BAB 1

5 1 0
                                    


Perempuan itu menatap kosong ke langit-langit diatasnya dan berkedip perlahan.

Tiba-tiba , Violet S.Everett mengingat kembali kehidupan sebelumnya.

Sebenarnya, istilah 'tiba-tiba' tidak benar-benar merangkum pengalaman ingatannya. disana ada kejadian yang memicu pada ingatanya, dan pemicunya adalah pengalamannya yang nyaris mati.

Dengan mengorbankan harus melalui melalui krisis yang mematikan, dan dia diberikan kesempatan untuk mengingat kembali kehidupan sebelumnya dan sekarang dengan tenang merefleksikan tindakannya. Mungkinkah ini yang namanya berkah tersembunyi?

Dan dia perlahan mendapatkan kembali kesadarannya, Violet berpikir.Apa itu kebagagiaan? dia ingin mengalaminya,walaupun sesuatu itu dari tempat yang jauh bahkan dia tidak bisa meraihnya.

Maka, setelah tiga hari dan tiga malam tertatih diantara hidup dan mati, saat dia bangun, dan hal pertama yang wanita bangsawan itu lakukan adalah mengunjungi ayahnya.

Dia meminta kepada Duke Everett

- tolong kurung saya di paviliun -

Disana ada kecenderungan bagi manusia untuk mengejar kebahagiaan dalam hidup mereka. biarpun begitu, kebahagiaan adalah abstrak,seperti fatamorgana yang tidak bisa dengan mudah disentuh dengan tangan mereka sendiri- sesuatu yang akan didambakan seseorang sepanjang hidupnya, tapi tidak mudah meraihnya.

Itu dekat, namun begitu mustahil untuk ditangkap...

" Apa yang kamu pikirkan, Violet?"

Saat ia sedang melamun , suara yang rendah mengembalikannya ke dunia nyata. nada suaranya terdengar seolah kemarahan yang siap meledak.

"...."

Violet tidak menjawab pertanyaannya. Alasan mengapa dia datang kesini sudah jelas.

Tiga hari tiga malam terlewati semenjak anak perempuan tertua dari Everret Duchy hampir tenggelam di danau.

Begitu banyak orang yang datang mengunjungi nona bangsawan setelah dia pulih lagi.

Dokter yang datang untuk memeriksan kondisi nona bangsawan, pendeta yang datang berdoa untuknya dan berharap kedamaian untuknya, dan berbagai pelayan juga datang ke nona bangsawan. seperti tidak ada habisnya diantara orang-orang itu, ada seorang yang dia berharap tidak datang. Dia adalah Mikhail. anak tertua dalam rumah tangga, kakak laki-laki Violet.

" Aku bertanya padamu - apa yang kamu pikirkan?!"

Suara yang keras terdengar, Violet meringis. Dia tidak menjawab karena dia tidak ingin berurusan dengannya, namun Mikhail terus menekannya.

Inilah bagaimana cara dia memperlakukan adik perempuannya, yang baru saja kembali dari kematian.

Masih terdiam, Violet bangun dari tempat tidur. dia belum sepenuhnya pulihwalaupun dari gerakan yang paling kecil, itu sangat membebaninya.

" Apa maksudmu?"

" Aku dengar dari Ayah bahwa kamu memintanya untuk mengurung kamu"

"... haa."

" Apa yang kamu rencakan?apakah kamu mengancam kami dengan nyawamu? apakah kamu mencoba untuk melakukan protes di mata publik?"

" kepalaku..."

"Apakah kamu tidak akan menjawab?!"

Percakapan ini terus berulang tanpa ada tanda membuahkan hasil.

Mengapa anak tertua dari kepala rumah tangga bersikap tidak sopan? iya atau tidak Violet mengklik lidahnya atas perilakunya, Mikhail sungguh keras kepada.

"Saya tidak tahu rencana apa yang menurut kamu saya miliki. Saya punya kesempatan untuk menyadari kesalahan saya dan merefleksikandiri saya"

".. Ha. Apapun yang sedang kamu coba untuk tutupi sebaik mungkin, pembicaraan itu..."

ketika dia memberikan jawaban yang tepat, jawabannya kembali masihdengan penuh kemarahan. dengan kata lain, semuanya omong kosong. Dia tidak peduli, dan dia hanya mengangkat bahu.

"Saya lelah, bisakah kamu pergi? dengan keadaan saya sekarang, itu seperti tidak ada lagi yang bisa kulakukan."

"....."

"Atau kamu ingin terus berteriak dan berteriak di dalam kamar adik perempuanmu seperti tidak mempunyai sikap"?

" Tunggu saja. Violet, apapun yang kamu rencanakan, itu tidak akan berjalan dengan baik."

Jadi, percakapan yang tidak penting itu berakhir. Mikhail meninggalkan ruangan dengan perasaan marah lebih dari pertama kali dia masuk ke kamarnya.

"...."

Setelah Mikhail pergi, Violet mengatur dirinya untuk duduk di kursinya, tapi dia segera mengerutkan dahinya pada ketukan yang tiba-tiba di luar pintu. Mereka tidak memberinya istirahat. Saat izin singkat, Masuk, keluar dari bibirnya, dua orang masuk. Mereka juga akrab dengannya.

"S-Saudari."

Rambut merah muda yang lembut berkibar di belakang orang yang berbicara seiring dengan setiap langkah yang diambilnya. Wajahnya yang basah oleh air mata tampak seolah-olah dia akan menangis lagi.

Di sisi lain, orang lain yang memiliki rambut pirang platinum di samping gadis itu memiliki senyuman di bibirnya dan ekspresi yang tak terbaca di wajahnya sepanjang waktu.

Violet menghela napas panjang.

"A-aku mengkhawatirkanmu. Aku senang kalian semua selamat dan sehat..."

Wanita muda yang cantik itu mengungkapkan kekhawatirannya pada Violet dengan suara seperti lonceng. Senang melihatmu selamat, katanya.

Betapa manisnya dia tersenyum dengan ekspresi yang begitu ramah... sehingga Anda akan berpikir bahwa itu semua palsu.

Violet menjadi tenang saat dia mencoba bersikap seperti biasanya. Dengan kondisi tubuhnya yang sudah seperti ini, menjadi gelisah tidak akan ada gunanya baginya.

"Kenapa kau berbohong, Aileen. Tidak ada gunanya mengkhawatirkanku."

"S-Saudari?"

"Aku sama sekali tidak senang kau datang jauh-jauh untuk mengatakan hal-hal seperti itu... Kau pasti sangat asyik dengan perannya, tipu muslihat bahwa kau adalah kakak yang baik. Jika kau datang padaku, maka kau harus tahu bahwa hanya kebencian yang akan menyambutmu kembali."

Lukisan Penjahat Sebagai Seorang Wanita MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang