STARBOY! [Yeonjun Harem]

7

[ STARBOY! ; Chp. 6.2 ]

The Last Word.

Pair : Yeonjun x Huening Kai

[ Fantasy, Prince Huening Kai,  Witch Yeonjun, hurt/comfort, mention of death, Murder, 18+ , major character death , nsfw, rape, Sexual harassment  ]

Harap bijak dalam membaca ^^

♡*｡✯.｡*♡

"Tyun, apa dimatamu aku masih penyihir yang kejam?"

"Tidak Master! Bukan itu maksudku."

"Lalu mengapa kau bertanya seperti itu?"

Pandangan mata Huening memudar, ia mengerjapkan matanya berkali-kali. Matanya mulai sayu, badannya sudah mampu untuk memperpertahankan kesadarannya, pening. Bahkan suara Yeonjun dan Tyun yang tengah berdebat kini tak terdengar lagi di telinga Huening.

Tangan Huening meremas rambutnya dnegan resah, kepalanya terasa berat sekali. Tangannya mulai bergetar dengan nafas yang tak beraturan. Ia sudah tak bisa menahan dirinya lagi, Huening terjatuh pingsan di hadapan Yeonjun dan Tyun.

Keduanya segera melesat menghampiri Huening. "Hei, kau kenapa?"

Yeonjun memindahkan Huening di kasur miliknya dengan bantuan Tyun, Ia menyuruh pria kecil itu untuk mengambil air dari sungai. Yeonjun memeriksa keadaan Huening, memegang dahinya untuk mengecek suhu badannya. Cukup hangat. 

Melihat keadaan Huening saat pertama kali bertemu dengannya tadi di hutan, ia terlihat lusuh dan berantakan. Sepertinya ia juga kelaparan, Yeonjun takjub pada Huening karena masih bisa hidup didalam hutan ini walau akhirnya pingsan.

Yeonjun menyingkirkan poni Huening dengan penuh hati-hati, menampakkan wajah tampannya yang menawan. Hidungnya mancung dengan bulu mata yang tipis namun tetap indah untuk dipandang. Wajahnya sungguh rupawan, Yeonjun bisa memandanginya seharian.

Terlihat tahi lalat di antara mata dan alisnya di bagian kirinya. Yeonjun menyuntuhnya dengan jari terlunjuknya, lucu.  Entah mengapa tiba-tiba muncul rasa pada hati Yeonjun, ia merasa bahwa pria didepannya ini akan membantu dirinya untuk lepas dari kutukan ini.

Yeonjun ingin menaruh harapan kepadanya, ia tidak ingin terus hidup dengan keadaan seperti ini. Ia sudah cukup tersiksa dengan semua dosa yang telah ia perbuat. Yeonjun ingin mnegubah takdirnya, namun hal itu tidak akan bisa dilakukan seorang diri.

Tyun datang terburu-buru dengan ember kecil yang penuh air di tangannya, ia meletakkannya di dekat Yeonjun. Sang tuan mengangguk sebagai tanda terimakasih. "Tolong buat makanan untuk kita Tyun." Titah Yeonjun sembari mengusap wajah Huening dengan kain yang sudah di basahi oleh air.

"Baik Master."

Setelah beberapa waktu berlalu hingga Tyun menyelesaikan masakannya, ia membuat sup dengan beberapa sayur didalamnya, itu kesukaan Yeonjun. Sayur dengan bahan utama jamur dan juga kacang-kacangan, terdengar aneh namun rasanya enak. 

"Apa kau baik-baik saja, Huening?" Ucap Yeonjun ketika ia melihat mata Huening perlahan terbuka. Ia membantu Huening untuk duduk.

"Ayo makan." Ajak Yeonjun tanpa basa basi sedangkan yang diajak masih memproses dirinya yang baru saja bangun dari pingsan.

Tyun mengambilkan mangkok yang berisi sup dan memberikannya pada Yeonjun. Mereka bertiga makan dengan tengan di meja kecil dalam gubuk itu. Huening segera memakannya tanpa jeda, tak peduli jika supnya masih panas. Ia sudah sangat kelaparan,

"Pelan-pelan saja." Ujar Yeonjun berusaha menenangkan Huening yang sedang makan dengan grusa grusu. 

Dalam seumur hidupnya, baru kali ini Huening memakan jamur yang tak ia kenali jenisnya. Siapa yang peduli? Yang terpenting sekarang adalah mengisi perutnya yang sudah meronta-ronta. Ia terus menyendokkan sup hangat itu ke dalam mulutnya.