Sweet Home

72 20 0
                                    

Suasana senja di kampung kecil itu selalu tenang dan damai, tetapi sejak beberapa bulan belakangan ini, kejadian pembunuhan satu keluarga menewaskan seluruh anggota keluarga hanya satu yang selamat yaitu Na Jaemin.

Semua bermula saat satu keluarga yang sedang asyik bercengkrama riang bersama ke tujuh putranya yang saat itu masih kecil-kecil.

Saat itu ayah dan ibu mereka bermain permainan petak umpet namun naas saat ke tujuh putranya sedang bersembunyi tiba-tiba datang seseorang yang tidak di kenal menusuk sepasang suami istri yang sedang bermain petak umpet bersama anak-anak di rumah yang cukup sederhana namun penuh kebahagian di dalamnya.

"Wah-wah-wah ternyata kalian sedang bermain ya." Ucap pria dengan pisau di tangannya. Pria itu sedang membersihkan noda darah yang ada di pisaunya.

"Tolong jangan sakiti anak-anak ku." Ucap yudha parau dengan nada lemah dan perut yang terus mengeluarkan darah namun pria tersebut tak menggubrisnya dan malah menginjak kepalanya dengan sangat keras sehingga membuatnya kehilangan nyawa saat itu juga sedangkan istrinya sudah tidak bernyawa karena mereka menusuknya berkali-kali.

"Satu.. dua... Tiga.. empat..." Ucap pria itu menghitung Sampai sepuluh. "Siap atau tidak aku datang." Ucapnya lagi lalu menyuruh rekan-rekan nya untuk berpencar mencari anak-anak yang sedang bersembunyi.

"Wah-wah-wah kalian cukup pandai bersembunyi."

Saat itu Mark sebagai kakak yang paling tua sedang bersama Jisung adiknya yang paling kecil Mark tidak menyangka akan melihat kedua orangtuanya tewas di bunuh di depan matanya.

"Syuutt!!" Ucap Mark sambil menutup mulut jisung. "De jangan nangis ya kakak akan melindungi mu." Ucap Mark yang mencoba menenangkan Jisung yang menangis.

Ketujuh anak itu bersembunyi dengan sangat kukuh mereka tidak tahu akan menjadi seperti ini.

"Anak-anak kalian ada dimana sini aku punya permen nih." Ucap pria tersebut.

Jisung yang saat itu masih kecil tergoda dengan tawaran permen dari pria jahat itu dan memutuskan keluar dari dalam lemari tempat Jisung dan Mark bersembunyi.

"Wah ada yang keluar, sini-sini sama om. Om kasih banyak permen." Jisung pun menghampiri pria jahat tersebut dan Mark mencoba menahan jisung untuk tidak mendekati pria jahat itu namun naas jisung menghampiri nya dan mendapatkan dua kali tusukan di perutnya.

"Tidak.......!Jisung..!" teriak Mark sambil terisak.

Mendengar suara teriakan dari Mark ke empat adiknya yang lain pun keluar dari dalam persembunyiannya kecuali Jaemin karena pada saat itu Jaemin tertidur saat sedang bersembunyi Keempat adik Mark pun datang menghampiri nya.

"cukup satu umpan yang di lempar keluar empat." Ucap pria tersebut sambil bertepuk tangan.

"Tidak kalian jangan kesini cepat lari." Teriak Mark menyuruh adik-adiknya pergi namun saat mereka hendak melarikan diri para antek-antek dari pria jahat tersebut sudah menangkap mereka terlebih dahulu.

"Tidak ku mohon jangan sakiti adik-adikku." Ucap Mark sambil memohon.

"hiks..hiks.. hiks..kakak tolong aku." Ucap chenle yang saat itu wajahnya di sayat menggunakan pisau yang tajam."

"Aku mohon lepaskan adik-adik ku kalian mau apa jika kalian menginginkan rumah harta ambil saja asal tolong lepaskan adik-adikku, ku mohon." Ucap Mark yang semakin menangis.

"Gimana-gimana kamu memohon untuk melepaskan mereka?" Ucapnya dengan smirik di wajahnya.

"Baiklah akan ku lepaskan." Ucapnya lagi setelah itu ia menusuk mereka satu-persatu.

Sweet HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang