Kami telah tiba di balai adat desa. Para tetua adat berjejer disamping. Dibelakang mereka masyarakat desa pejantan gunung. Kepala suku duduk di singgasana, kami disuruh duduk berlutut. Anak kepala suku yang bernama Teo membantu menerjemahkan apa yang dikatakan ayahnya.
"Selamat datang saudara kami dari jauh. Suku pejantan memiliki tradisi pendewasaan untuk menciptakan lelaki tangguh, kebudayaan nenek moyang yang sudah berlangsung ribuan tahun. Setiap anak laki-laki ketika masuk usia remaja akan dipisahkan dari keluarganya. Mereka dikumpulkan untuk tinggal dalam satu rumah bersama."
Sampai disini belum ada sesuatu yang mengagetkan. Teo sang anak kepala suku memiliki paras yang gagah. Umurnya sekitar 25-27 tahun. Orang-orang Pejantan Gunung memiliki kulit kuning langsat & anehnya semua berwajah rupawan dengan postur gagah.
Aku bertanya kepada Teo
"Jadi kegiatan apa saja selama tinggal di rumah bersama itu?"Teo menjawab
"Setiap remaja harus menyerap sebanyak mungkin saripati kejantanan dari setiap pria dewasa & Ksatria di desa ini"Aku saling menatap dengan Reval sambil menelan ludah, perasaan sudah tidak enak.
"Saripati apa yg dimaksud?" Tanya Reval
"Di dunia luar disebut sebagai sperma atau air mani atau pejuh"Kami pun terbelalak, tradisi ini sudah mengandung unsur seksualitas.
"Jadi menyerap dalam artian gimana Teo?" Tanyaku
"Mengkonsumsi baik dari mulut maupun pantat, yang penting sampai ke perut, tradisi ini disebut inumin"
Kami pun terkejut bukan kepalang mendengar ini. Kami bertanya apakah boleh menyaksikan dari dekat tradisi ini secara langsung. Tapi Teo malah tertawa
"Kalian bukan hanya menyaksikan ini dari dekat, tapi juga harus ikut menjalani ritual ini"
Kami pun terbelalak. Reval langsung berdiri, berteriak & berusaha kabur. Itu membuat keriuhan di balai adat. Para Ksatria lainnya menangkap Reval. Memegangi tangan & kakinya. Reval bodoh tidak ada gunanya menolak & kabur, kita sudah di tengah-tengah masyarakat adat yang sangat memegang teguh tradisi mereka.
Aku bernegosiasi memohon kepada kepala suku supaya kami tidak harus menjalani ritual ini. Aku membela diri dengan mengatakan walaupun badanku kecil tapi umurku sudah dewasa bukan remaja lagi. Tapi kepala suku berpendapat lain. Karena kami sudah jadi bagian dari masyarakat Pejantan, setiap laki-laki pejantan harus menjalani ritual ini sekali dalam seumur hidup & kami belum pernah maka harus ikut seperti anggota masyarakat Pejantan lainnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/342287092-288-k633570.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KKN DI DESA PEJANTAN
Подростковая литератураMahasiswa ditantang oleh dosennya untuk KKN di salah satu suku terpencil yang masih melestarikan ritual kejantanan