"Because You"

1 1 0
                                    

Pagi yang cerah untuk berangkat ke sekolah, tapi Rahel sangat mengantuk hari ini. Bahkan jalan pun ia tak sanggup.

"Hel, kamu berat, aku tidak mau menggendong mu ya!" Ancam Hyunjin karena sudah lelah membopong Rahel dari gerbang masuk sampai lobi sekolah.

"Yasudah tinggalkan aku disini, aku mau tidur" Rahel melepaskan diri dari Hyunjin, dengan tidak tahu malu ia merebahkan dirinya pada lantai di lobi sekolah sambil mengambil posisi nyaman untuk tidur.

"Ya ampun Rahel!!" Panik Hyunjin, ia segera menarik Rahel untuk bersandar di dadanya daripada ia rebahan di lantai.

Rahel sialan, sekarang ia yang malu karena dilihat seluruh siswa yang berlalu lalang. Rahel kalau sudah mengantuk memang seperti orang mabok yang sekarat.

"Rahel, aku punya brownie" Hyunjin dengan sigap mengeluarkan sebungkus brownie dari sakunya. Karena Rahel Hyunjin punya berkardus kardus stok brownie di rumahnya, bahkan di tas dan sakunya.

Dengan ajaib, Rahel membuka matanya dan langsung menyambar brownie yang diberikan Hyunjin. Berdiri tegak sambil merangkul Hyunjin seperti tidak terjadi apa apa sebelumnya.

Hyunjin sudah tidak heran dengan tingkah gadis ajaib satu ini, jika ada kontes manusia teraneh Hyunjin yakin Rahel akan memenangkan juara satunya.

"Kau bergadang untuk apa lagi kali ini?" Walaupun Rahel membuka mata dengan segar tapi ia tidak bisa berjalan lurus dan tegap. Bagaimana tidak, ia hanya tidur 2 jam saja semalam.

"Tugas sejarah" jawab Rahel tanpa menghentikan kunyahannya. Hyunjin fokus memegang pinggang Rahel, menahan gadis itu agar tetap berjalan lurus dan tidak tersandung lalu terjatuh.

"Tidur jam berapa?"

"Empat" Hyunjin menghentikan langkahnya, membuat Rahel juga berhenti, memandang Hyunjin bingung.

"Ayo ke UKS" Hyunjin hendak membopong Rahel ke UKS, tapi Rahel menolak.

Rahel menggeleng, masalahnya mata pelajaran sejarah adalah jam pelajaran pertama. Ia sudah mengerahkan segalanya untuk mengerjakan tugas itu, masa mau tidak masuk?

"Kau hanya tidur 1 jam Kim Rachel, kau mau sakit?" Tegas Hyunjin, menarik paksa Rahel untuk ikut dengannya.

Rahel masih enggan mengikuti tarikan Hyunjin, "Sejarah jam pelajaran pertama Hyunjin, sia sia jika aku tidak ikut pelajarannya"

Tarikan Hyunjin mengendur, ia menerima pernyataan Rahel untuk mengikuti pelajaran sejarah. Gadis itu memang keras kepala.

Rahel sudah duduk dengan tenang di bangkunya, beserta beberapa bungkus brownie yang diberikan Hyunjin agar si gadis tetap membuka matanya saat pelajaran berlangsung.

Beberapa gadis di sekolahnya tentu cemburu dengan kedekatan mereka berdua, bahkan dulu waktu awal awal masuk SMK, Rahel pernah dibully oleh kakak kelas mereka hanya karena begitu dekat dengan Hyunjin.

Bukan Rahel namanya jika tidak memberikan para kakak kelas ini efek jera. Ia mengerjai kakak kelasnya ini dengan siraman air comberan ketika mereka ingin membully Rahel lagi. Sejak saat itu tidak ada yang berani mengganggu Rahel saat bersama dengan Hyunjin. Ingat kata Hyunjin, Rahel itu gadis spesial.

Pelajaran sejarah berakhir, seisi kelas sedang menunggu guru mata pelajaran selanjutnya memasuki kelas. Tapi bukannya guru yang masuk, melainkan Hyunjin.

Rahel melongo kaget saat Hyunjin menghampiri mejanya, dan menawarkan tangannya untuk Rahel bagai pangeran kesiangan.

Rahel tetap melongo sampai akhirnya Hyunjin menarik tangannya dan membawanya menuju UKS.

