(4)

51 4 0
                                    

Baru beberapa bulan kemarin Sean menduduki kelas 4 dalam jenjang sekolah dasar. sedari kecil, kedua orang tua Sean dan Vian tak pernah sekalipun melepas Sean.

di pagi ini,  pagi yang sama dengan pagi-pagi sebelumnya. Berangkat dengan di antarkan sang papa, dengan kekhawatiran yang memuncak.

setibanya di gerbang sekolah, Sean sudah langsung di tarik oleh temannya dengan kasar menuju kelas mereka.

"kerjain buruan pr aku!" ucap sang teman sembari melemparkan buku miliknya ke muka Sean

Sean yang hendak mengambil buku yang di lemparkan tersebut, malah ditarik berdiri lagi oleh seseorang.

"Kamu ini apa-apaan sih?! Sean bukan Babu kamu Haris!" Cerca orang tersebut pada sosok yang dipanggilnya Haris

"Kamu yang apa-apaan?!"

"Mau jadi pahlawan kepagian kamu Raka?!" tanya Haris marah

"Kalo iya kenapa? setiap hari kamu selalu membully Sean" balas Raka yang juga penuh amarah

"udah kak Raka, aku ga papa" lirih Sean yang mencoba menghentikan kakak kelasnya

"Ga papa apanya? setiap hari kamu di suruh ngerjain pr mereka yang ternyata satu tingkat di atas kamu?"

"Belum lagi, kalo mereka mintain uang kamu"

"Tuh, dengerin! Seannya aja ga papa! kenapa kamu yang sewot?" ucap Haris dengan penuh penekanan

"Haris! tunggu aja, aku bakal bilangin perbuatan kamu ini sama Bu guru" geram Raka

"ayo Sean, tinggalin aja mereka" ajak Raka yang langsung menarik lengan Sean menjauh dari sana

"Dasar pengganggu!" Kesal Haris

"Ris, kalo Raka beneran lapor guru gimana?" Panik Reza

"Ya hadapi!"

"Lagian Sean ga akan berani" sombong Haris

"Kalo Sean memang ga akan berani" ucap Reza

"Tapi yang bilang kan Raka" ucap temennya yang satunya lagi bernama Tian

"Kamu tau sendiri Raka gimana" lanjut Tian

"Ugh, nyusahin aja" dengus Haris

"Maka dari itu ris, ayo kejar dia" ucap Reza

"Ok- tunggu, kenapa jadi kamu yang merintah?" Kesal Haris

"Um, ga kok" ucap Reza takut-takut

"Udahlah ris, yang penting Raka dulu" kata Tian menengahi pertengkaran kedua temannya

Tanpa menjawab perkataan Tian, Haris segera menyusul Raka untuk memastikan Raka tidak melaporkan perlakuannya dan teman-temannya kepada guru.

Karna sumpah demi apapun, Haris tak ingin mendapatkan hukuman apapun. belum lagi, mamanya akan marah jika ia berulah kembali.

Melihat Haris sudah berlalu, keduanya pun ikut mengejar Haris yang hendak memastikan perbuatan Raka.

See you di chapter berikutnya

Jangan lupa vote dan komen

agar aku semakin semangat up-nya

One for eternityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang