Kini sudah setengah tahun Sunghoon dan Jake ditinggal sang kekasih terbang ke Amerika. Mereka pun menjadi akrab dari sebelumnya. Saling menjaga satu sama lain, bahkan juga banyak yang mengira mereka adalah sepasang kekasih.
Sekarang Sunghoon dan Jake sedang mengasuh Jungwon di taman komplek perumahan tempat Jake tinggal. Sembari bercerita tentang keseharian satu sama lain.
"Hoon, gue merasa Jay agak cuek sekarang." Jake membuka suara sembari memperhatikan Jungwon yang berlarian riang.
Sunghoon melirik ekspresi wajah Jake yang seketika berubah menjadi sendu, "Positif aja, mungkin Jay lagi fokus sama pendidikannya."
Jawaban yang diberikan Sunghoon tak dapat menenangkan pikirannya. Sunghoon yang masih melihat ekspresi tak bersemangat itu lekas menepuk pundak Jake.
"Jake, jangan pikir yang aneh-aneh." Sunghoon mencoba lagi untuk menenangkan sahabatnya.
Jake menghela nafas panjang. Mau bagaimanapun, pikiran-pikiran buruk itu tak akan hilang jika ia tak melihat kebenarannya secara langsung.
"Minggu depan mau ke Amrik sama gue ga? gue kangen Jay." Ajakan Jake di terima oleh Sunghoon.
Mereka pun sepakat untuk pergi terbang ke Amerika Minggu depan. Kebetulan juga mereka sedang diberi libur satu Minggu.
"Kak Jakeu, Kak Hoonie sini dong temenin uwon main!" Pinta si kecil ketika teman-temannya pergi kembali ke rumah.
Sunghoon dan Jake pun lekas menghampiri Jungwon lalu bermain dengan anak kecil tersebut. Tawa riang Jungwon membuat Jake lupa akan pikiran buruknya tentang Jay.
"Kak Hoonie, kenapa enggak jadi pacar kak Jakeu aja?" Tanya Jungwon tiba-tiba. Membuat Sunghoon terkekeh ringan.
"Jungwon, kan kak Jakeu udah jadi pacar kak Jeyi" Jawab Sunghoon pada anak kecil yang maniknya tampak berbinar lucu.
"Ish kak Jakeu! kan kak Jeyi nanti mau menikah dengan Jungwon!" Marah Jungwon pada kakaknya.
Jake tersenyum, "Jungwon masih kecil." Peringatnya.
"Nanti kan Jungwon juga tumbuh besar lalu menikah dengan kak Jeyi."
"Enggak bisa dong, kan nanti kak Jeyi udah tua."
Mendengar itu Jungwon menjadi lesu. Bagaimana tidak, berarti nanti ia tak bisa menikahi Jay dan hidup bahagia bersama.
"Hust, Jungwon jangan sedih gitu dong. Anak kecil ga boleh pacaran dulu ya, ayo beli ice cream." Sunghoon mencoba menyemangati anak kecil itu.
Mendengar ajakan Sunghoon untuk membeli ice cream matanya yang tadi menatap kebawah dengan lesu kini kembali berbinar. Serta senyum manisnya yang sempat hilang kini terukir kembali di wajah manis Jungwon.
Jungwon segera menggandeng kedua orang yang lebih tua tersebut. Dengan antusias ia berjalan menuju kedai ice cream yang ada di luar komplek tempatnya tinggal.
"Kak Hoonie, Jungwon mau yang rasa coklat ya!" Pinta Jungwon pada Sunghoon. Mana mungkin Sunghoon menolak permintaan si kecil manis yang tengah menggandeng tangannya ini.
"Oke siap kapten!"
Sunghoon pun pergi memesan ice cream yang Jungwon inginkan. Tak lupa juga membeli ice cream untuk dirinya sendiri dan Jake.
"Masnya sama keluarganya lucu banget, jadi iri saya." Ucap sang kasir yang sedang mencatat pesanan Sunghoon.
"Itu temen saya sama adiknya mbak, bukan istri sama anak, saya mah masih kuliah." Balas Sunghoon.
"Lho? saya kira keluarganya mas, maaf ya mas."
"Iya mbak, gapapa udah biasa."
Tak lama pesanan ice cream pun jadi. Jungwon bertepuk tangan riang kala ice creamnya sedang di taruh di atas meja oleh pelayan.
Jungwon menikmati ice creamnya. Namanya juga anak-anak, pasti berantakan kemana-mana. Terlebih lagi di bagian area mulut. Sudah terpenuhi oleh ice cream coklat.
"Astaga Jungwon, kamu tuh kalau makan ice cream pelan-pelan dong." Jake dengan telaten mengelap bagian area mulut adiknya yang terpenuhi oleh ice cream.
"Hehehe, maaf kak Jakeu."
——
kira-kira Jay kenapa ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Counsins in love ; Jasuke [HIAT]
RomanceTolong! Jake di perebutkan dua lelaki yang merupakan sepupu! . . . . . . . . On going