La Chandeleur

27 4 15
                                    

⚠️ DISCLAIMER ⚠️
‼️Harap sebelum membaca chapter ini, baca chapter sebelumnya terlebih dahulu karena ada beberapa revisi di chapter 6🙂🙏 Terima kasiih~‼️

~o0o~

Aletta memasangkan jepit rambut berukiran perak yang sangat kontras dengan warna rambut ikal gadis kecil di hadapannya, kemudian merapikan sisa-sisa anak rambut yang mencuat di dahi gadis kecil tersebut. Ia tersenyum pada salah satu anaknya yang akan membawakan instrumen musik untuk mengiringi pesta makan malam keluarga itu.

'Vience, apa kau tidak keberatan dengan itu? Kau tidak bisa makan malam bersama keluarga besar Pelletier jika bermain biola' Aletta menggerakkan tangannya, berbicara pada anak asuhnya menggunakan bahasa isyarat.

Anak yang dipanggil Vience itu tersenyum lebar, balas menggerakkan tangannya untuk berkomunikasi. 'Tidak masalah! Ini suatu kehormatan besar karena bisa mengiringi tradisi keluarga dengan musikku. Aku sangat senang! Mama tidak perlu khawatir.'

Aletta mengerutkan keningnya khawatir lalu pandangannya beralih pada gadis kecil yang lain, berambut bondol. Ia ingin bertanya pada gadis itu mengenai hal yang sama, tetapi melihat gadis kecilnya sumringah membuat Aletta menghembuskan napas pasrah. 

Jika anak-anaknya tidak keberatan akan hal itu, ia tidak bisa apa-apa. Padahal ia ingin merayakan La Chandeleur ini bersama seluruh anak-anaknya. Tapi keparat Ralph Laurent Pelletier, sepupunya sekaligus orang yang berhasil memesan tempat ini mengajukan syarat bahwa Vience dan Edith harus mengiringi makan malam mereka dengan permainan musiknya, jika tidak seluruh anak-anak Fléureanc tidak boleh hadir.

 Setiap musim dingin tiba, mereka akan melakukan perjamuan makan malam untuk merayakan La Chandeleur, sebuah tradisi yang sudah turun-temurun dilakukan oleh masyarakat Varisa. Bagi keluarga Pelletier sendiri, perjamuan makan malam ini wajib dihadiri oleh seluruh keluarga dan hal tersebut dijadikan ajang memamerkan apa pun untuk mendapat pujian sang pemilik Lancelot Co dengan harapan Lancelot Co akan menjalin kerja sama dengan brand atau usaha mereka. Tentu saja selain pemegang perusahaan perhiasan terbesar se-Varisa, ikon Lancelot Co juga terkena imbasnya. 

Banyak keluarga Pelletier lain yang berusaha menjilat Aletta. Makanya Aletta tidak pernah nyaman menghadiri perjamuan La Chandeleur yang diadakan keluarganya. Ia tidak dapat menolak hadir karena perintah sang kakek waktu itu dan sekarang saat Aletta terbebas dari perintah itu, Ralph berhasil membujuknya dengan negosiasi. Ralph sungguh tahu kelemahannya. 

Aletta mengelus puncak kepala Vience dan Edith sebelum meninggalkan mereka untuk pergi ke tempat yang jauh dari kerumunan anggota keluarganya. Ia akui keahlian negosiasi Ralph sungguh menakjubkan. Kalau tidak, ia tidak mungkin menerima negosiasinya dan pria itu tidak akan bisa menyewa pulau Corsicia dengan resort bawah air yang menakjubkan ini. 

Ia menatap dinding kaca resort yang menampakkan pemandangan bawah laut yang tenang. Banyak ikan-ikan yang berlalu-lalang. Ia mencoba memfokuskan pendengarannya untuk mendengarkan chant de l'eau dasar laut. Sesekali ia bisa mendengarkan gelombang suara kawanan paus di Teluk Biscaya, laju air yang dilalui para ikan di sekitar resort dan masih banyak lagi. Rasanya sungguh tenang. 

Namun taklama kemudian ia mendengar desingan putus-putus, seperti suara mesin yang mogok. Ia mengedarkan pandangannya dan melihat Noer yang tengah memunggunginya. Ia segera menggampiri pelayannya setelah memastikan bahwa suara itu berasal dari tubuh Noer.

"Noer! Noer, kau tidak apa-apa? Ada yang salah dari tubuhmu, Bukan? Apa ada bagian yang rusak?" Aletta bertanya panik, meraba dada pelayannya, merasakan getaran dari mesin yang menopang seluruh tubuh Noer.

Pisces: Queen of Water Manipulation [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang