Sweet Home

63 20 1
                                    

Pagi ini jaehyun terbangun dari tidurnya ia melihat-lihat sekeliling nya dengan susah payahnya ia mengingat apa yang terjadi namun ia tidak mengingatnya sama sekali.

Seperti biasa jaehyun pagi ini pergi ke kantornya ia sedang sibuk dengan artikelnya.

Saat ia sedang sibuk dengan pekerjaannya ia tak sengaja melihat sebuah koran di dalam laci mejanya dan mengambil koran tersebut.

Jaehyun membaca kata demi kata ia masih belum menyadari bahwa koran yang sedang ia baca adalah berita mengenai pembantaian satu keluarga dan keluarga tersebut adalah keluarga Jaemin namun Jaehyun masih belum mengetahuinya.

Masih ada fakta dan cerita lengkap yang belum terangkai dalam tragedi pembunuhan satu keluarga yang terjadi di desa sepuluh tahun yang lalu.

Jaehyun terus membaca berita yang sudah sepuluh tahun yang lalu namun pembunuhan tersebut sampai sekarang masih belum menemukan titik terang siapakah dalang dari pembunuhan itu.

"Emmm, ada yang selamat dimanakah dia sekarang? jika saat itu usianya masih tiga belas tahun berarti saat ini usianya adalah 23 tahun." Ujar jaehyun sambil terus membacanya.

Di antaranya pengakuan awal korban selamat, Na Jaemin yang melihat sekitar dua puluh pelaku yang masuk ke dalam rumahnya dan menghabisi nyawa ayah, ibu, beserta kakak dan adiknya.

Saat itu dirinya bersembunyi karena sedang bermain petak umpet bersama keluarganya namun saat dirinya keluar dari persembunyiannya keluarga telah tiada nyawa mereka di renggut paksa oleh manusia-manusia biadap.

Mereka mengalami  luka tusukan di bagian perut dan luka sobek di wajah adiknya.

Dari bibir hingga pipi kiri adiknya chenle Nyatanya Sampai detik ini pelaku masih belum tertangkap.

"Hah! tunggu-tunggu ini keluarga Jaemin? Tidak mungkin-tidak mungkin." Ucap Jaehyun sambil menutup mulutnya.

Bagai di sambar petir di siang bolong dada Jaehyun terasa sesak rasanya saat melihat berita tentang pembunuhan satu keluarga dan faktanya itu adalah keluarga jaemin seseorang yang sudah jaehyun anggap adiknya sendiri Jaehyun terus membaca berita yang sudah 10 tahun berlalu.

Memang ada ketidaksinkronan yang tidak di ketahui dari awal, keterangan dari korban itu kurang lebih ada 20 puluh pelaku namun sidik jari dari pisau yang menusuk seluruh anggota keluarga adalah sidik jari dari anaknya sendiri yaitu milik Na Jaemin.

Namun jaemin menyampaikan kepada pihak yang berwajib, bahwa pelakunya bukanlah dirinya namun orang lain tapi fakta dari sidik jari yang ada di pisau itu adalah sidik jari miliknya.

"Hah!! Gak mungkin gak mungkin aku sangat mengenalnya dia sangat menyayangi kaluarganya mana mungkin dia seperti itu." Ucap Jaehyun tidak percaya.

"Ehh jae, apa yang kamu baca serius banget bacanya." Tanya rekan kerja Jaehyun yang sedari tadi memperhatikan nya.

"Aku sedang membaca ini." Ucap Jaehyun sambil menunjukkan koran yang sedang ia baca."

"Ehh kamu ga tahu ya ini ni viral waktu itu. Aku kasihan sama Jaemin bocah tiga belas tahun yang menjadi tersangka kasus pembunuhan itu." Ucap rekan kerjanya itu.

"Ia harus menerima hukuman dari pihak yang berwajib atas perbuatannya."

Jaehyun terus mengingat-ingat apa yang terjadi pada dirinya kemaren setelah beberapa menit ia mencoba berfikir dengan sangat keras akhirnya ia mengingat kemaren ia sempat bertemu dengan Jaemin.

"Hah, terus jaemin sekrang ada dimana?" Tanya Jaehyun penasaran.

"Katanya sih dia kabur dari penjara ia menuliskan surat disana yang bertuliskan ia akan mencari pelaku yang sesungguhnya itulah isi pesannya dan sampai detik ini pihak yang berwajib masih belum menemukan anak ini dan akhirnya kasus pembunuhan itu tenggelam begitu saja."

"Gak mungkin, gak mungkin anak itu yang membunuh keluarganya aku sangat tahu Dengannya." Ucap Jaehyun menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Jadi kamu kenal dengannya?"

"Iya aku sangat mengenalnya aku sudah menganggap nya seperti adikku sendiri."

Lalu Jaehyun Terus membaca berita tersebut dengan seksama.

Sebelumnya sempat diberitakan terjadi pembantaian satu keluarga pada Selasa, 13 Agustus 2013, sekitar pukul 15:30 wib. Yudha (40) Jeni (40) Mark (18) Renjun (16) Jeno (16) haechan (14) chenle (11) dan Jisung (9) mereka tewas dirumahnya dan hanya Nyawa Na Jaemin (13) yang berhasil selamat dan menjadi tersangka kasus pembunuhan itu.

Pelaku pembantaian bernama Na Jaemin, ditangkap oleh tim gabungan Polres dan Polda pada Selasa 13 Agustus 2013 sekitar pukul 19.00 wib di rumahnya.

Pengakuan Jaemin, pelaku pembantaian satu keluarga ke pihak kepolisian, dirinya bukan lah pembunuh dan mana mungkin ia membunuh keluarganya sendiri.

Saat ini masih terus kita lakukan pemeriksaan tambahan, terkait cara bertindak pelaku, kemudian setelah kejadian pelaku melarikan diri.

"Hah jadi sekarang Jaemin adalah buronan?" Ucapnya dalam hati. "tapi kenapa aku bertemu dengannya waktu itu." Ucap Jaehyun yang semakin bingung.

"Ehhh mau tau kabar yang lebih mengejutkan gak?" Ucap salah seorang karyawan yang bekerja bersama jaehyun.

"Kabarnya anak itu sudah meninggal dengan cara bunuh diri." Ucapnya lagi.

"Hah? Tidak mungkin." Ucap Jaehyun masih belum percaya akan kenyataan pahit yang Jaemin alami.

Motif pembunuhan satu keluarga di desa itu terjadi akibat mengalami gangguan kejiwaan karena hidupnya tidak bisa seperti anak-anak yang lainnya.

"Dari hasil penyelidikan, diketahui motifnya karena Gangguan kejiwaan" kata teman-teman kantor yang mengetahui kasusu itu.

Pelaku diduga nekat membantai seluruh keluarganya tanpa terkecuali karena gangguan mental yang ia alami sampai ia tak merasakan apa-apa setelah membantai seluruh keluarganya. Saat ini jaemin sering dituduh psikopat karena tega membantai seluruh anggota keluarganya.

Pelaku diduga memiliki sifat temperamental dan pendendam. Ketika Keinginan nya tak terpenuhi, dia melampiaskannya dengan membantai seluruh anggota keluarganya.

"Untuk kasus itu, langkah yang diambil oleh pihak kepolisian adalah memanggil ahli psikiater untuk memeriksa kejiwaan pelaku," ucap teman-teman Jaehyun di kantor.

Lalu pihak psikiater mengatakan bahwa pelaku mempunyai penyakit mental yaitu Psikopat (psychopath), atau sering disebut dengan psycho, ini adalah gangguan mental yang ditandai dengan kurangnya empati dan kontrol perilaku yang buruk atau impulsif. Sikap ini mengakibatkan penderitanya memiliki perilaku antisosial, serta cenderung melanggar aturan dan melakukan tindak kriminal, termasuk kekerasan.

"Tidak mungkin kasus ini tidak benar aku tidak percaya jika Jaemin yang ku kenal melakukan itu semua aku tahu dirinya seperti apa keluarga pun aku mengetahui nya jadi aku tidak percaya."

Lalu Jaehyun pergi meninggalkan kantor begitu saja dan mencoba kembali ke tempat ia dan Jaemin bertemu.

"Aku akan mencari kebenaran dari kasus ini." Ucap Jaehyun mengepalkan tangannya yang masih membawa koran yang ia baca saat di kantor.

"Aku harus mencari mu kemana tolong berikan aku petunjuk aku harus mencarinya kemana."

Pada malam hari di sebuah kosan sederhana, Jaemin dengan memiringkan kepalanya dan tersenyum sinis memandangi 9 foto target yang telah berhasil ia bunuh namun target utama yang akan diajaknya untuk bermain sampai detik ini jaemin belum mengetahui keberadaan nya.

Namun ia sudah mengetahui sedikit informasi dari para korba-korban yang sudah ia bunuh.

"Aku akan mencari mu sampai ke ujung dunia pun aku akan tetap terus mencari mu pak Jhony." Ucap Jaemin tersenyum memandangi foto bos yang mengirim seseorang untuk membunuh seluruh keluarganya dalam semalam.

"Kau telah menghancurkan hidup ku maka aku juga akan mengahancurkan hidup mu dan juga anakmu tunggu saja giliranmu.

"Kau sudah membunuh seluruh keluargaku dan lebih parahnya lagi kau juga yang memfitnah diriku yang membunuh seluruh keluargaku."

Di lubuk hatinya tersimpan dendam yang membabi buta, sehingga begitu kejamkah perlakuan Jaemin seorang pria tampan yang cukup pendiam dan menjadi incaran para wanita karena sifatnya yang dingin dan cuek.

Jangan lupa vote atau komennya :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sweet HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang