WaLasa

74 5 0
                                    

Senin, selalu mendekap
tanpa permisi
sepanjang harinya ,
waktu terus-  terusan mengejar ,
Hingga sore menyapa

Malamnya,
kesedihan mulai menyalakan
lampu remang remang
Tanpa daya , aku tak larat
Hingga semua berakhir melelahkan

Semuanya , tak seperti ekspetasi
Teman yang aku banggakan
Tak sama dengan kenyataan
Aku tidak ingin membeci ,

Cukup , aku pendam
Tanpa mengadu pada orang ketiga
Karna aku percaya
Keadilan itu tidak didunia
Namun, ditangan sang pencipta.

AKU RAPUH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang