Part 5 : I Know

217 18 1
                                    

Sekarang Hinata, Sakura dan Kiba berada di rumah Naruto untuk mengerjakan tugas dari Kurenai sensei. Kalo kata Kiba tugas Kurenai sensei itu bagaikan nyari uang di tumpukan rumput.

Ga ngerti kan? Itu karena hanya Kiba yang mengerti.

Suasana sangatlah hening karena tengah mengerjakan tugas masing-masing. Hinata sedang mencari jawaban di internet, Sakura sedang melihat buku catatan, Kiba sudah tertidur sejak tadi sedangkan Naruto terlihat melamun entah apa yang ia pikirkan.

"Aku tau kau sedang memikirkan kejadian yang terjadi akhir-akhir ini Naru"

Suara Hinata memecahkan keheningan di dalam ruangan tersebut yang membuat atensi Sakura dan Naruto jadi beralih menatap Hinata bahkan bisa membuat Kiba bangun dari tidurnya.

"Aku sudah mencium bau-bau aneh dari Ino dan juga Sasuke"

"Maksud mu mereka bau ketek?"

BUGGHH

"Bukan itu bodoh" Kiba meringis sembari mengusap kepalanya yang benjol karena terkena pukulan cinta dari Sakura.

"Aku-"

"Aku tau kalau Sasuke bertingkah aneh belakangan ini jauh sebelum kalian memiliki firasat terhadap mereka berdua"

Sakura, Hinata, Kiba terkejut mendengar perkataan dari Naruto. Mereka terlihat semakin bingung melihat Naruto tengah mencari sesuatu di dalam lacinya.

 Mereka terlihat semakin bingung melihat Naruto tengah mencari sesuatu di dalam lacinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"BAJINGAN!!"

Secara refleks Sakura berteriak karena melihat foto tersebut, Kiba dan Hinata menatap Naruto seolah meminta penjelasan. Melihat hal itu, Naruto menghela nafas dan mulai menceritakan kejadian di balik foto itu.

Flashback

Di hari itu Naruto tengah bersiap-siap untuk pulang karena sekolah tiba-tiba memulangkan murid lebih cepat dari jadwal biasanya karena ada rapat mendadak.

"Dobe"

Naruto berbalik karena mendengar suara familiar yang memanggilnya, ternyata itu Sasuke yang berdiri di depan kelasnya sembari tersenyum tipis.

Naruto segera menghampiri kekasihnya dan segera memeluknya.

"Teme hari ini kita jadi jalan-jalan ke taman kan?"

"Maafkan aku Naru, rencana kita terpaksa dibatalkan karena kaasan memintaku untuk mengantarkannya ke rumah sakit"

Sebenarnya Naruto sedih dan kecewa karena rencana mereka dibatalkan tapi karena mendengar bibi Mikoto sakit Naruto merasa khawatir.

"Bibi Miko sakit apa teme? Kalau begitu aku ikut untuk menemani mu dan juga bibi Miko"

Sasuke menggelengkan kepalanya "Tidak usah dobe, kaasan hanya kurang enak badan saja mungkin kecapaian karena terlalu sering membereskan rumah sendirian"

"Baiklah kalau begitu. Aku titip salam kepada bibi miko semoga cepat sembuh kalau begitu aku pulang dulu teme"

"Perlu ku antar?"

"Tidak usah, aku ingin pergi jalan-jalan bersama Sakura"

"Baiklah, hati-hati Naru"

Naruto ingin melangkah pergi namun tanggannya ditarik oleh Sasuke dan ketika Naruto berbalik.

Cupp

Sasuke mencium kening Naruto sayang. Mendapat perlakuan romatis dari Sasuke, Naruto tidak bisa menyembunyikan wajahnya yang sedang memerah karena menahan malu.

"T-teme apa yang kau lakukan? Ini di sekolah, bagaimana kalau ada guru yang lihat?" Naruto celingak-celinguk karena khawatir dan juga takut apabila ada guru yang melihat mereka.

Sasuke terkekeh dan memeluk Naruto sayang karena gemas melihat kekasih pirangnya yang bertingkah lucu.

"Apa kau lupa dobe? Hari ini guru sedang rapat jadi tidak ada yang melihat kita"

"Iya, tapi tetap saja tem-"

Cupp

"Sudah, katanya mau pergi bersama Sakura sekarang pergilah jangan buat Sakura menunggu"

Wajah Naruto kembali memerah dan tangannya sibuk memegang pipi kanannya yang sempat dicium oleh Sasuke.

Lagi-lagi Sasuke menahan gemas melihat kekasih pirangnya, ingin sekali Sasuke mencium wajah Narutonya bertubi-tubi namun ia urungkan dan hanya mengusak surai kekasihnya lembut.

Sasuke memilih pergi dan melihat hal itu Naruto masih saja salah tingkah "Dasar teme gila"

Dan segera pergi untuk menemui Sakura karena Naruto sangat tau sifat wanita bersurai pink itu, Sakura adalah orang yang tidak bisa menunggu lama maka dari itu Naruto sedikit berlari menghampiri Sakura.

*keesokan harinya

"Naruto kau dipanggil" ketika aku bertanya siapa dia hanya membalas dengan menggelengkan kepalanya. Aku yang penasaran segera menghampiri orang yang memanggil ku.

Sesampainya di depan, ternyata orang yang memanggil ku adalah Shion ditemani oleh Temari.

"Ohh Shion, ada apa memanggil ku?"

Aku melihat Shion dengan ekspresi wajah yang ketakutan dan terlihat cemas(?) Dan aku semakin dibuat bingun karena Shion beralih menatap Temari seakan-akan meminta bantuan.

Temari menghela nafas dan setelah aku mendengar apa yang dikatakan oleh Temari, nafas ku tercekat dan kaki ku mendadak lemas.

"Kalian sedang tidak bercanda kan? Jangan berbohong kepada ku" aku bertanya dengan terbata-bata dan Temari merotasikan matanya malas.

"Dengar Naru, di saat kau ingin pergi dengan Sasuke tapi si bocah ayam itu malah membatalkannya karena ingin mengantarkan ibunya yang sakit itu salah besar"

Shion menghentikan Temari dan memberi isyarat bahwa ia juga ingin mengatakan hal yang sebenarnya.

"Di hari itu juga kau memutuskan untuk pergi bersama dengan Sakura kan? Karena mengingat kau memiliki janji dengannya, tapi setelah kau pergi Sasuke pergi untuk menemui Ino. Aku mendengar percakapan mereka, aku akan menunjukkannya pada mu jika kau mau"

Aku mengangguk meng-iyakan walaupun sebenarnya aku takut dan tidak siap untuk mendengarnya.

"Sasuke kun......"

TBC

HAI MAAF KALO AKU BARU UP SEKARANG KARENA AKU SIBUK BANGET KARENA BANYAK TUGAS😭

Jangan lupa votemment maniez😍💕

Beautiful PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang