Kiel membuka matanya yang masih sangat berat. Dia baru pulang dari bekerja di bar sebagai pelayan di jam empat pagi tadi. Dan sekarang sudah pukul setengah tujuh, dia harus berangkat ke sekolahnya.
"Kenapa sih, gue miskin?"
"Kenapa gue mesti sekolah? Gue masih ngantuk!" keluh Kiel yang tetap memaksa bangun dari ranjangnya yang keras.
Kiel keluar dari kontrakannya yang berukuran sangat kecil, lalu dia segera naik angkutan umum dan berdesakan di dalamnya. Motor? Kiel mana punya. Dia itu miskin dan menyedihkan.
"Duh, perut gue sakit." Kiel merasakan perutnya terasa sakit. Wajar saja, dia selalu melewatkan sarapan poagi guna menghemat waktu dan tentunya uangnya.
Sesampainya dia di sekolah, masih tersisa sepuluh menit sebelum jam pertama pelajaran di mulai.
"Kiel? Kamu sakit?"
Kiel mengangkat wajahnya yang sejak tadi ia sembunyikan di dalam lipatan tangannya.
"Al? Uhh ... Gak kok, gue cuman ngantuk doang."
"Kamu bohong, Kiel?"
Kiel mengutuk dirinya sendiri. Dia lupa jika teman posesifnya itu memiliki mata dan indra yang tajam. Bahkan Kiel sempat menduga, jika teman posesifnya itu memiliki indra ketujuh.
"Jawab, Kiel ..." Nada suaranya sungguh penuh tuntutaan. Sontak Kiel dan teman posesifnya menjadi perhatian orang sekelas.
"Al, malu ... Kita diliatin orang, ihhh!"
"Huft ... Makanya jangan coba membohongiku, Kiel."
Al Si teman posesif Kiel berbalik dan menatap tajam ke arah teman-temannya. "Gue dan Kiel bukan tontonan!" serunya yang langsung membuat seisi kelas menciutkan nyali mereka.
Al duduk di samping Kiel, itu memang tempat duduknya. Tdi dia ada rapat OSIS, jadilah dia baru kembali ke kelas sekarang ini.
"Kita ke UKS."
Kiel gelagapan. Dia tahu dia mungkin kelihatan pucat sekarang ini tapi nanti di jam pertama ada ulangan matematika. Yang mana Kiel tak mau menunda dan ikut ulangan susulan. 'Kalo ulangan susulan, mana bisa gue nyontek. Ah elah, Si Al emang!' Batin Kiel.
"Apa kamu sedang mengumpat di dalam hati kamu, Kiel?" tanya Al oenuh selidik.
"Ck! Al, lo kok tahu sih?" Kiel malah keceplosan.
'Duh! Kiel lo bodoh banget! Kan Al jadi tambah suram!' Batin Kiel berteriak.
Kiel buru-buru meminta maaf kepada Al. Dia memegang tangan besar Al. "Al, gue minta maaf, jangan marah, pleasee ... Kan cuman lo temen gue di sini." Kiel ketakutaan jika Al marah lalu dia akan ditinggalkan sendirian.
Semua orang di sekolah itu tak ada yang mau berteman dengan Kiel. Kiel saja merasa heran, padahal dia itu tipekal pemuda yang lucu, imut, mungil, ya walau dia memang sangat nakal dan jahil terkadang.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY KIEL (BL)
Teen FictionWarning! ABDL BDSM Content! Kiel adalah remaja badung yang hidup sebatang kara usai di tinggal pergi bibinya yang seorang wanita malam. Walaupun Kiel sangat nakal dan sulit diatur, tetapi dia sangat pekerja keras. Dia bekerja malam hingga pai hari h...