Part 6 : Valentine

153 11 5
                                    

Ps : walaupun valentine's day udah lewat tapi gapapa gua masukin di aja ceritanya

"Hari ini hari valentine ya? Aku jadi penasaran siapa saja yang memberikan aku coklat dan surat" Hinata hanya tersenyum mendengar Sakura yang semangat, Kiba hanya bisa tertawa, dan Naruto hanya mendengarkan

"Sakura, kau jangan terlalu berharap untuk mendapatkan coklat. Mana ada yang memberimu coklat"

"Apa kau bilang? Aku pasti mendapatkan coklat, jangan meremehkanku Kiba"

Dan sudah pasti kalian tahu apa yang terjadi

Sudah tidak terasa mereka sampai di loker masing-masing. Murid-murid yang lain menoleh ke arah Naruto karena lokernya penuh dengan surat serta coklat.

"Wahh Naruto seperti biasa kau yang mendapatkan surat dan coklat yang paling banyak di antara kami"

"Naruto kun ini banyak sekali. Coklatnya mau kau apakan setelah ini?"

"Hmm... bagaimana aku membuat kue dari coklat-coklat ini?"

"IDE YANG BAGUS!!" Sakura, Kiba, dan Hinata menyahut secara bersamaan. Karena mereka tahu kemampuan Naruto dalam membuat kue. Selain bentuknya yang lucu, rasanya juga sangat enak.

Siapa yang tidak menginginkan Naruto sebagai kekasih. Sudahlah cantik, pintar, sopan pokoknya paket lengkap.

"Dobe"

Naruto menoleh ke sumber suara, dan ternyata itu adalah Sasuke yang memegang buket coklat dan sepucuk surat.

Seluruh siswi menjerit histeris karena menyaksikan keromantisan Sasuke kepada Naruto. Ada yang senang sambil loncat, ada yang pingsan dengan keadaan mimisan, ada yang iri. Yang iri antara karena tidak mendapatkan coklat karena jomblo atau iri karena berharap dia yang mendapatkan buket coklat tersebut.

"Suke, kau dari mana saja? Kami mencarimu sedari tadi"

"Cih.. kau saja yang mencari manusia ayam jadi-jadian ini. Kami bertiga tidak sudi mencari keberadaan siluman ayam ini"

Hinata menyikut lengan Sakura karena Hinata menyadari raut wajah Sasuke yang tidak mengenakkan, Kiba sedang sibuk mencari coklat atau surat di lokernya.

"Aku tadi ada pertemuan dengan club basket sebentar dobe, pelatih memberi informasi mengenai lomba basket antar sekolah nanti"

"Heh siluman ayam, kau pikir Naruto bodoh? Kita semua tahu kalau lombanya diadakan dua bulan lagi"

"Kau ada masalah denganku Sakura? Sepertinya kau senang mengusikku"

"Iya, aku ada masalah denganmu. Kenapa? Kau tidak senang dengan itu?"

Sasuke dan Sakura kembali bersitegang sehingga mengundang atensi dari siswa lain. Naruto kelabakan, Hinata panik, dan Kiba berusaha melerai Sasuke dan Sakura.

"Kau tau Sasuke, kau dan si jalang itu sama. Sama-sama murahan" Sakura menekankan kata-kata terakhir sambil membuat gestur membuang ludah.

Sasuke ingin marah namun dia harus menjaga sikap, apalagi ini di tempat umum. Disaksikan oleh banyak orang dan terutama ada Naruto di sini.

"Hei kalian berdua sudah hentikan" Naruto membuka suara namun suaranya bergetar karena ketakutan.

"Dobe ambilah. Ini hadiah dariku untukmu"

Naruto mengulurkan tangannya dan menerima hadiah dari Sasuke. Setelah itu Sasuke pergi meninggalkan Naruto dan diikuti oleh Shikamaru juga Sai.

Tanpa Naruto sadari, Sakura memperhatikan gerak-gerik Ino dan Sasuke.

"Aku sudah mencurigai kalian berdua dan memang selain murahan. Kalian juga bodoh membuat kalian ketahuan dengan mudah, dasar bajingan tengik. Berani-beraninya bermain dengan perasaan sahabatku"

Setelah itu Sakura pergi meninggalkan Hinata, Kiba, dan Naruto karena ingin menghubungi seseorang. Tidak jelas apa yang dibicarakan Sakuran dengan orang tersebut, tapi yang terpenting adalah Sakura ingin memberi pelajaran kepada bajingan tengik ini.

"Iya, aku melihatnya dan pastikan kalau kau mendapatkan semua buktinya. Serahkan kepadaku dan aku akan menyebarkannya jika waktunya sudah tepat"

"....."

"Iya, dan informasi yang kau beritahukan kepadaku tempo lalu. Jangan lupa berikan kepadaku juga, itu juga menjadi bukti penting"

"...."

"Terima kasih. Ohh, Naruto menuju ke arahku. Aku harus menutup teleponnya. Terima kasih sekali lagi, aku akan membayarmu mahal untuk ini"

Tuutt

"Kau sedang berbicara dengan siapa Sakura? Kenapa lama sekali?"

"Aku baru saja ditelepon oleh ayahku. Dia hanya memberitahu kalau kami ada pertemuan keluarga yang penting"

Naruto hanya mengangguk, tapi tidak dengan Hinata dan Kiba.

"Apa yang direncanakan perempuan gila ini untuk Sasuke dan Ino? Apapun itu, kita harus bersiap"






















Hallo minna, gua kembali. Maaf baru bisa up sekarang, semoga kalian suka ya.

Jangan lupa votemment-nya maniezz😘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Beautiful PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang