1

1.8K 81 4
                                        

Park Sunghoon dan Jang Wonyoung pasangan yang usia pernikahannya mencapai 9 tahun, dan mereka dikaruniai 1 anak laki laki yang sudah berumur 7 tahun. Mereka hidup harmonis, sehingga siapapun yang melihat akan iri dengan keharmonisan rumah tangga mereka.

Hingga suatu hari pasangan itu mengantar anaknya sekolah.

"Sayang, kamu tidak mau ikut ke kantorku saja??, Aku takut kamu suntuk dirumah"

"Ihh ngapain gausaah, rumah masih belum aku beresin"

"Heh siapa yang nyuruh kamu ngerjain pekerjaan rumah??" Tanya Sunghoon tak terima

"Ih apasih tugas aku sebagai Istri kan gitu"

"Nggak!! Kata siapa?, Kita kan udah punya 3 ART"

"Yaa aku gaenak aja kalo mereka semua yang kerjain pekerjaan rumah, aku berasa gak guna jadi istri yang diem terus dirumah"

"Heeeyyy mereka harus mengerjakan karena mereka dibayar sayaang, siapa yang ngomong kalo kamu nggak guna??"

Wonyoung cemberut
"Ya tetep aja, aku cuma ibu rumah tangga yang bahkan hampir nggak ngelakuin pekerjaan rumah"

"Memang itu kemauanku, bahkan aku berniat nambah ART dirumah kita. Karena, aku menikahimu buat hidup aku dan anak kita, bukan untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Jadi tolong jangan berucap seperti itu lagi yaa"

Chup

Wonyoung hanya tersipu saat satu tangannya di genggam dan dahinya dikecup dengan penuh cinta.

_________________



"Sunghooon turunkaan akuuu...aku bisa jalan sendirii uuhh!" Wonyoung menutup rapat wajahnya malu dengan kedua tangan.

Bagaimana tidak?!!

Suaminya itu menggendongnya ala brydal style didepan banyaknya karyawan yang sudah berdatangan di kantornya. Wajah Sunghoon benar benar datar saat melewati karyawan² nya, tak memperdulikan sapaan mereka.

Saat sampai diruangannya Sunghoon meletakkan Tubuh istrinya hati hati di sofa yang sangat empuk, menyerupai kasur, tak lupa ia menyelimuti tubuhnya dengan selimut tebal.

"Hey hey cuaca sedang panas, tidak perlu selimut, aku kepanasan nantinya" Ucap Wonyoung dengan wajah yang merengut kesal.

Sunghoon hanya tersenyum sambil menyalakan AC, lalu mencium keningnya sembari berbisik pelan.

"Beristirahatlah, sebentar lagi aku ada rapat, jika ada apa apa hubungi aku" setelah itu ia mengecup bibirnya dan segera pergi meninggalkan ruangan.

____________

Tok! tok! tok!

"Permisi Tuan Park"

"Tuan Park?"

Tidak ada jawaban, lalu tiba tiba pintu ruangan terbuka dan mendapati Wonyoung dengan muka bantalnya, ia baru bangun karena terganggu dengan suara ketukan pintu

"Iyaa mohon maaf ada perlu apa yaa? Park Sunghoon sedang rapat" Tanya Wonyoung dengan sopan.

Lelaki itu terdiam saat mendapati wanita yang begitu asing dimatanya. 'Tuhaan dia cantik sekali'

"Ohh Hai nonaa..siapa namamu? Cantik sekali, apa kau karyawan baru? Atau apakah kau simpanan tuan Park?? Aku tidak pernah mengetahui adanya dirimu disini, apalagi berani memasuki ruang atasan dengan pakaian seperti ini. Wow, kau butuh uang berapa cantik? Hahahaha"

Wonyoung terkejut, apa katanya tadi?? Simpanan?? Sialan, siapa dia?berani sekali, ia mungkin salah karena hanya mengenakan pakaian sehari-harinya, namun ia tidak menyangka akan direndahkan seperti itu.

Ingin membalas, namun ia dikejutkan dengan bogeman mentah
yang mengenai kepala bagian samping lelaki itu hingga tersungkur keras dilantai.

"Apakah mulutmu tidak pernah diajari sopan santun?! Kemana otakmu!!? Berani sekali mengatakan hal selancang dan sekotor itu kepada Istriku!!" Gertak Tuan Park tak lain adalah Park Sunghoon.

"A-apa? Istri?"

"Sayang, apa yang kau lakukan di luar? bukankah aku menyuruhmu untuk istirahat?" Ucapannya berubah lembut saat berbicara dengan sang istri, lalu merengkuh pinggangnya untuk memasuki ruangannya, tidak menghiraukan lelaki yang meringis kesakitan dilantai.

Sunghoon segera mengunci pintu ruangannya lalu mengunci tubuh Wonyoung dengan tangannya ditembok.

"Jujur padaku, apa yang dia lakukan kepadamu selain hal itu?"

"Tidak ada, siapa dia?? Dia datang untuk mencarimu, lalu secara tiba- tiba dia mengatakan hal itu kepadaku, hmmm apakah Dia pegawai baru?"

"Dia bekerja baru 2 bulan, aku bisa memecatnya sekarang"

"Selesaikan baik baik saja, Jangan asal memecat begituu hoonie. Kamu akan menyesal jika ternyata orang itu bertanggung jawab dalam mengurus pekerjaannya. Lagipula aku baik baik saja"

"Aku tidak mau perusahaanku terkontaminasi manusia sampah, untuk apa aku menyesal?. Aku tidak akan segan-segan menghajar seseorang yang berani mengganggu dan menyakitimu, walau nantinya sampai jalur hukum sekalipun" Sunghoon dengan nada marah yang ketara.

Wonyoung hanya menghela nafas, namun ia setuju, jika saja Sunghoon tidak melihat dan tangkas, bisa saja terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Sebentar lagi kita pulang"

"Loh kok pulang? Jadwal kamu hanya rapat?"

"Tidak juga, pekerjaan lain bisa ku kerjakan dirumah, aku pengen tidur sambil peluk-peluk kamu"

"Heeyy kalo bisa dikerjakan disini kenapa harus dirumah? Biar pas dirumah kamu tinggal santai"

"Tidak mau, punggungku sakit Woniee.." Sunghoon merengek, sebenarnya pun tidak juga, karena cuma ini satu-satunya alasan supaya istrinya memperbolehkannya pulang yaitu Sakit hahahaha.

Married Life || JangkkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang