Chapter 9 (Angin yang kehilangan langit)

2.7K 217 26
                                    

Prapai memarkirkan mobilnya diparkiran sekolah, semenjak ia dengan Rain maka dia membawa mobil kesekolah karena Rain selalu mengeluh bila naik motornya yang besar itu, ia tak mau kulitnya rusak, pada hal ia sebenarnya lebih suka dengan motor karen...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Prapai memarkirkan mobilnya diparkiran sekolah, semenjak ia dengan Rain maka dia membawa mobil kesekolah karena Rain selalu mengeluh bila naik motornya yang besar itu, ia tak mau kulitnya rusak, pada hal ia sebenarnya lebih suka dengan motor karena lebih cepat, anti macet dan anti telat kesekolah, lagian membawa mobil kesekolah baginya sangat pamer untuk ukuran anak SMA sepertinya.

Berbeda dengan Sky yang selalu lebih suka dengan motornya dan memeluknya diam-diam ketika ia memboncengnya. Prapai memejamkan matanya, pikirannya tetang Sky sama sekali tak hilang. Pada hal ia ingin memiliki kekasih seperti Rain tapi kenapa ia tak bisa melupakan Sky.

Rain selalu tersenyum tertawa dan lucu sedangkan Sky berekspresi datar, Rain punya banyak kosa kata sedangkan Sky hanya bergumam, harusnya ia hanya fokus pada Rain seperti keinginanya memiliki pacar seperti itu.

Rain dan Sky memang karakter yang berebeda seperti nama mereka hujan dan langit. Yang satu berisik yang satu hanya diam dan tenang. Rain itu manja dan butuh banyak perhatian, ia tak suka bila pasangannya tak perhatian padanya walau itu sedetik, dia lebih kekanakan karena memang usianya lebih muda, semua harus dituruti. Sedangkan Sky, dia tenang dan pengertian, walau hanya diam tapi dia bisa mengerti perasaan dan keadaan orang disekitarnya, ia tak suka memaksa karena ia tak suka dipaksa, dia lebih berpikir bijak dan dewasa bila Prapai begitu manja padanya, ia tak suka mengeluh hanya untuk menambah beban orang lain dengan masalahnya.

Rain suka keramaian, ia tak suka kesepian, Sky anti sosial ia seperti langit yang tak ingin semua orang mendekatinya dan hanya butuh ketenangan.

Selama perjalanan bersama Rain disekolah, diam-diam Prapai mencari kehadiran Sky, sudah seminggu setelah kejadian ia melihat Sky ditaman ketika melamun waktu itu dan setelahnya sampai sekarang ia tak melihatnya lagi dikelasnya bahkan area sekolah. Setibanya dikantinpun ia tak menemukan tanda-tanda kehadiran Sky disekolah.

Prapai kembali membawa pesanan es krim Rain yang duduk menunggunya disalah satu bangku kantin

"loh kok es krim rasa strawberry? aku kan minta yang coklat phi pai" cemberut Rain, Prapai tersadar dan melihat es krim itu, kenapa dia malah membeli es krim favorit Sky

"ah maaf"

"aku tak mau tau! pokoknya ganti" pinta Rain, Prapai menghela nafas, bila itu Sky maka walau ia salah beli Sky tetap memakannya, ia tak akan mengeluh apapun walau kadang ia hanya mengerutkan dahi tapi tetap saja dimakan. Prapai berjalan kearea kasir dan memesan es krim rasa yang Rain suka

"phi Pai, kau sayang tidak sih sama aku ?" tanya Rain saat Prapai kembali

"kenapa lagi?" tanya balik Prapai saat Rain menolak es krim yang ia baru saja pesan

"itu masih ada rasa stawberrynya" keluh Rain

"astaga Rain, es krimnya tetap rasa coklat hanya cup nya saja yang strawberry, lagian cupnya kan tidak dimakan" frustasi Prapai

"aku mau semuanya harus coklat" mutlak Rain, Prapai menghela nafas, ia harus bersabar dan kembali memesan es krim yang kalau perlu plastiknya juga coklat.

.

"phi pai, kau tau? hari ini sangat menyebalkan, Dew tadi melaporkan pada guru kalau aku nyontek ulangan kimia" curhat Rain 

"Dew melakukan hal yang benar" jawab Prapai singkat membuat Rain tak mood makan dan menatapnya kesal

"kau membela Dew phi?"

"kau harus belajarkan? biar tidak dapat merah terus ulangan kimia"

"phi pai menyebalkan! phi sama saja seperti Dew itu. phi pai diam saja! jangan bicara" kesal Rain dan Prapai benar-benar diam membuat Rain makin kesal

"phi pai!!" teriak Rain kesal membuat Prapai bingung

"kenapa diam? phi kau tak suka bersamaku lagi? kau tak mau bicara?"

"ya Tuhan, ampun Rain. kau baru saja menyuruhku diam" stres Prapai

" tau ah, aku sudah tidak nafsu makan phi. ayo pulang saja" Rain berdiri lebih dulu dari sana, Prapai mengacak rambutnya frustasi dibading kencan, ia lebih merasa sedang mengasuh adiknya.

.

.

Awalnya Rain begitu lucu, banyak tertawa, imut mengemaskan karena sifatnya yang manja dan kekanakan dan semua terasa membahagiakan tapi setelah lama bersamanya, Parpai kesulitan mengimbangi sifat manja Rain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Awalnya Rain begitu lucu, banyak tertawa, imut mengemaskan karena sifatnya yang manja dan kekanakan dan semua terasa membahagiakan tapi setelah lama bersamanya, Parpai kesulitan mengimbangi sifat manja Rain. Ia sudah terbiasa dimanjakan oleh Sky, dan tak tau bagaimana ia menghadapi orang yang lebih manja darinya. Mungkin seperti ini yang Sky rasakan setiap harinya dulu ketika ia banyak menuntut padanya, yang lebih kejamnya ia menuntut Sky untuk merubah dirinya. 

Prapai terduduk dikantin sekolah sendirian karena Rain sedang ngambek padanya lagi hanya karena ia tak memahami topik curhatan Rain siang ini, dan akhirnya ia duduk dikantin dengan mood yang juga kesal

"ada apa dengan wajahmu Pai, ku kira kau sudah bahagia bersama nong Rain?" tanya Tee sahabatnya juga teman setim basketnya

"kepalaku sakit memikirkannya, semua kemauannya haru dituruti" ucap Prapai membuat Tee tertawa

"itu yang Sky selalu rasakan ketika ia masih berpacaran dengan orang sepertimu, kau sangat manja padanya dan ia akan membujukmu walau hanya memeluk tanpa bicara, karena Sky itu pendiam. Tapi kau selalu luluh padanya" jelas Tee mengingat kisah cinta Prapai dan Sky dulunya

"ya kau benar"

"wah wah apa kau menyesal, memang orang sepertimu hanya cocok dengan Sky, tapi sayangnya Sky lebih pantas mendapatkan orang yang lebih baik darimu" ejek Tee membuat Prapai menatapnya kesal

"kau hanya datang untuk mengejekku?"

"tidak, aku datang karena prihatin dengan nasipmu" senyum Tee tentu mengejek

"keluargamu dekat dengan keluraga Skykan?" tanya Prapai

"ada apa ini? kau penasaran dengan Sky?"

"berhenti mengejekku sialan!"

"oke, tak sedekat itu, ayahku hanya bekerja satu perusahaan dengan ayah Sky. jadi ada apa?"

"apa kau tau tentangnya? seminggu ini aku tak melihat Sky disekolah" tanya Prapai membuat Tee terkejut karena Prapai tak tau apapun

"kau tak tau?"

"apa? apa yang kau tau? apa ada yang terjadi?"

"Sky sudah pindah sekolah"

"hah?!"

.

.

Tbc

 berikan vote :')

Ket : Rain ini bukan orang jahat ya :') dia hanya anak yang baru lulus SMP jadi dia memang butuh perhatian, dia anak baik, yang bisa menaklukkannya cuman Phayu 🤣

I'm Sorry, Sky! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang