seperti ini." ucap jeno sambil memberengut yang mana jaemin langsung mencium pipi jeno gemas.

"Hyung yang perintahkan maid agar baby dikuncir apel ternyata sangat menggemaskan. " jawab jaemin sangat gemas dengan adiknya ini, dia menggunkan celana warna cream dan hoddie putih yang ada telinganya begitu menggemaskan.

"Lepas ya hyung? Tidak nyaman. " mohon jeno yang dibalas gelengan oleh jaemin.

"Tidak, sekarang kita makan! " ucap jaemin pada akhirnya dan langsung mendudukan jeno dipahanya.

Setelah selesai makan jeno langsung dibawa jaemin ke ruangan yang ada mainan untuk anak-anak, jika ada yang bertanya dari mana jaemin mempunyai mainan sebanyak itu? Jawabannya jaemin memang sudah lama menyiapkan mainan itu karna dia berencana suatu saat dia akan mengangkat seorang anak.

"Woah, hyung!! Banyak mobil. " seru jeno antusias langsung memainkan mobil-mobilan tersebut.

"Untuk mu itu baby, ambil beberapa mainannya dan bawa kekamar mu, sudah waktunya tidur. " ucap jaemin dan jeno mengangguk patuh.

.
.
.

Jeno langsung berbaring bersiap untuk tidur.

"Sebelum ingin beraktivitas atau ingin tidur kamu harus seperti ini pada hyung. " ucap jaemin menempelkan hidungnya dengan hidung Jeno"lalu kamu mengatakanb 'woff' karna kamu bayi Samoyed nya hyung, paham? "

Karna dasarnya jeno sangat penurut dia menganggukan kepalanya, dan mencoba melakukan yang jaemin ajarkan.

Pertama-taman jeno mendekatkan hidungnya pada hidung jaemin "woff, selamat malam hyung. "Jeno tersenyum seperti bulan sabit setelahnya.

"Good boy. " ucap jaemin setelahnya.

TBC.