"Mama mama!"
"Di dapur nak!"
Melinda yang lagi masak makan malam itu dikagetkan sama kedatangan dua anak tertuanya, Hana dan Noella.
Melinda natap heran dua anak itu yang dateng terus cekikikan berdua "kalian kenapa sih ketawa ketawa begitu?"
Noella yang udah mulai berhenti ketawa itu ngomong "tadi kita ketemu bapaknya kak Hana"
Melinda yang denger itu langsung matiin kompornya. Untung udah selesai masaknya. Melinda terus ngajak dua anak tertuanya itu duduk di bale yang ada di dapur.
"Sini duduk cerita sama mama"
Dua anak itu nurut dan Hana mulai buka suara "tadi kita pas beli jajan di depan jalan besar aku liat bapak yang lagi liat toko mebelnya. Tapi yang bikin lucu itu dia bawa istri dan anak perempuan"
Melinda natap sendu Hana. Dari cerita Hana walaupun dia ketawa begitu pasti di dalam hatinya juga ngerasa sakit. Dia kan juga anak perempuan, tapi kenapa mamanya diceraikan?
"Hana, kamu gak sedih gitu liat kelakuan bapakmu itu?" Tanya melinda.
Hana ngangkat bahunya acuh "ya sedih sih, tapi sedikit. Soalnya bapak juga gak ada tuh ngasih nafkah ke aku sebagai anak kandungnya. Jadi ya bodoamat sama dia. Dia aja udah gak anggep aku sebagai anaknya kok"
Jawaban Hana bikin Noella langsung ngelus punggung kakaknya itu dengan bibir memble. Padahal mereka juga senasib, gak diakui bapak kandungnya.
Melinda langsung meluk kedua anaknya itu secara bersamaan "kalian gak perlu ya ngarepin bapak kalian yang kayak setan itu. Kalian masih punya mama. Insyaallah semua yang kalian butuhkan bisa mama usahakan"
Hana dan Noella ngangguk.
"Eh Noella, tadi kan kamu juga jumpa bapakmu" Hana ngingetin.
Noella ndengus "apaan, dia malah godain aku. Dikiranya aku udah gede apa. Yaudah deh aku teriakin 'aku nih anakmu pak! Anak mantan bini mu! Melinda!' terus dia syok kayaknya"
Melinda ngerutin alisnya, agak heran sih sama si Johnny. Tapi ya bisa jadi dia lupa karena pas mereka cerai itu waktu Noella masih bayi. Jadi ya Johnny kaget kalo anaknya udah segede ini.
Melinda geleng-geleng kepala liat kelakuan mantan suaminya itu. Gak berubah ternyata, masih suka flirting sana sini.
"Udah ya, kalian yang sabar aja. Jangan dipeduliin deh bapak kalian. Mending sekarang kalian panggil adek-adeknya buat makan dulu ya" kata Melinda.
***
Keesokan harinya...
Noella lagi nyegat angkot buat pergi ke sekolahnya. Kebetulan Noella keterima di SMP negeri yang gak ada di kampungnya. Di kampungnya cuma ada TK SD doang. Jadi kalo mau lanjut SMP harus pergi ke kecamatan. Mungkin inilah alasan kenapa banyak yang lulusan SD lebih pilih nikah daripada lanjut sekolah.
Ya karena males mau ngurusin segalanya. Jadi ya mending dinikahin aja menurut mereka.
Banyak loh temen Hana dan Noella yang udah nikah. Tapi sama Melinda dilarang keras. Mereka harus sekolah setinggi-tingginya kalo bisa sampe kuliah. Ya walaupun mamanya cuma lulusan SD tapi Melinda mau anaknya lebih pintar dari dia.
Noella ngelirik jam tangannya. Untung aja jam masuknya masih lumayan lama karena hari ini masuknya agak siang.
"Kamu anak yang kemarin ya?"
Noella noleh pas ada yang ngomong begitu. Dan Noella langsung mendelik pas ngeliat orang yang ngomong itu bapaknya sendiri. Catet, BAPAKNYA WOYYY.
"Kenapa?" Jawab Noella singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
what's wrong with a daughter?
Fanfictionsalahkah jika Melinda melahirkan anak perempuan? Markhyuck GS! Don't like don't read!