1. Kafe

4 0 0
                                    

Kim Taehyung tidak memercayai penglihatannya ketika memasuki sebuah kafe secara asal dan menemukan teman lamanya berdiri dari balik meja kasir.

"Kerja di sini?"

"Iya," balas si teman sekenanya. "Btw, mau pesan apa?"

"Hmmm... Americano venti dingin satu."

"Take away?"

"Enggak, deh. Kayaknya gue mau berdiam diri di kafe ini dulu."

"Okay. 6 won"

"Here you go" ia menyodorkan kartu untuk membayar.

"Cashlessh, ya?"

"Iya, baru balik dari SG. Jadi, belum tukar uang."

"Ooo... Kayaknya sukses besar"

"Ya gitu, deh. Oh, iya. Gue cari tempat duduk dulu, ya?"

"Silahkan"


Kim Taehyung mencari tempat duduk yang dapat melihat suasana sekitar dengan jelas, namun, tetap terlindung dari sinar matahari. Ia lalu membuka harta karunnya selama ini yang terbungkus sampul kulit sapi berwarna cokelat.

"Yours."

"Thanks. " Setelah dilihat dengan seksama, ia menyadari ada seporsi cookies yang tidak dipesan sebelumnya. "Jen, kayaknya salah pesanan"

"Enggak salah, tuh? Americano venti dingin satu, kan?"

"Without Cookies"

"Oh, cookies-nya gratis"

"Lo yakin? Gak usah, deh, ya. Nanti gue bayar."

"No. Big no." Si cantik menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Nanti lo dimarahin bos lo?"

"Dia gak marah, soalnya yang makan cookies-nya orang ganteng."

"Bisa aja lo."

"Gue kerja dulu, ya?"

"Oke, have fun."

"Thank you"


Selama setengah jam Kim Taehyung hanya asik berkutat dengan buku catatan yang ia bawa, suara berisik lalu lintas, suara manusia, bahkan lonceng pintu yang berdenting seiring dengan silih bergantinya pelanggan yang menghuni kafe tidak dihiraukannya.

Kim Jennie bertanya-tanya dengan apa yang mantan teman satu kelasnya itu lakukan hingga ia bisa teralih dari kebisingan dunia sekitar.

"Samperinlah, bos." Ujar pegawai paruh waktunya, Giselle.

"Enggaklah, nanti dia keganggu."

"Uuuuu... belum apa-apa udah pengertian aja."

"Pengertian sebagai sesama manusia."

"Kalau sebagai sepasang kekasih?"

"Giselle"

"Upsy"


Kim Taehyung, yang sudah menyelesaikan keperluannya, memutuskan untuk hengkang dari dalam kafe tersebut. Ia mencari Kim Jennie untuk berpamitan sebelum  pergi.

"Jennie-nya ada dimana?" tanyanya pada seorang pemuda ber-name tag, Lai Guanlin.

"Bos Jennie ada, perlu dipanggilkan?" tawar si pemuda jangkung.

"Boleh."

"Tunggu sebentar"

Selang beberapa lama, Kim Jennie terlihat berjalan menuju kearahnya. Keduanya saling menebar senyum selaras jarak yang kian memendek.

"Kenapa? Ada komplain?"

"Tentu tidak, pelayanan di kafe anda sangat bagus, bos."

"Haha... tahu darimana?"

"Dari cowok ganteng yang kayaknya bernama Lai Guanlin tadi."

"Oh... si anak emas." Kim Taehyung mengangguk paham dengan situasi yang sedang ia hadapi.

"Anak modelan begitu harus dipertahanin. Siapa tahu nanti dia debut di agensi gede, kan? Lumayan bisa jadi brand ambassador kafe lo."

"Jangankan debut, ngeri aja tiba-tiba agensinya dibeli sama dia."

"Oh. Anak orang kaya?" bisik Kim Taehyung.

"Iya, anak konglomerat dari Taiwan. Dia ke sini buat belajar bisnis sekalian merantau." Balas Kim Jennie dengan berbisik pula.

"Wow. Semangat juangnya tinggi." Puji si laki-laki bersurai cokelat

"Semangat juang tinggi yang dipacu oleh keinginan menghindari perjodohan."

"Berasa kisah pangeran dari negeri dongeng."

"Iya"

"Eh, tapi, hati-hati. Bisa-bisa dia itu anggota mata-mata dari negara sebelah yang berniat invasi ke sini."

"Astaga, ini udah bukan jaman perang dunia kedua."

"Iya, sih. Udah perang dunia ketiga."

"Hahahaha... makin ngaco aja lo jadi orang."

"Hehehe... udah, ya. Gue pergi dulu, besok-besok balik lagi gue."

"Mau beli kopi sekaligus nongki lagi?"

"Enggak, mau minta resep cookies lo"

"Okelah." Pria itu tersenyum sembari melayangkan salam perpisahan.

"Bye" ucapnya.

"Bye" Jennie mengikuti langkah pelan sang teman hingga si empu menghilang dari jangkauan penglihatannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GraciasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang