Untitled 〰 Part 1

148 6 0
                                    

"Anak kelas sepuluh ya?" kata seseorang yang sedikit lebih tinggi dari ku, sebuah lebam di pipinya, memakai sarung tangan yang jari nya diperlihatkan, rambut berwarna cokelat terang yang di kuncir kuda yang rapi, dan aku yakin itu kakak kelas ku. Okay, ini terlalu detail.

"Iya. Kakak kelas/?" Jawabku menebak.

"Yap, aku kakak kelas mu. kelas sebelas, panggil aku Selena." Kata kakak kelas ku. "Ikut aku." Lanjutnya.

"I... Iya.. Tapi.., mau kemana? Ngapain?" Tanyaku.

"Sudah, ikut aku saja."

"O... Okay..."

***

"Kau tahu lorong apa ini kan?" Tanya Selena.

"Tentu. Ini lorong kelas tambahan, bukan?" Jawabku.

"Ya, kau harus memilih kelas tambahan apa yang kamu mau. Um.. hanya bela diri maksudku.."

"Ya, aku tahu.. Tapi aku tidak tahu apa-apa tentang bela diri.."

"Aku sudah menduganya! Um... Blaire-"

"Darimana kau tahu nama ku?"

"Jelas aku tahu. Aku pembimbing mu selama di kelas sepuluh ini. Okay kamu harus memilih bela diri apa yang kau paling kau minati... Aku tahu, aku akan menjelaskannya, Blaire." Jelasnya

"Di sekolah ini, sekolah khusus perempuan, yang para siswi nya diharuskan bisa bela diri. Aku akan menyebutkan beberapa kelas tambahan nya, hanya bela diri. Okay, aku mulai, disini ada bela diri karate, boxing, kick boxing, muay thai, martial arts, dan masih banyak lagi......................" Lanjut Selena.

"Aku mengerti, menurutmu, apa yang lebih baik kupilih?" Tanyaku.

"Ikuti saja apa yang kau lebih suka. Aku me-rekomendasikan kick boxing atau karate untuk mu, tapi terserah dirimu." Jawab Selena.

"Boleh aku tahu tempat kick boxing? Aku tertarik dengan itu."

"Oh iya, aku ingat sesuatu yang sangat penting. Peraturan nomor satu yang harus di ingat selalu. Saat kau sudah mendapat peringkat Speacial atau S, bahkan peringkat A, kau tidak boleh berkelahi di luar ring. TIDAK BOLEH. Dan kalau harus mengeluarkan bela diri disini, bukan untuk kejahatan tapi untuk membela diri. Paham?"

"Iya aku paham. Kapan aku bisa mulai latihan?"

"Hari ini juga." Jawab Selena sambil tersenyum tipis memastikanku.

"KRIIIIIIIIIIIIIING!!!!"

"Kita harus pergi ke kelas kita masing-masing. Bye, Blaire! Sampai jumpa nanti!" Kata Selena.

"Oh? Ya! Sungguh. Okay!!" Jawabku.

Aku berjalan santai ke kelas. Kelas ku berada tidak jauh dari pintu masuk SMA Best -sekolah ku-. Saat aku melewati pintu masuk, ada seorang laki-laki tinggi, berambut hitam pekat, memakai pakaian sekolah SMA yang bertulis SMA Yossy. Aku bingung, kenapa ada laki-laki di sekolah ku? Tapi mengapa memakai pakaian sekolah lain?

Saat dia melihat ku, aku mempercepat jalan ku. Dia seperti memanggil ku, aku harap bukan aku yang ia panggil, tapi tidak ada seorang pun yang ada di samping ku, belakang ku, di tempat aku berjalan. "Permisi. Anda yang berambut pirang, boleh kah anda ke sini sebentar?" Katanya.

"Tapi..., aku harus ke kelas sekarang-" Jawabku.

"Sebentar saja~" Kata nya.

"Hm. Aku harus pergi! Maafkan aku!" Kataku sambil berlari menuju kelas.

"Blaire! Mengapa kau terlambat masuk kelas? untung Mrs. Val belum datang! kalau sudah, kau akan disuruh pulang. Itu yang kudapat dari kaka pendamping ku." Kata temanku, Sarah.

"Itu sulit untuk dijelaskan, Sarah. Maafkan aku." Jawab ku.

"Ya, tak apa."

**

"Pagi anak anak. Saya guru baru kalian di SMA Best. Nama saya Mrs. Valisha Emilly. Panggil saya Mrs. Val. Hari ini hari untuk kalian mengenal sekolah ini bersama kakak kelas sebelas, dan kalian harus segera memilih kelas tambahan bela diri utuk kalian. Silahkan keluar, di luar sudah asa kakak kelas kalian." Jelas Mrs. Val.

Aku keluar dari kelas. Aku langsung duduk di bangku samping kelas. Tidak seperti yang lain, mereka mencari kakak kelas nya. Aku malas mencari Selena, mungkin dia akan mencariku.

"Kamu ngapain disini? Aku nyariin kamu daritadi." Kata Selena.

"Tak apa. Aku hanya sedang memikirkan seseorang."

"Siapa?" Tanya Selena.

"Hm.. Tadi, saat aku ingin pergi ke kelas, aku melihat seorang laki-laki. Dia memintaku menghampirinya. Tapi aku menolaknya." Jawabku.

"Beritahu aku fisik nya seperti apa."

"Hm. Rambutnya hitam pekat, memakai pakaian sekolah bertuliskan SMA Yossy-" Jawabku dan langsung dipotong Selena.

"Apakah kau menghampirinya?! Kau menghampirinya ya?!"

"Aku sudah bilang, aku menolaknya dan segera berlari ke kelas. Memangnya ada apa dengan laki-laki itu?"

"Dia itu murid SMA Yossy. Kau tahu? SMA ini bermusuhan dengan SMA Yossy. Karena setiap pertandingan bela diri. Murid mereka selalu kalah dengan murid SMA ini. Mereka tidak terima hal itu, dan idiot nya, mereka malah memusuhi SMA ini." Jelas Selena.

"Haha, kenapa mereka aneh? Kalau mereka selalu kalah, kenapa mereka harus memusuhi SMA kita? Idiot." Celotehku.

"Ya sudah, lupakan itu, ayo kau harus segera menentukan kelas tambahanmu!"

"Iya! Hah? Sekarang? O.. Okay!"

**

"Ini dia! Kita sudah sampai di tempat latihan kick boxing! Tempatmu akan berlatih!" Sahut Selena.

"Disini?"

"Iya. Kenapa? Tidak suka ya?"

"Hm. Aku suka, mungkin karena belum pernah mencoba/?"

"HAI SELENA!! SIAPA ANAK INI?? ANAK KELAS SEPULUH KAH?" Teriak seseorang yang sepertinya dekat dengan Selena.

"Ya, anak kelas sepuluh. Namanya Blaire Aiden. Blaire, ini teman sekelasku, Lilian." Kata Selena.

"Hai, Blaire. Apa aku menakutkanmu? Ayolah jawab tidak~~" Bujuk Lilian. "Ah, kamu. Aku sudah tahu, pasti tidak takut kan~? Masa aku yang mempunyai wajah imut seperti ini menakutkanmu~" lanjutnya.

"Hehe. Tidak kok." Jawabku.

"Kau tahu? Aku pelatih kelas tambahan kick boxing! Apakah kau ikut disini?" Kata Lilian menunjuk kelas kick boxing.

"Kau? Kau pelatih group ini? Tidak mungkin." Kataku.

"Apa yang tidak mungkin? Aku memegang peringkat S kau tahu?"

"S? Bagaimana? Kau- terlihat- sangat- feminim-"

"Apa kau serius? Haha, terima kasih."
**
"LILIAN! Ada Bryan di ring bebas! Di ring yang ada di belakang gedung sekolah! Aku diberitahu Grace." Kata Selena.

"Oh tidak, pembuat onar."

"Siapa itu Bryan? Bukankah tidak ada laki-laki di sekolah kita?"

"Dia murid di SMA Yossy. Pembuat onar. Idiot." Jelas Selena singkat.

"Ayo, kita ke belakang gedung sekolah!" Ajak Lilian.

"Ayo!"
**
"Kau datang lebih cepat dari yang kukira. Bagus kalau begitu. Kita bisa cepat menyelesaikan masalah ini." Kata laki-laki yang kulihat tadi pagi. "Oh, siapa perempuan cantik yang terlihat lugu itu?" Lanjutnya menunjukku.

"Kau tidak ada urusan dengannya. Hadapi saja kita." Kata Lilian.

--

Haii!! Maap cerita nya gadanta sama flat banget yaaa. Key, jangan lupa vomment!..

-Dira-

UntitledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang