2. Gugat

484 81 13
                                    



...

"Lo kalo mau ikut gue, titipin itu anak lo ke Nyokap lo. Kalo nggak mau ikut ya jangan mempermasalahin kalo gue bakalan jarang pulang."

Malam ini kelakuan Raka benar-benar diluar nalar. Caranya berpamitan untuk ke luar kota benar-benar menyakitinya.

Bukan untuk satu-dua hari Raka akan berada di luar kota, tapi bisa di sebut untuk selamanya. Pria itu dipindah tugaskan untuk mengurus perusahaan di Jakarta.

"Maksudnya kita nggak bawa Mika bareng sama kita?"

"Ya nggak usah lah. Ngerepotin aja bawa-bawa anak."

Rasanya pengin nangis aja Eca rasanya. Dia udah nahan tangisnya selama ini. Karena dia nggak mau Raka marah padanya.

Pasti nanti dia dibilang manja lah, ribet lah, dan banyak maunya. Padahal selama ini Eca nggak dapet apa-apa dari hasil kerja Raka.

Nggak, bukan gaji Raka yang kurang. Justru kebalikannya. Raka tidak memperbolehkan Eca untuk bekerja, namun pria itu sama sekali nggak memenuhi kebutuhan Eca dan Mika salama ini.

Raka dan Mika adalah pilihan yang sulit bagi Eca. Namun dengan mendengar ucapan Raka yang seolah tidak lagi menyayangi dirinya dan anak mereka, kini Eca tau jawabannya.

"Aku disini sama Mika."

Terdengar suara kekehan dari Raka. "Emang bisa apa lo hidup sama anak lo doang? Kerja aja kaga."

Dari sini Eca mulai paham, bahwa Raka memang tak lagi berniat hidup bersamanya lagi.

...






👾👾👾👾👾👾👾


Iya kan? Brengsek banget.



NeptuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang