[4] Hari Jadi

1.7K 144 13
                                    

Bacanya pelan-pelan saja karena sangat amat panjang haha

Enjoy the story! ♥︎

♡♡♡

♡♡♡

♡♡♡

Suara pantulan sebuah bola berbahan karet itu terdengar nyaring dari sebuah ruang basket indoor. Dribble bola tersebut begitu nyaring hingga menutupi suara ketukan kaki yang terdengar dari arah pintu utama.

"Sssttt! Jess!!"

Christ melempar botol minum kosong pada kepala temannya yang terus asik memainkan bola basket,

Sontak Jess menghentikan permainan bolanya. Matanya baru saja akan mendelik pada Christ namun langsung terganti dengan kernyitan didahinya.

"Kak Jess,"

Jess masih dengan keningnya yang berkerut heran, "Kenapa Fre?"

Fre, atau Freyan. Ketua OSIS saat ini tengah berdiri dengan begitu tenang, mau segawat apapun cowok itu tetap terlihat santai sehingga Jess tidak bisa menebak apa yang membuat Freyan mendatanginya dan terpenting ini sudah jam pulang sekolah.

"Kak Olla ada di ruang bu Sera."

"Kok bisa?!"

Christ yang ada disana pun lantas mengambil alih bola dari tangan Jess. Takut kalau bola itu dilemparkan secara asal oleh temannya meskipun mereka dulunya anggota club basket, tapi tetap saja ia tak mau bola itu dirusak Jess.

Bu sera. Satu nama yang paling disegani orang murid-murid di sekolah ini. Bukan karena beliau kepala sekolah, melainkan guru BK.

Freyan menghela nafasnya sesaat, lalu menatap kakak kelasnya itu, "Dia berantem sama Michie."

"That's my girl!"

"Heh!?"

Christ yang bereaksi heran, sedangkan Freyan hanya bisa meringis.

"Aneh banget lo, Jess!" Ucap Christ tak santai,

"Mang ngapa si? Biarin lah, emang patut si Michie diberantemin sama Olla."

Mata Freyan sudah menatap lelah pada Jess. Memang aneh, tapi kali ini ia harus menyampaikannya langsung.

"Kak Jess, minggu depan kakak-kakak kelas 12 udah ujian akhir, kan?"

Kepala Jess terangguk, "Iya. Enak tuh kalian libur." sahutnya nyeleneh.

"Itu poinnya, satt!!" Christ mulai gregetan.

"Poin apasii? Kita lagi nggak tanding basket!"

"Arrghhh!! Tau gitu gue nyusul Muthe duluan aja. Ngeselin banget lu, njir!!" Christ sudah frustasi.

Sedangkan Jess tertawa melihatnya, "Cielahh toya toya soto koya, jangan marah dooongg. Love you dehh udah mau temenin gue disinii."

"Bacot satt! Jijay gue! Pacar lu noh bantuin cepet!"

"Bantu Olla ngejambak Michie?"

Coba bayangkan saja ada di posisi Freyan. Capek banget ngadepin kelakuan kakak kelasnya yang satu ini. Sepaket pula sama pacarnya, kalau satu berulah, yang satunya pasti harus diikutsertakan.

"Kak Olla terancam nggak bisa ikut ujian akhir kalau dia beneran bersalah." Ucap Freyan menengahi, sebelum kedua kakak kelasnya malah berantem.

"Kalau?" Beo Christ heran sebab ada yang janggal,

Bulol (KACILA) - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang