TapTap
Suara langkah kaki ku terdengar pelan menginjak lantai marmer. Aku tau letak istana ini, karena dulu aku pernah tinggal disini. Kudengar langkah dengan suara baja, aku segera sembunyi ketika para prajurit itu berlalu melewatiku. Mereka adalah prajurit yang bertugas untuk berpatroli. Segera lagi ku menyusuri lorong istana menuju tempat yang aku tuju.
Namun beberapa langkah lagi, aku harus di hentikan dengan suara seseorang.
"Siapa kau berani masuk kedalam sini?" Tanya nya dari belakang tubuhku. Tak ku sangka, ternyata tubuhku bergetar ketakutan. Aku membalikkan badan dan melihat pria tinggi itu. Wajahnya tampan, matanya cokelat keemasan, hidung nya mancung dan bibir palm tipis nya. Kudengar esmeralda memiliki dua putra yang sangat tampan, apa ini dia?
"A-aku.."
"Penyusup?" Katanya membuatku menggeleng.
Dia menarik tanganku dengan keras, membuatku berjalan mengikuti langkah kakinya yang lebar.
"Tuan.. lepaskan saya. Saya bukan penyusup!"
Tapi tunggu dulu, sebuah keberuntungan apa ini? Dia membawa ku ke hadapan wajah wanita iblis sekarang?
"Ada apa zayn?" Tanya wanita itu, rasanya aku muak mendengar suaranya.
"Ibu, dia menyusup masuk ke dalam istana."
Mataku membola, ibu? Jadi dia pangeran? Ck, bukan pangeran sungguhan, karena ini kerajaanku.
"Menyusup?!"
Aku menggeleng kuat, "tidak r-ratu, aku bukan penyusup. Aku tukang kebun anggur yang kau minta untuk membawa anggur ku ke istana."
"Lalu?" Tatapnya mengintimidasi.
"A-aku.."
Ayolah Aruna, berpikir untuk alasannya. Mereka menatapku seolah aku pencuri disini.
"Bayaran ku kurang, seharusnya lima koin emas, tapi ini cuman empat koin emas." Aku memperlihatkan empat koin emas dari dalam kantung yang diberikan prajurit tadi.
Untung saja aku menyimpan satu koin emas itu di dekat air mancur.
"Ada apa ibu? Kenapa ribut-ribut?" Tanya pria lainnya yang datang, dan wajahnya sama-sama tampan dengan pangeran yang disebut zayn tadi.
"Xean, sepertinya prajurit yang harus memberikan bayaran terhadap gadis itu, mengambil satu koin emas."
Xean mengangguk, tetapi aku malah melotot tak percaya. Apa yang akan terjadi pada prajurit itu nantinya.
"Panggilkan dia kesini!" Perintah xean.
Lalu salah satu dari mereka pun keluar untuk melaksanakan perintah. Hatiku berdebar tak karuan, aku telah memfitnah orang itu sekarang. Aku merasa ada yang tengah memperhatikan ku, ku edarkan pandanganku. Dan bola mataku bertemu dengan pandangan xean.
Kenapa dia terus menatapku? Xean tersenyum ke arahku, aku hanya diam dan kembali merunduk. Rasanya akan sangat menyesal sekali jika prajurit itu kenapa-kenapa.
Prajurit itu ditarik masuk ke dalam, lalu dia di mintai penjelasan.
"Kemanakan satu koin emas itu?" Tanya esmeralda.
"Maaf ratu. Saya tak mengerti, koin emas itu ada di dalam kantung yang perdana menteri berikan. Saya sama sekali tak membuka nya sampai diberikan pada gadis itu."
Emeralda menggeram kesal, "jebloskan mereka ke penjara!"
Mataku membola, mereka? Termasuk aku?
"Ibu, kenapa gadis itu juga di jebloskan ke penjara?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Not perfect
Fantasy"Aruna, kau bukan mawar yang indah. Kau hanyalah kaktus yang tak punya teman." "Aruna, hidup tak selalu tentang kebahagiaan. Kadangkala, kau harus belajar untuk menerima kesedihan." "Aruna, tetap sayangi dirimu apapun yang terjadi, apapun yang telah...