Part 1|| Crush

23 6 2
                                    

"El,"suara yang tak asing itu berteriak memanggil Elana dari balakang.

Dengan wajah tersenyum lebar, gadis itu merangkul Elana dengan tangan kiri nya.
"Apa, Ra,"saut Elana kepada gadis cantik di sebelah kanan nya yang terlihat sangat riang.

"Lo tau gak, El?."

"Ya nggak tau lah, orang lo aja belum cerita."

"Iya, jadi gini loh,"ucap Nira dengan perkataan nya yang setengah - setengah.

"Apa sih, Ra," tanya Elana dengan nada kesal.

"Gue tau siapa cowok yang cocok sama lo."

"Udah lah, males gue, pasti juga sama aja."

" enggak El, kali ini beda pasti lo suka."

"Terserah,"saut nya dengan memutarkan bola matanya.

*Bel masuk berbunyi*
Mereka berdua segera masuk ke kelas
*Pelajaran*
*Bel Istirahat pertama*

Elana dan Nira pergi ke kantin, saat mereka ingin duduk di salah satu bangku, Nira melihat Divo sedang nongkrong di bangku seberang mereka yang terhalang 2 bangku. Tiba - tiba Nira menggenggam tangan Elana.

"El itu loh cowo yang gue maksud tadi pagi."

Elana tidak menoleh kepada cowok yang di maksud Nira itu, yang ada di bangku seberang nya.

"Udah ya, gue uda punya crush Ra."

"Hah, siapa?,"tanya Nira dengan mengkerutkan kening nya.

"Hem, lo mau tau?."

"Iya siapa El, kok lo nggak ngomong ke gue?,"tanya Nira dengan raut wajah kesal, karena Elana sahabat nya dari SMP aja nggak ngomong, kalo Elana udah punya crush padahal dia kan nggak gampang jatuh cinta, mangkan nya selama ini Nira selalu jodoh - jodoh in sama cowok yang menurut nya baik.

"Dia..."

"Siap El?."

"Zevo"

"Hah, sumpah El, lo suka sama dia, Zivo anak kelas X IPS 1 kan El, iya kan?,"Nira melontarkan ucapan nya dengan keras hingga orang di sekeliling nya melihat Nira.

"Eh udah diliat orang, Ra"desis Elana yang terlanjur malu.

Nira yang menyadari bahwa banyak orang yang melihat nya sontak langsung menyuruh Elana untuk makan.

"Ee, makan El, makan!"gugup Nira.
Sesudah itu orang - orang yang tadi meliat Nira sudah tidak melihat nya lagi. Mereka berdua menghela napas,
Nira melirik ke bangku yang diduduki Zevo tadi, ternyata Zivodan teman - teman nya sudah pergi, Nira menghela napas lagi.

"Lo gimana sih."

"Ya maaf, El, tapi ini bener suka dia?."

"Ngapain gue boong ke lo."

"Ga salah sih gue milih temen, kita sehati El, cowok yang gue maksud cocok sama lo itu, sih ZevoEl."

"Lah iya kah?."
Nira mengangguk kan kepalanya isyarat iya.

"Kalo gitu lo confess aja,"suruh Nira.

"Ya gue sih, nggak berani."jawab Elana.

"Coba aja dulu, lo kan cantik."

"Iya gue usahain."

Saat pulang sekolah Elana memesan ojol. Nira dan Elana tidak pulang bersama karena Nira di jemput oleh pak Ujang-supir pribadi di rumah nya, Elana selalu menolak jika ditawari pulang bareng sama Nira, mungkin elana segan untuk menerima tawaran nya, karena dia hanya anak seorang karyawan biasa di PT Jaya Pradawa. Saat di pertengahan jalan ban motor milik ojol yang ditumpangi Elana tersebut bocor dan Elana harus memesan ojol lain tapi handphon nya lowbat.

Bunga TulipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang