Before : our story at school
After : Kentara Amerta
Sayang sekali yorobunn, skyleaa mengganti judul karena ada perubahan alur dari perkiraan, tapi jangan risau okey, semua akan baik. Mianhae yorobunnnaaa.
~••••~
"...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*******
"Semuanya 150 ribu dek." Ujar kasir cowok
"Bentar ya bang, mau liat barang barang lagi." Ria menyengir, ia baru ingat bahwa dirinya melupakan beberapa hal.
"Iya dek, santai aja." Balas bayu, dia ganteng dan juga baik. Itulah pandangan Ria untuknya. Kadang Ria sering bertanya dan bercanda gurau 'abang gak lari dari rumah kan?, siapa tau abang anak ganteng yang kabur dari rumah.' Itulah perkataan gadis itu.
"Nih bang" ujar Ria, ia meletakkan beberapa keperluan.
"200 ribu pas." Bayu membungkus belanjaan Ria dengan baik.
"Dek, makin cantik aja." Goda bayu, ia memberikan belanjaan Ria dengan tangan kirinya, dan menerima uang Ria dengan tangan kanan.
"Bang bayu juga, makin ganteng aja." Kini keduanya tertawa lepas, beberapa pegawai disana juga ikut tertawa karna ulah gadis itu.
"EHHH BUSETT!." keget Ria ketika ada orang tiba tiba saja menabraknya, padahal Ria anteng anteng lagi becanda sama babang kasir.
"Ri engga apa apa itu??" Tanya bayu, membantu Ria yang sudah nyungsruk dibawah. Dua Pegawai wanita membantu memasukkan kembali barang belanjaan Ria yang berserakan.
"Mas kalo jalan liat liat dong!, kasian ini gak liat ada anak kecil?!" omel yani, salah satu pegawai disana.
Ria menatap cengo Yani, anak kecil?, WTF.
Pemuda sekitaran berumur 22-24 tahun itu menoleh, melirik Ria yang mencibir tak bersuara
"M-maaf dek, saya buru buru." Ujar Satya merasa bersalah
"Mas, beli parasetamol ada?." Sambung satya bertanya pada bayu, wajah satya nampak sangat khawatir
Setelah itu Satya berlari kencang, Ria menatap dengan kesal kepergain nya.
"Udah bang gapapa." Ria mengambil kantung belanjaannya. Bayu mengangguk setuju.
Ria berjalan pulang, kembali kejalan yang sepi.
"Ri." Panggilan itu mampu membuat Ria menatap kearah depan.