1

711 52 3
                                    

Prangggg!!!!!!

Suara kaca pecah bergema dikamar yang sudah tidak berbentuk milik gadis cantik berponi, Alisa. Ponsel pintar keluarkan terbaru yang ia lempar masih saja berkedip menampilkan panggilan masuk walaupun ada sedikit retak pada layarnya.

Gadis yatim piatu yang masih duduk di bangku sekolah menengah itu makin terisak mengingat kenyataan yang dia dengar dan lihat langsung beberapa jam yang lalu.

Sahabat dan kekasih yang ia anggap orang terpercaya dalam hidupnya malah memanfaatkan dan mengkhianati nya.

FLASHBACK

Sore itu sekolah sudah mulai sepi. Hanya tersisa beberapa anak dance yang bersiap akan pulang. Setelah pamit dengan anggota dance yang masih tersisa, lisa keluar dari ruang dance dan bergegas menuju kelas. Airpods miliknya tertinggal. Salah satu barang yang akan mengalihkan kesendirianya di apartement nanti.

Saat hendak sampai kelas, samar-samar lisa dengar suara manusia yang ia kenal.

"Yank, besok jalan yuk pake porsche baru kamu. Enak banget deh jadi kamu, apa yang kamu mau pasti langsung dibeliin sama alisa"

"Kamu juga.. Tas terbaru celine yang kamu post di insta kemarin juga dibeliin alisa kan yank?"

"Iya sih.. Tapi aku gak kuat liat kamu mesra-mesraan sama dia. Aku cemburu tauu.."

"Kamu sabar bentar yank.. Gak sampe satu tahun lagi kita lulus. kita pilih universitas yang jauh dari pilihan alisa. Lagian juga aku cintanya sama kamu. Aku care ke dia biar dia gak curiga dan bisa kasih semua yang aku mau"

"Bener juga sih, selama satu tahun ini minta yang banyak yank. Sekalian saham punya dia. Duit masuk ke rekening dia aja perbulan sampe miliaran. Kalo bisa kuasain setengah sahamnya, kita gak perlu repot kerja setelahnya."

"Good idea.. Otak kamu sexy banget yank"

Setelahnya hening dan terdengar suara peraduan lidah.

Alisa yang mengintip di celah pintu masih mematung. Alisa masih mencerna percakapan yang dia dengar beberapa detik lalu. Dadanya nyeri. Bulir bening mengalir deras dipipi berisinya. Terlebih kini ia melihat dengan mata kepala sendiri orang-orang yang paling ia percaya dua tahun terakhir ini, yoga dan sela tengah bercumbu panas.

Suara hujan yang mulai terdengar memecah kekakuannya. Lisa berbalik dan berlari menuju mobil putih yang terparkir apik sejak pagi tadi.

Badan alisa bergetar. Air mata tak henti keluar dari mata indahnya. Tubuhnya lemas. Bahkan untuk menginjak pedal gas saja dia tidak mampu. Hatinya hancur.

Setengah jam berlalu hingga hujanpun reda. Namun alisa masih meringkuk di jok mobilnya.

Tok tok tok

Seseorang mengetuk kaca mobilnya.

Lisa buru-buru menghapus air matanya dan mengambil nafas dalam dan mengeluarkannya pelan. Lisa tidak ingin lagi menunjukan sisi terpuruknya pada orang lain. Cukup terakhir saat seluruh keluarga besarnya tewas dalam tragedi kecelakaan pesawat.

Lisa membuka kaca mobilnya dan berpura-pura seolah dia sedang bangun tidur. Dilihatnya rekan sesama anggota dance tengah berdiri didepan pintu mobilnya.

"Apa? "

"Nebeng dong, gw gak bawa mobil. Dompet gw ketinggalan dirumah"

"Gw ngantuk, pgen cepet sampe apartement", suara alisa masih sedikit bergetar. Sebenarnya, hanya dengan melihat wajah alisa sudah sangat jelas kalau gadis itu baru saja menangis.

Rich X Rich ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang