Rani dan irvan adalah pasangan kekasih yang sudah 1 tahun lebih pacaran, rani berkepribadian ekstrovert sedang kan irvan sebaliknya, irvan sangat cuek dan jarang mengingat hal-hal romantis yang rani inginkan seperti tanggal pacaran, hari jadian mereka, dan hal-hal kecil lain yang rani anggap romantis, bahkan irvan tidak pernah sekalipun cemburu terhadap rani sedangkan sebaliknya dengan rani.
Pada hari valentine irvan sama sekali tidak memikirkan apa-apa dia tidak membelikan kado ataupun memberi selamat kepada rani, namun rani mempersiapkan segala hal untuk merayakan valentine bersama sang kekasih, dia sudah memesan hotel untuk menghabiskan hari valentine bersama dan tentu menyiapkan hadiah. Namun irvan tanpa mengingat apa-apa pada hari itu datang ke hotel dengan santai tanpa membawa apa-apa, tentu saja rani sangat marah namun irvan hanya meminta maaf seperti biasa dan berakhir tertidur lelap dihotel meninggalkan rani yang masih terbangun karena emosi dengan kelakuan pacarnya itu, akhirnya rani merencanakan sesuatu untuk menghukum irvan.
Rani mulai mengikat tangan dan kaki irvan berbentuk x ke tiap sudut kasur, irvan yang tertidur lelap tidak sadar bahwa sekarang tubuhnya tidak bisa bergerak sama sekali. Setelah selesai mengikat rani mulai membangunkan iravan dri tidurnya, "yang bangun yang" irvan terbangun dan belum sadar bahwa dirinya sedang terikat, saat dia ingin mengusap matanya dia kaget karena tangannya tidak bisa digerakan dan sadar bahwa kedua kaki dan tangannya sudah terikat.
"Loh sayang kok ini aku terikat gini?" Tanya irvan yang kaget, "hehe ini hadiah buat kamu" jawab rani, "hah hadiah ap? Hadiah kok diikat gini? Ooh kamu kalau minta jatah mah bilang aja gak perlu sampe ngiket-ngiket gini haha" irvan tertawa karena belum sadar penyebab rani mengikatnya seperti itu.
Rani yang tersenyum nakal mulai naik ke kasur dan duduk dipaha irvan, "gini aku bakal kasih kamu 5 pertanyaan kalo kamu benar aku kasih hadiah apa aja yang kamu mau aku turutin kalo enggak bakal aku hukum hehe" rani sambil tertawa, "hah hukuman apa sih? Kok aku dihukum, ada apa sih sebenarnya nih" tanya irvan yang gelisah, "hukumannya gak aneh-aneh kok malah nbisa bikin kamu bahagia, tapi ampuh bisa bikin kamu kapok minta ampun" , "hukuman apaan sih sayang, ini kenapa sebenarnya lepasin ah gak lucu" kesal irvan, "gak lucu? Kamu pikir lucu aku udah nyiapin semua buat malam valentine kita berdua kamu malah tidur hah?" Rani mulai marah lalu dia mengangkat baju irvan hingga kebelakang kepala irvan dan menunjukan tubuh irvan, "eh eh yang mau ngapain? Iya iya aku salah karna lupa hari ini hari valentine, maaf ya" ucap irvan panik, "enggak pokoknya yang aku blg tdi, aku ngasih pertanyaan kamu harus bisa jawab kalo nggak ini hukumannya" jari-jemari rani mulai menggelitiki perut irvan yang kenyal dan sedikit berlemak itu, dia tau bahwa pacarnya itu sangat sensitif terhadap geli, "HAHAHAHAHAHA YANG HAHAHA STOP HAHAHAHAAH" irvan mulai meronta kegelian.
Rani berhenti menggelitiki perut irvan "oke pertanyaan pertama, kalau minimal kamu jawab 1 aja bener aku bakal lepasin kamu tapi kalo salah jawab 5 pertanyaan berarti 5 jari masing-masing tanganku bakal beraksi" ancam rani sambil menggerak-gerakkan semua jarinya, "iya iya aku bakal jawab pasti aku bisa jawab lah" kata irvan. "Oke pertanyaan pertama kapan tanggal jadian kita?" Tanya rani, "hmm 5 april hehe" irvan menjawab sambil ragu-ragu "salahhh" rani membantah dengan muka kesal "masa kamu lupaa, 5 mei yang" rani yang kesal langsung menusuk-nusuk perut irvan dengan 1 jari telunjuk "hahahah yang hahaha iya iya 5 mei aku lupa hahahah iya iya ampun jangan gitu kan masih ada 4 pertanyaan lagi hehe" rani berhenti lalu mulai mengajukan pertanyaan lagi.
"Aku paling suka makan es cream rasa ap?" Irvan terkaget dengan pertanyaan rani "hmmm" irvan bingung karena jarang memperhatikan hal seperti itu, jari telunjuk rani mulai bergerak-gerak kearah perut irvan, "jangan yang iya iya coklat coklat kan kamu sukanya", rani mencolek-colek perut irvan "salah yang bener choco mint", "hahahaha yang yang hahah sama aja hahaha" irvan kegelian, "beda lah, pertanyaan ke 3 kado yang aku kasih ke kamu pas ulang tahun mu tahun kemarin apa?" Tanya rani kembali, "baju kan?" Jawab irvan dengan cepat. "Kok baju, baju mah tahun kemarinnya lagi, kalo yang kemarin kan sepatu masa gitu aja kamu lupa sih" , "oh iya iya yang sepatu-sepatu aku kebalik aja hehe plis jangan digelitikin lagi hehe" mohon irvan.
"Pertanyaan ke 4 dan ke 5" lanjut rani "aku pernah minta kamu kalau kita jadi sampe nikah aku minta nikahan kita dilaksanain dimana? Dan kenapa?" Irvan berfikir keras sebelum menjawab karena dia sendiri sudah lupa tentang hal itu "hmmmmm...." , rani mengerutkan wajah karena kecewa pacarnya itu lupa tentang hal sepenting itu "satu... dua... aku hitung sampe 5" , "bentar yang bentar" irvan panik karena sama sekali tidak ingat tentang hal itu "tiga... empat.. lima...." , "yang plis ampun jangan gitu, iya iya aku salah aku ngaku" irvan memohon, tanpa memperdulikan irvan rani yang marah mulai menggelitik seluruh tubuh irvan dengan kencang.
"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHHA YANG HAHAHAHAHAHAHA AMPON HAHAHAJAHAHAHAHAHA AMPON HAHAJAJAJAJAAJ" irvan berontak kegelian saat tubuhnya digelitik kencang oleh rani, "HAHAHAHAHAHAHA YANG AMPUN AHAHAHAH UDAH UDAH HAHAHAHAHAHAHAHAHA", "gak ada, ini hukuman buat kamu biar sampe kapok aku gak akan berhenti, aku sebel banget punya pacar tapi gak perhatian sama sekali kayak kamu" dengan marah rani mulai menggelitik perut dan ketian irvan bergantian terus menerus tanpa henti.
"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAGAH AMPON HAHAHAHAHA GELI YANGAGAGAGAGAG HAHAJAHAHAHAHBAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAH" tubuh irvan mulai kelelahan akibat gelitikan pacarnya itu, dia berusaha menghindar sebisa mungkin namun tubuhnya yang terikat kuat membuat dia tidak berdaya. Rani mengambil kain dan menyumpalkan kain tersebut kemulut irvan lalu kembali menggelitiki tubuh irvan selama 30 menit lebih.
Setelah 30 menit tanpa henti rani akhirnya berhenti, tubuh irvan yang keringatan dan kelelahan terlihat memerah akibat jari-jari rani yang mrnggores-gores tubuhnya, "yang ampun yang capek aku, janji janji aku gak ngulangin lagi" mohon irvan, "oke, tapi inget kalo kamu macem-macem besok-besok bakal aku hukum lagi, ngerti?" Rani sambil menoel-noel perut irvan dengan jarinya, "Hahaa iya yang hahahaha iya iya janji.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tickle Roleplay
Historia Cortakumpulan cerita roleplay pendek yang sya buat sama beberapa orang pecinta tickle fetish juga. langsung saya copas dari chatan roleplay kita jadi maaf agak berantakan