dimanapun kalian berada, aku akan selalu melindungimu

6 2 0
                                    

“hai… namaku Peggie! Aku adalah sebuah roh ikan yang berteman dengan seorang pria tua berusia 70 tahunan. Namanya adalah lifs! Saat ini pria tersebut hidup Bahagia dengan keluarga kecilnya. Dia memiliki seorang istri Bernama kianga, mereka hidup Bersama di sebuah rumah sederhana namun luas, mereka memiliki sebuah pohon apel dan ada kolam ikan kecil dihalaman depan rumah mereka. Kianga dan lifs dikaruniai oleh dua orang cucu, yakni varen dan Samantha. Varen (lelaki kecil berusia 15 tahun yang duduk di bangku kelas 9 smp), sedangkan Samantha (gadis kecil berusia 12 tahun yang duduk dibangku kelas 7smp). Inilah kisah yang akan kuceritakan”

Sebuah kisah bermula dari keseharian yang dijalani oleh keluarga ini. Mereka hidup dalam kebahagiaan, lifs adalah seorang kakek baik hati, ramah, dan selalu tersenyum ciri khasnya dia selalu memakai pakaian kemeja putih tangan pendek, rambut berwarna putih nan pendek juga disertai kalung yang memakai bandul sebuah gigi taring berukuran 3cm. Dia memiliki kebiasaan menolong hewan yang terluka dijalan. Karena mereka hidup disebuah kota yang lumayan modern dan teknologi yang sudah semakin berkembang, tak jarang sang kakek kedapati menemukan seekor kucing yang kakinya patah terlindas roda kendaraan atau beberapa hewan kecil lainnya yang mengalami kecelakaan di daerah tersebut.

Dibalik sikap nya yang ramah dan sifatnya yang baik, dia memiliki rahasia besar yang hanya diketahui oleh istrinya kianga dan juga Peggie sang roh ikan. Kianga, sang nenek yang sifatnya tegas yang menyayangi kedua cucuknya varen dan Samantha (mantha). Kianga sendiri memiliki kebiasaan menceritakan dongeng sebelum tidur kepada kedua cucuknya tersebut. Dongen yang sering diceritakan adalah mengenai dewi air yang Bernama kaoruka, penampilannya sangat khas! Rambutnya pendek dan hanya sepanjang dagu, badannya kurus namun terlihat sangat enerjik untuk seorang nenek di usianya tersebut. pakaian favoritnya merupakan kaos lengan Panjang berwarna ungu. Kedua cucuknya sangat dekat dengan sang nenek. Seringkali kianga menyelesaikan masalah yang sulit dihadapi oleh kedua cucuknya.

Selayaknya anak-anak yang mulai bertumbuh dewasa, di usia tersebut kedua cucuknya mengalami kesulitan dengan apa yang baru pertama kali mereka hadapi. Namun kianga sang nenek selalu hadir dalam menempa pertumbuhan mental dari kedua cucuknya. Kianga selalu mengajarkan bagaimana menyelesaikan pr, mengajari caranya membersihkan halaman rumah, memanjat pohon apel, rajin berolahraga, dan senantiasa selalu mengingatkan untuk melawan balik kepada seseorang siapapun itu yang berusaha jahil kepada kedua cucuknya tersebut.
Sangat hebat! Seorang nenek yang sangat bertanggung jawab dan dapat diandalkan…

Namun… dibalik keseharian normal yang varen dan Samantha jalani, satu-satunya alasan mereka berdua tinggal dengan sang nenek dan kakek adalah karena kedua orang tuanya yang sudah meninggal satu minngu setelah kelahiran mantha. Kianga menceritakan kematian kedua orang tuanya adalah karena sebuah kecelakaan lalu lintas, sedangkan lifs sang kakek selalu menghindari percakapan terkait hal ini bila kedua cucuknya yang polos bertanya.

[minggu, 11-mei-2070] kakek tidak ada di rumah, sedari jam 7 pagi, ternyata kakek sedang pergi ke luar untuk membeli sebungkus roti tawar di minimarket. Kemudian, pada pukul 9 pagi. seseorang menelpon ke salah satu ponsel yang ada di rumah kakek lifs, ternyata setelah di cek itu adalah nomor kakek sendiri yang menelpon istrinya.
[ponsel berdering..] kemudian nenek kianga menjawab..

Kianga: “hallo.. sayang? Ada ap….?
(belum selesai bertanya, omongan nenek sudah di potong oleh suara panik dan terburu-buru dari seseorang ditelpon yang mencoba menjelaskan sesuatu…)

Orang ditelpon: “ha.. halloo!!! Apakah ini adalah kerabat atau siapapun kenalan dari si kakek!? Karena di contact hp nya tertulis ‘nomor rumah’ aku segera menelponnya dan ingin mengabari bahwa si kakek sekarang berada di rumah sakit!

(sang nenek shock! Mendengar kabar yang sangat mengejutkan mengenai suaminya yang tidak baik-baik saja, dia segera menanyakan lokasi rumah sakit suaminya berada…  tanpa sadar sang nenek menangis, dan ditemukanlah bahwa lokasinya berada di rumah sakit sultan agung)

Nenek kianga, varen, dan mantha bergegas mengunjungi rumah sakit. Pemandangan mengejutkan baru saja dilihat oleh varen dan mantha dimana sang nenek yang biasa terlihat ceria, excited, marah-marah, dan sangat fresh penuh energi.. kini menangis tersedu-sedu, dan terlihat lemas sambil memegangi satu tangan suaminya yang sedang terbaring tak sadarkan diri. Semuanya berduka, semua orang diruangan ini merasa bersedih dan penuh khawatir. Berdasarkan laporan dari rumah sakit, ternyata… kakek lifs terkena serangan jantung sesaat. Beruntungnya pertolongan yang sigap masih dapat membantu si kakek untuk meneruskan nafas kehidupannya di esok hari.

6 hari berlalu… kondisi si kakek masih belum bangun juga, nenek kianga tidak ingin pulang, dia masih setia menemani kakek lifs diruangan rumah sakit.

Mantha: “nek…! ayok pulang, nenek butuh istirahat… sudah 6 hari nenek disini dan tidak merasakan tidur dikasur lagi”

Nenek kianga: “pulanglah kamu Bersama kakak mu, nenek disini baik-baik saja.. nenek akan segera pulang dengan kakek

Mantha: “tapi nek… aku ingin pulang Bersama nenek!”

Nenek kianga: “pulanglahh duluan sayang.. nenek akan menyusul setelah kakek bangun…

Bujukan si gadis kecil tidaklah efektif.. perlahan-lahan kondisi nenek pun ikutan memburuk. varen dan mantha yang biasa tidur di rumah, sekarang memang sengaja membawa bekal untuk dimakan mereka bertiga agar bisa sekalian menginap di rumah sakit menemani nenek kianga.
Malam telah tiba… hal janggal mulai terlihat, pukul 9 malam semuanya telah tertidur di kursi tempat menunggu si kakek yang sedang tidak sadarkan diri. Varen  terbangun dan menyaksikan kejadian aneh mulai terjadi. Kelopak mata kakek lifs mulai mengeluarkan garis yang tidak beraturan berwarna hitam, Varen yang panik dan tidak tahu harus berbuat apa segera pergi menghampiri kakek yang sedang terbaring.
TIBA-TIBA… mata Varen benar-benar dikejutkan oleh pemandangan menakjubkan diatas tubuh si kakek, dia melihat sesosok roh berwarna biru tua dengan ekor berbentuk ekor ikan! Ukurannya tidaklah besar, kurang lebih hanya seukuran kepalan tangan varen. Ini adalah kali pertama bagi Varen melihat hal magis seperti ini. Dimasa depan? Dunia yang modern? Siapa yang menduga bahwa hal seperti ini akan terjadi? Tidak hanya sampai disitu, mata dari roh tersebut melihat kearah Varen seakan mengenali siapa Varen.

Peggie: “cepat atau lambat.. aku sudah menduga bahwa hal ini akan terjadi (menghela nafas)”

varen: “apa maksudmu? Apa yang kamu bicarakan? Si.. siapa kau!!?”

Peggie: “untuk saat ini tidak penting siapa aku, yang bisa kulakukan hanyalah mengirimkanmu Kembali ke masa lalu untuk memperbaiki beberapa hal yang salah”

Varen: “sumpah aku sama sekali tidak mengerti apa yang kamu bicarakan!”

Peggie: “(menghampiri nenek), kianga.. ternyata kamu sudah setua ini. Jalan hidupmu pasti sangatlah berat. Maaf aku terpaksa melakukan hal ini”

Varen yang masih benar-benar kebingungan Nampak sangat gusar.. dia

Protect YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang