Chapter 12 (Angin yang mengejar langit)

2.7K 201 22
                                    

"Phi pai" panggil Rain dan Prapai menunggu penjelasan Rain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Phi pai" panggil Rain dan Prapai menunggu penjelasan Rain

"Phi phai, aku minta maaf" sesal Rain, dan Prapai mengangguk pelan. Ia tau bukan Rain yang salah, dialah yang salah. Dialah yang memulai mendekati Rain

"Aku hanya ingin Phi Phayu kembali datang padaku dengan menjalin hubungan denganmu, karena aku pikir Phi Phayu tidak akan membiarkanku berhubungan dengan laki-laki lain dan akan segera menemuiku seperti ini, aku selalu bergantung padanya dan ketika ia harus di skorsing dan meninggalkanku sendirian aku kesal padanya, aku tak pernah berfikir akan menghancurkan hubunganmu dengan phi Sky, aku sama sekali tidak tau bahwa kau memiliki pacar saat itu hingga seceroboh ini dan membuat masalah besar, Phi Pai aku minta maaf, sekarang aku tidak tau bagaimana harus menyelesaikannya" sesal Rain menunduk

"tidak apa-apa Rain, kau harus kembali pada Phayu. Ini semua bukan salahmu, kau tak tau apapun, semuanya salahku. Sky pergi bukan karenamu tapi karena aku, bila aku jujur dari awal padamu aku yakin kaupun tak akan mendekatiku juga" jelas Prapai melihat gelang couple ditangannya yang dikembalikan Sky saat ia meninggalkannya

"phi Phai, aku harus bicara dengan Phi Sky, aku akan minta maaf padanya, berlututpun aku aku akan melakukannya agar kalian bisa bersama kembali" mohon Rain 

"tidak perlu Rain, aku akan menyelesaikan masalahku sendiri dengan Sky. Semua bukan salahmu, kau tak perlu melakukan apa-apa" pinta Prapai membuat Rain terdiam bingung untuk menyelasaikan masalah ini

Melihat kekasihnya kebingunan, Phayu mendekat kearah mereka berdua dan menatap Prapai dengan tatapan kesal karena merasa Prapai begitu bodoh melepaskan Sky

"aku tak mau berkelahi dengan teman kelasku karena cinta, aku tidak mencintai Rain, aku sudah menyadari itu. Aku hanya merindukan Sky" ucap Prapai, ia sedang galau memikirkan Sky dan sama sekali tidak mood hanya untuk berkelahi disekolah

"aku juga tak ingin berkelahi dengan sahabat baikku, kita teman baik dikelas yang sama dan setim bakset yang sama, aku tak akan berkelahi denganmu" timpal Phayu, Prapai tak menjawab ia sudah stres memikirkan dimana ia akan mencari Sky ia berdiri namun Phayu menahannya

"aku tak habis pikir, bagaimana bisa kau meninggalkan Sky? pada hal kalian sangat cocok, langit dan angin. Hanya angin yang bisa menyentuh langit, kenapa kau begitu bodoh melepaskannya?" pertanyaan Phayu membuat Prapai terdiam sesaat lalu mengeleng pelan

"aku juga tak tau, dia adalah cinta pertamaku pacar pertamaku, aku tak pernah menjalin hubungan dengan orang lain selain dia. Aku selalu mengeluh karena sangat dingin dan pendiam, ketika melihat Rain aku berfikir mungkin aku harus mencoba dengan yang lain seperti yang aku harapkan yang tak bisa Sky lakukan untukku, tapi sialnya itu adalah kesalahan, aku sudah sangat bergantung pada Sky" sendu Prapai 

"Jadi dimana Sky? aku tak melihatnya" tanya Phayu

"dia dapat masalah berat dan pindah sekolah, aku bingung sekarang mencarinya diamana"

"pindah sekolah? harusnya semua data pindah masuk siswa ada di admintrasi sekolah bagian tata usaha, disana pasti tertera arsip surat pindah Sky" jelas Phayu membuat titik terang dikepala Prapai, ia baru ingat hal itu

"sial!! kau benar juga" Prapai tak mengubris Phayu lagi dan berlari kearah ruang administrasi sekolah.

.

.

Pulang sekolah ini, Prapai membawa mobilnya menuju sekolah baru Sky yang ia dapatkan dari pihak administrasi sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pulang sekolah ini, Prapai membawa mobilnya menuju sekolah baru Sky yang ia dapatkan dari pihak administrasi sekolah. Dia harus menemui Sky. Jantungnya berdegup kencang menunggu di luar gedung sekolah itu, ia berdebar menunggu untuk melihat wajah indah Sky yang sangat ia rindukan. Sampai akhirnya gerbang sekolah terbuka menampakkan para siswa keluar untuk pulang sekolah. Prapai masih menunggu didepan mobilnya, ia tak peduli panasnya matahari demi melihat Sky kembali. Cukup lama ia berdiri dengan penuh harap, sampai ia melihat sosok yang sangat ia rindukan keluar dari gerbang sekolah.

Sky berjalan dengan beberapa siswa lainnya, dan ternyata Sky bisa berteman dan miliki teman disekolah itu, berbeda saat masih disekolah Sky yang lama yang selalu sendirian. Sky bahkan lebih muda berteman dengan orang-orang yang simpel dan sederhana tanpa mengumbar kekayaan apapun, dan menjadi teman palsu. Walaupun berjalan kaki bersama untuk sampai ke tempat pemberhentian angkutan umum, ia bisa melihat senyum dan tawa Sky bersama teman-teman barunya. Sky bahkan bisa bertingkah selucu itu, secerewet itu dan memiliki tawa yang sangat indah. Sangat cantik hingga ia kali ini malah jatuh cinta padanya untuk sekian kali.

Sky bukannya tak bisa berteman atau seintrovert itu, hanya saja disekolah yang lama Sky tak bisa berteman dengan orang-orang yang semua isinya toxic, ia lebih suka sendiri dibanding memiliki teman palsu, sedangkan disekolah barunya, teman-teman yang sederhana mampu menerima dirinya yang apa adanya bahkan saat nasipnya sulitpun mereka masih menganggapnya teman, ia punya teman cerita, bercanda dan bertingkah random yang tak pernah bisa ia lakukan disekolah lamanya yang elit itu. 

Sky tak pernah bicara dengannya karena ia tak pernah membuat dirinya nyaman untuk Sky, hanya dia yang memerlukan Sky sampai lupa bahwa Sky juga memerlukannya.

Prapai ikut tertawa pelan melihat Sky tertawa sambil berjalan bersama keempat temannya yang juga ikut tertawa akan cerita dan tingkah Sky yang lucu disepanjang perjalan. Tawa yang tak pernah Prapai lihat sebelumnya.

"cantik sekali, kenapa kau tak pernah tertawa seperti itu denganku Sky" gumam Prapai dan kini ia tak tau bagaimana untuk mendekati Sky lagi, ia hanya bisa memandang Sky dan keempat temannya naik keangkutan umum, hingga ia tersadar dan masuk kemobilnya untuk mengikuti Sky.

.

.

.

Tbc

Berikan vote :')

I'm Sorry, Sky! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang