Party

70 6 1
                                    

Saat ini mereka semua sudah berkumpul di aula istana untuk merayakan ulang tahun Historia.
Eren: "Mikasa hari ini kamu cantik sekali.", Dengan pipi yang memerah Eren memuji Mikasa. Sama hal nya dengan Eren pipi Mikasa pun memerah.
Mikasa: "terimakasih.", Sesaat setelah itu orang yang akhir-akhir ini dihindari Mikasa datang meraih tangannya, dengan sigap Mikasa menarik kembali tangannya.
Levi: "kamu itu kekasihku kenapa malah bersama Eren?"
Mikasa: "aku bukan lagi kekasihmu!", Ketusnya seraya menggandeng tangan Eren dan pergi menjauh. "Petra sialan!", Batin levi. Menggaruk kepalanya frustasi hatinya mencelos melihat Mikasa menghindarinya dan lebih memilih pergi bersama lelaki lain.

Eren: "Mikasa maukah kamu berdansa denganku?"
Mikasa: "Mau.", Dengan senyum merekah Eren menggandeng Mikasa menuju tempat dansa tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang menatap mereka dengan kesedihan.
Sasha: "Connie lihat lah Eren dan Mikasa tampak serasi bukan?"
Jean: "Nggak! Mikasa gak cocok sama si jamet cocoknya cuma sama gue!"
Connie: "tapi nyatanya Mikasa lebih milih sama Eren daripada sama lu."
Jean: "jadi temen bukannya semangatin-", belum selesai Jean berbicara mulutnya sudah disumpal roti oleh Connie.

Armin: "Annie! Em a-anu kamu mau gak-", belum selesai berbicara Annie sudah menyela.
Annie: "Mau.", Jawabnya dengan antusias.
Mereka berdansa bersama Eren dan Mikasa, lain halnya dengan mereka, Reiner dan Bertholdt bermuka masam sedari tadi karna melihat sang pujaan hati sudah berdansa dengan yang lain.

Marco: "pelan-pelan makanya sha nanti kamu tersedak.", Marco memperingati Sasha yang menyumpal penuh mulutnya dengan makanan.
Sasha: "makanannya sangat enak aku berharap bisa bertemu dengan chef-nya dan berterima kasih sudah memasak makanan lezat ini.", Ucapnya dengan mata berbinar.
Connie: "Seperti biasa.", Connie memutar bola matanya jengah melihat tingkah Sasha.
Marco: "Jean liat perempuan itu tampak kebingungan sepertinya dia ingin berdansa, ajaklah kasihan dia sendirian.", Marco melihat pieck yang sendirian.
Jean: "benar juga.", Seusai menjawab Marco dia melangkah mendekati pieck dan menepuk pelan bahunya.
Jean: "kamu ingin berdansa juga?"
Pieck: "iya tapi gak ada pasangannya.", Jawabnya dengan malu-malu. Jeanpun menggandeng pieck menuju tempat dansa.

Reiner mendekati Eren dan berbisik membuat mata Eren membulat karena terkejut, hampir saja dia melupakan janjinya pada Reiner. Dengan ragu Eren bertanya pada Mikasa, benar saja Mikasa terkejut bukan main dengan perkataan Eren tapi setelah memikirkannya Mikasa membolehkan Eren mencium lehernya, toh hanya mencium saja kan?
Eren melupakan perkataannya dia malah menyusuri leher Mikasa, tapi semua itu hanya sesaat sebelum seseorang menarik kerah baju belakangnya, hampir saja dia mengumpat tapi diurungkannya setelah mengetahui siapa yang menarik bajunya.

Mikasa: "apa yang kamu lakukan Levi? Pesta belum selesai kenapa kau malah mengajakku masuk mobil!", Ketusnya.
Levi: "Sudah cukup mika aku tak tahan lagi melihatmu dengan lelaki lain bahkan dengan beraninya dia menciummu!", Bentak Levi. Mikasa yang terkejut karena dibentak pun ikut terbawa emosi.
Mikasa: "kau aneh! Kenapa harus marah ketika aku dicium lelaki lain? Bagaimana dengan dirimu?"
Levi: "astaga Mikasa, dengarkan penjelasanku dulu itu hanya salah paham dan kau berniat membalas dendam?", Menghela nafas panjang Levi menyandarkan kepalanya.
Mikasa: "aku tak berniat membalas dendam, dan sekarang jelaskan."
Levi: "apanya yang tak berniat membalas dendam lalu kenapa kau mau berdansa bahkan dicium Eren?"
Mikasa: "apa salahnya? Eren sahabatku dan aku hanya membantu menyelesaikan janjinya pada Reiner."
Levi: "kamu bertanya apa salahmu? Ya tuhan Mikasa apa kamu tak memikirkan perasaanku?"
Mikasa: "memangnya kamu siapaku? Kenapa aku harus memikirkan perasaanmu.", Ketusnya. Levi terbelalak tak percaya dengan perkataan Mikasa yang seperti sebuah tombak menancap pada hatinya.
Levi: "Mikasa apa kamu serius dengan perkataanmu? Secepat itu kamu meninggalkanku?"
Mikasa: "seharusnya dirimu mengaca terlebih dahulu sebelum menanyakan itu padaku! Bahkan kau mencium perempuan lain didepanku, padahal kita baru saja jadian.", Levi mengacak rambutnya frustasi dia berpikir masalah ini harus segera dituntaskan secepatnya sebelum ia kehilangan Mikasa. Levi menggenggam tangan Mikasa dan menjelaskan apa yang terjadi padanya dan Petra pagi itu entah Mikasa percaya atau tidak, setidaknya dia sudah berkata jujur.

Mikasa: "Maafkan aku."
Levi: "Aku juga minta maaf, sekarang masalahnya sudah selesai, Jadi kita masih sepasang kekasih kan?", Tanyanya penuh harap.
Mikasa: "eum iya.", Jawabnya dengan pipi yang memerah, Levi yang gemas menangkup kedua pipi Mikasa dan mencium bibirnya, melumat dengan penuh kasih sayang.
Levi: "jadi mulai sekarang tak boleh ada lelaki lain yang mendekatimu, bahkan Armin atau Eren hanya aku yang boleh menyentuhmu, sebaliknya akupun begitu aku janji dan tak akan mengingkari."
Mikasa: "iya iya bawel, kita masuk lagi kan pestanya belum selesai loh aku gak enak sama historia."
Levi: "ayo, tapi tetap disampingku!", Tegasnya.
Mereka keluar dari mobil, Levi memeluk pinggang Mikasa tak mau melepaskannya.

Eren, Porco, Marcel, dan Colt terbakar api cemburu saat melihat Levi kembali bersama Mikasa. Reiner dan Bertholdt menahan tawa melihat mereka berempat diselimuti aura gelap cemburu.
Reiner: "Bertholdt tinggal lo yang belom nepatin janji."
Bertholdt: "janji apaan."
Reiner: "lupa lo? Kan lo mau salto didepan Annie."
Bertholdt: "anjing lupain aja lah."
Reiner: "mana bisa gitu berarti kalo lo gak mau traktiran."
Bertholdt: "Bangsat!"













GC SNK-104Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang