Part 2 || Jadian

13 4 0
                                    

Pagi hari yang cerah, tapi sayang Elana bangun terlalu siang.

Tok... Tok...
suara ketukan pintu yang membuat Elana terbangun, dengan menyipitkan mata, Elana membukakan pintu, tanpa melihat dengan jelas sosok di depan nya dia mengira itu adalah Bunda nya.

"Kenapa, Bunda?,"tanya Elana dengan lesu kepada sosok di depannya, yang belum tentu Bundanya, dengan bersandar di pintu dengat tangan memegang pintu dan dengan mata tertutup.

"Hey, lo baru bangun?,"ucap sosok depan Elana dengan wajah tersenyum.
Dengan sadar Elana mengenali suara itu, Elana berusaha membuka mata nya, dan sosok yang dia rindukan telah datang di hadapannya, dia kembaran Elana yang terpisan 3 Tahun dengan nya karena dia sekolah di Austrlia ikut dengan bibinya_kakak dari ibu nya, yang suaminya memang orang Australia.
  
    Evano adalah kembaran Elana tapi mereka berdua kembar tidak identik_(tidak sama dengan kembarannya), Evano berjenis kelamin laki - laki dan Elana berjenis kelamin permempuan, Evano lahir lebih awal dari Elana, mereka berdua hanya berbeda 30 menit.

"Lo Evano, Abang g-gue?,"tanya Elana dengan terkejut.

"Yes, I'm your brother,"jawab Evano kepada adik kembarnya, dengan menggunakan bahasa inggris_bahasa yang dia pakai sehari - hari di Australia.

Sontak Elana memeluk Evano dengan raut wajah gembira.

"Lo, udah balik?,"tanya Elana.

"Em, ya gue balik."

     Elana melepaskan pelukan nya dan bertanya semua hal kepada Evano.

    Saat Elana dan Evano berbicara di ruang tamu, ponsel Elana berdering menandakan panggilan telpon. Elana mengangkat telpon dari Nira, Nira yang menelponnya.
  
              *Telpon dengan Nira*

"El ayok, ke lapanhan basket,"ajak Nira.

"Ngapain?."

"Ya ketemu crush lo lah, apa lagi."

"Emang dia lagi main basket?."

"Ya iya."

"Em..., oke deh."

"Yaudah gue langsung ke sana ya?."

"Oke."

     Elana menyetujui ajakan Nira karena dia juga ingin mengajak Evan keluar, untuk jalan - jalan bersamanya setelah sekian lama nya tidak bermain bersama.

"Van, ayo keluar yok, jalan - jalan,"ajak Elana kepada kakak nya.

"Want to go strolling?."

"Iya, gue punya crush loh,"dengan tersenyum Elana melontarkan ucapanya.

"What, l-lo punya crush, lo naksir orang?,"tanya Evano dengan terkejut.

"Ya gitu, udah lo cepet ganti baju, masak lo pake jaket tebel gitu.

     Evan masih terheran - heran dengan adik nya yang tidak pernah naksir orang, dan sekarang dia suka sama orang.

    Elana yang menaiki tangga, terhentikan oleh pertanyaan kakak nya.

"Tapi crush lo itu cowok kan, El?."

"Maksud lo, gue ga normal gitu, ya iya lah gue nge crushin cowok, ya kali cewek, udah mendingan lo cepetan ganti baju, temen gue udah nungguin,"sahut Elana kepada kakaknya, dengan tangan di lipat, dan memutarkan bola matanya.

               *11 menit berlalu*

      Elana dan Evan telah sampai di taman dekat lapangan basket, mereka berdua menghampiri Nira yang duduk di kursi bawah pohon yang rindang pinggir lapangan.

Bunga TulipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang