23

21 2 0
                                    

Orang dengan level semacam Ou Zun tidak bisa menerima minuman berkarbonasi semacam cola. Dia memelototi Mu Qianxun dengan galak dan di matanya memancarkan sebuah ancaman kalau gadis itu meminum minuman yang semacam ini lagi, dia akan langsung meremasnya sampai mati.   

Mu Qianxun pun baru merasa lega saat Ou Zun telah pergi untuk mandi. Pria itu memang memiliki masalah pada temperamennya dan waktu munculnya amarahnya itu susah untuk diprediksi. Dia marah karena hal besar, tapi juga bisa marah karena hal kecil.

Gila! Umpat Mu Qianxun.

Mu Qianxun hanya duduk di ruang tamu, lalu setelah beberapa saat, Ou Zun pun berjalan turun dari lantai atas. Saat ini, dia telah selesai mandi dan telah berganti pakaian menjadi tuxedo formal berwarna hitam.

Setelah mengenal Ou Zun selama sebulan, Mu Qianxun belum pernah mendapatinya mengenakan pakaian seformal itu. Tak bisa dielakkan lagi, pandangannya pun mengikuti sosok pria yang sedang berjalan itu.

Orang ini, Ou Zun, yang biasanya santai dan acak-acakan, gaya berpakaiannya pun juga seenaknya dan kasual serta bukan pakaian ribet yang menghambat pernapasan. Namun, sekarang pria itu mengenakan pakaian formal hingga auranya dipenuhi oleh semangat yang begitu heroik, tampak tenang dan cakap. Dia tampak seperti seorang elit yang sempurna dan tak bercela.

Mu Qianxun pun berpikir, kira-kira perubahan orang-orang itu pastilah karena apa yang mereka gunakan. Kalau tidak, bagaimana bisa seorang anak pejabat generasi kedua yang begitu santai, acak-acakan dan pengangguran bisa berubah menjadi direktur besar yang tenang, tertutup, kuat dan berpengaruh.

Ou Zun mendapati pandangan mata Mu Qianxun yang terjatuh padanya dan untuk waktu yang lama dia jadi tidak ingin meninggalkan tempat itu. Dia merasa sangat puas, kemudian menyerahkan dasi di tangannya pada gadis itu sambil tersenyum.

"Kemarilah dan bantu Tuan Muda mengikatnya," pinta Ou Zun.

Mu Qianxun mengerucutkan bibirnya, lalu berjalan ke arah depan untuk mengikatkan dasi Ou Zun. Tinggi badan pria itu 188 cm, semetara tinggi badannya 163 cm, yang tidak terhitung pendek di untuk ukuran wanita. Tapi saat dia mengikatkan dasi pria itu, dia masih harus menjinjitkan kakinya.

Saat ini, Ou Zun pun tersenyum dan mengulurkan tangan besarnya untuk memegangi pinggang Mu Qianxun, agar gadis itu tidak berdiri dengan begitu susah payah. Selain itu, dia juga menopang tubuhnya agar tidak jatuh.

Mu Qianxun membantu merapikan kerah kemeja putih Ou Zun dengan bersungguh-sungguh. Kini dasi yang berbahan dari semacam sutra itu melintangi dan meluncuri telapak tangannya yang lembut, lalu menggantung di dada pria di hadapannya. Warna dasi abu-abu itu semakin menonjolkan gaya dan integritas pemakainya.

Dasi itu membuat reputasi cakap dan berpengalaman Ou Zun semakin bertambah. Dia benar-benar bisa menyesuaikan dirinya untuk peran apa pun yang bercitra sempurna.

Akhirnya, Mu Qianxun selesai mengikatkan dasi dan menampakkan gigi gingsulnya yang imut. Kemudian, dia menepuk-nepuk dada Ou Zun. Sempurna, gumamnya dalam hati.

Dan setelahnya, saat Mu Qianxun hendak menurunkan jari-jari kakinya yang berjinjit, sepasang tangan besar yang berada di pinggangnya pun mendorongnya dengan lembut hingga punggungnya menyentuh tembok. Ou Zun pun mendekat, dan wajah tampannya itu tampak semakin mendekat.

Bagian permukaan bibir Ou Zun mengeluarkan suhu panas dan dengan lembut dia pun mencium Mu Qianxun dengan cepat. Dia menciumnya seolah tengah mencicipi pastry yang paling lezat dengan lembut dan berulang-ulang.

Untuk waktu yang lama, saat mata Ou Zun menjadi redup, dia baru melepaskan ciumannya dan melirik Mu Qianxun yang tampak kebingungan, lalu tersenyum dengan puas. "Ini adalah hadiah yang aku berikan untukmu karena telah mengikatkan dasi dengan baik. Tunggulah dengan manis sampai aku kembali ke sini. Aku pergi untuk mengurusi sedikit urusan."

Mu Qianxun menyandarkan diri di dada Ou Zun dan terengah-engah dengan napas berat. Hatinya terasa sangat kesal. Setiap kali pria itu menciumnya, membuatnya tidak bisa menahan perasaan kesal yang tidak bisa dihindarinya. "Cepat pergi sana! Aku mau pergi ke atas untuk istirahat."

Ou Zun memeluk Mu Qianxun dan tidak membiarkannya pergi. "Apa sedikitpun tidak ada rasa ingin menahanku pergi? Aku jadi terluka! Aku akan pergi keluar, tapi aku pergi demi pelampiasan amarahmu."

Suara pria yang besar dan rendah terdengar di kedua telinga gadis itu. Mereka berjarak begitu dekat sampai kepala dan telinga keduanya saling bergesekan.

"Demi pelampiasan amarahku?"

"Wanitaku, seorang Ou Zun, bisa-bisanya dipandang rendah?"

"Ou Zun…"

Mu Qianxun kelihatan ingin mengatakan sesuatu, tapi Ou Zun tersenyum dan memotong perkataannya, "Tenang saja, aku merasa kalau apa yang kamu katakan itu masuk akal, untuk tidak mengumumkan statusmu di depan publik. Menunggu hal itu sampai saat kita bertunangan dan kira-kira bagaimana wajah orang-orang itu saat terkejut? Aku sangat mengharapkan saat-saat itu."

TERJEBAK CINTA TUAN MUDA OU {DROP}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang