Tanpa terasa sudah 1 minggu pria bermarga iguro itu melatih teknik pedang miliknya, latihan yang dia terima memang cukup berat, sehingga pemilik ular bernama kaburamaru itu mendapat banyak lebam kebiruan di sekujur tubuh, bahkan laki - laki itu juga terkadang lupa makan, karna menurutnya makan adalah hal yang merepotkan, dan tentu kebiasaan buruknya bertolak belakang dengan kebiasaan sang adik yang suka makan, dulu saja dia sering memberikan jatah makanan yang dia punya pada sang adik, karena hanya dengan melihat ukiran senyum yang tergambar pada bibir manis adiknya itu sudah membuat obanai bahagia, yah walau makanan itu hanya sebatas makanan sisa dan bahkan sudah menjadi dingin tetapi itu tetap membuat senyum gadis kecil itu terukir sempurna.
Jika seseorang bertanya pada laki - laki bermata kuning dengan paduan cyan itu mengenai apakah dia sudah benar benar lupa? jawaban nya adalah tidak, selama hampir satu tahun ini obanai tak pernah berhenti menyalahkan dirinya mengenai kematian adik nya. 'Andai aku memegang tangan nya dengan erat, andai aku menggendong nya di punggungku, andai aku dan dia melarikan diri dimalam hari, mungkin aku akan tetap melihat wajah manis gura" kata - kata itulah yang selalu menghantui hidup obanai, jika adiknya masih hidup mungkin memang adiknya itu akan membenci dirinya karena menjadi kakak yang payah, tapi tenang bukan hanya yuki yang akan membenci dirinya, tetapi obanai juga membenci dirinya sendiri melebihi apapun.
Oiya apakah kalian sekarang bertanya tentang progres obanai? sayangnya sampai detik ini pun sang empu belum bisa sama sekali menguasi pernafasan air yang membuatnya kesal sendiri, "SIALAAAANNN!!! KENAPA TIDAK BISA BISAAAA AKHHH" kesal obanai yg akhirnya membanting dirinya tidur di teras rumah, hal itu tentu mengundang perhatian dari laki - laki yang berbeda satu tahun darinya saat itu
"kau memarahi dirimu lagi?" ucapnya dengan suara lembut—rengoku tertawa kecil tetapi obanai mengambil maksud lain dari kekehan anak di samping nya "kau mengejek ku ya?" ucapnya dengan nada tak suka serta alis yang mengeryit
Menanggapi hal tersebut rengoku menggeleng dengan senyuman khas dari wajahnya "tidak kok" anak yang memiliki mata orange itu segera menempatkan dirinya untuk duduk di samping obanai. Ia menoleh pada obanai dengan senyum lembutnya "ahh, mungkin kau tak cocok dengan pernafasan air, cobalah membuat teknik cabang dari pernafasan air dengan hal yang kau suka" ucapnya yg di balas desahan kasar oleh obanai.
"aku saja tak tau apa yang aku suka" obanai mendengus kasar dengan tetap mempertahankan gestur malas nya, "bukankah kau menyukai ular putih mu itu, siapa namanya...." jawab rengoku yang kini memasang raut wajahnya dengan bingung
"kaburamaru" potong obanai sebelum memberi waktu pada rengoku untuk berpikir, mendengar itu ia segera menoleh dan menyatukan tangan yang ia genggam dengan telapak tangan nya "ah, iya!, nah mungkin kau bisa mencocokan diri dengan kaburamaru" jelas rengoku sebelum shinjuro—ayah memanggil anak sulungnya itu dari dalam, dengan segera rengoku masuk ke dalam meninggalkan teman baru yang ia anggap keluarga itu tinggal di luar sendirian
KAMU SEDANG MEMBACA
Tʰᵉ ʸᵒᵘⁿᵍᵉʳ ˢⁱˢᵗᵉʳ ᵒᶠ ⁱᵍᵘʳᵒ ᵒᵇᵃⁿᵃⁱ
FanfictionBerbeda dengan kisah shinazugawa bersaudara ini adalah kisah yang penuh akan cinta persaudaraan yang indah, bagaimana tidak? keduanya telah hidup bersama sejak si adik berusia 2 tahun, merasakan kejamnya dunia asing yang ditinggali oleh keduanya, di...