"Kau bilang hanya sejarah bukan? Sekarang tidur lah" bagaimana Rahel ingin tidur jika kasur UKS malah ditiduri dirinya.

"Maksudmu aku tidur di lantai?"

Hyunjin menepuk nepuk ruang kosong disebelahnya, "Sini"

Bukannya tidur disebelah Hyunjin, Rahel dengan sadis mendorong Hyunjin membuat pemuda itu meringis karena bokongnya menghantam lantai.

"Aku bisa gatal gatal karena seranjang denganmu" Rahel menutup tubuhnya dengan selimut, bersiap tidur. Sebelum Hyunjin kembali berulah.

"Benarkah?" Hyunjin memaksa dirinya tidur disamping Rahel, membuat gadis itu jengkel.

"Minggir!!"

Kegaduhan dimulai, Rahel yang berusaha menjatuhkan Hyunjin, sedangkan Hyunjin menahan tangan Rahel. Ekspresi kesal Rahel membuat Hyunjin tertawa senang, apalagi ketika ia memberontak ingin mendorong dirinya jatuh.

Berakhir Hyunjin memaksa Rahel merebahkan dirinya dengan menahan kedua tangan gadis itu, yang membuat posisi itu agak.. ambigu.

"Aku menyuruhmu tidur sayang, bukan berkelahi denganku"

"Aku akan tidur jika kau minggir"

Tatapan nyalang Rahel jujur terlihat lucu bagi Hyunjin, mengingatkan dirinya pada tatapan marah Rahel karena ia memakan semua brownie miliknya.

"Oh.. aku mengganggu ya?" Tirai UKS kembali ditutup oleh Seoyon, membuat Rahel panik.

"Tidak, bukan begitu Seoyon! Awas Hyunjin!" Rahel kembali memberontak tapi Hyunjin tetap pada posisinya.

"Tenang, aku akan mengawasi disini. Ku kira kau kenapa Hel, ternyata kekasihmu merindukanmu" goda Seoyon cekikikan dibalik tirai.

"Kau dengar itu? Ayo tidur" demi apapun Rahel kehabisan kesabaran, jadi terpaksa ia membiarkan Hyunjin ikut tidur disebelahnya.

Jika ia terjatuh saat tidur, salahkan saja pemuda menyebalkan disebelahnya ini. Sudah tau kasur UKS hanya untuk 1 orang, ini diisi 2 orang.

"Rahel, kau tidur?" Rahel baru akan menyebrangi alam mimpinya, membuatnya kembali terjaga.

"Hwang Hyunjin sekali lagi kau berbicara, kujahit  mulutmu"

"Bangun Kim Rachel, pergi ke lapangan lalu lari 5 kali putaran bersama 2 temanmu itu"

Rahel terlonjak kaget, rasa kantuknya sirna. Ia menoleh kebelakang dan ternyata itu guru BK, bukan si Hwang sialan Hyunjin.

✧⁠*⁠。

5 putaran apanya, Rahel sudah 7 kali berlari mengitari lapangan sampai mau pingsan rasanya.

"Jin, mau pingsan" engah Rahel, sudah tidak sanggup berlari sembari menghentikan Hyunjin untuk dijadikan pegangan. Bayangkan saja ia hanya tidur 1 jam tapi malah disuruh lari.

Hyunjin panik, ia yang tidur dengan cukup dan merasa fit saja ingin pingsan, apalagi Rahel.

Hyunjin menghentikan Seoyon yang masih berlari, "Yeon, tolong Rahel"

Berakhirlah mereka di ruang guru, mendengarkan ceramah sang guru BK.

"Semua ini karenamu Hwang Hyunjin" desis Rahel sinis, setelah mereka keluar dari ruang guru kemudian melenggang pergi menuju ruang praktek seni untuk membolos.

Hyunjin baru akan melontarkan elakan tetapi ditahan oleh Seoyon, "Jangan protes"

"Padahal ini bukan hal yang fatal, kenapa para wanita suka sekali kesal sih" monolog Hyunjin sembari mengikuti Rahel dan Seoyon menuju ruang seni.







Cerita ini cuma fiksi ya, aku cuma ngambil nama para idol untuk tokoh dicerita ku ini🙌

>> Kim Rachel (OC)
>> Hwang Hyunjin (Stray Kids)
>> Han Jisung (Stray Kids)
>> Choi San (Ateez)
>> Jeon Seoyon (G-idle)

Tokoh lain segera menyusul~

Continued

Ethernal  •HHJ•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang