331-340

95 4 0
                                    

kembali

halaman Depan

Bajak Laut: Mulai Memancing Buah Guntur dan Kaleidoskop

Matikan lampu

perlindungan mata

tradisional

besar

tengah

Kecil

Bab 331 Semuanya baik-baik saja, terlalu patuh

bab sebelumnyarak bukuDaftar isipenanda bukuBab selanjutnya

    Tidak ada yang perlu dikatakan sepanjang malam.

    Setelah seharian istirahat yang cukup, ditambah casserole yang terbuat dari raja laut, Kuina hampir pulih sepenuhnya keesokan harinya.

    Bakat kendo ini tidak tertutupi ya?

    Melihat Kuina yang hidup di depannya, Lin Yan agak terkejut, dan terus berlatih melawan Kuina.

    Tentu saja, kami akan melanjutkan ke Zamabu hari ini.

    Seperti kata pepatah, air jatuh menembus batu, tidak ada jalan pintas untuk menjadi yang terkuat, apalagi tujuan Kuina adalah menjadi pendekar pedang nomor satu dunia.

    Persyaratan Lin Yan secara alami cukup ketat.

    Meski ada satu hal yang ingin dikatakan, dia juga yang pertama kali menjadi guru orang lain.

    Tapi saya belum pernah makan babi, tapi saya pernah melihat babi lari!

    Kemampuan seni bela diri yang tak terbatas telah menjadikan Lin Yan puncak keterampilan bertarung, dan pengalaman dalam pikirannya jauh lebih kuat daripada banyak guru terkenal.

    Tidak ada yang salah dengan mengajar Kuina.

    Hanya untuk mencegah gadis di depannya menggunakan terlalu banyak kekuatan lagi, Lin Yan menyaksikan dengan sabar selama pelatihan kali ini.

    Dan berikan petunjuk dari waktu ke waktu.

    Langkah Zama terlihat sederhana bagi orang awam.

    Tapi di mata eksistensi puncak seperti Lin Yan, itu masih sangat istimewa.

    Untungnya, Kuina memang murid yang luar biasa.

    Tidak hanya bakatnya yang luar biasa, dia hanya perlu penyesuaian sederhana untuk memenuhi persyaratan, dan pemahamannya juga luar biasa.Jika dia tidak berlatih dengan cara yang salah, dia mungkin sudah menjadi pendekar pedang yang baik sejak lama.

    Untuk Lin Yan.

    Ada keterampilan fisik yang tak ada habisnya dalam pikirannya, termasuk kendo dan hal-hal lain, dan tentu saja tidak ada kemungkinan yang disebut pengajar magang membuat tuannya kelaparan sampai mati.

    Hampir tidak ada keraguan tentang ajaran Kuina.

    Begitu cepat, hari berlalu seperti ini.

    "Ha!"

    Di akhir pelatihan hari itu, wajar untuk menguji hasilnya. Kuina bergegas menuju Lin Yan dengan penuh percaya diri, dan dengan mudah tersapu oleh Lin Yan.

    Melihat Kuina tergeletak di tanah, Lin Yan tersenyum tanpa perasaan.

    “Masih jauh.”

✓Bajak Laut: Mulai Memancing Buah Guntur dan Kaleidoskop  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang