6

539 41 1
                                        

Benar saja, selama bekerja Sunghoon tidak bisa fokus. Ia masih terbayang dengan ugkapan kekecewaan sang istri.

Itu berpengaruh dengan harinya. Sunghoon jauh lebih dingin dari biasanya. Tak sedikit juga dari bawahannya yang terkena amukan hanya karena hal sepele.

"Ada apa dengan Pak Sunghoon? Tidak biasanya"

"Kau sadar juga kan? Tadi beliau marah ke beberapa anak lain. Alesannya sepele malah. Jihan jadi salah satunya, dia curhat ke aku sambil nangis, gak nyangka katanya. Pak Sunghoon ga pernah semarah itu sama karyawannya."

"Lagi ada masalah kali yaa"

"Yang pasti bukan orang kantor sih, Siapa juga yang mau cari masalah sama pak Sunghoon?" Ucapnya sambil merinding sendiri.
Membayangkan jika dialah yang memiliki masalah dengan Bos nya itu.

"Aduuh udah deh intinya kerja bener aja sekarang. Entar kena sembur mampus lu"

"Heh heh kalian, ayo balik, Pak Sunghoon bakalan kesini" Teriak salah satu orang disana.

Orang-orang diruangan itu langsung panik dan kembali ke tempat masing-masing. Ruangan berubah sunyi saat suara ketukan sepatu yang diyakini adalah Sunghoon yang mendekat ke arah ruangan mereka.

Rasanya mereka bisa mendengar degupan jantung satu sama lain.

"Tolong siapkan dokumen rapat, kita akan rapat 2 jam lagi, atur juga untuk penyelenggaraannya. Saya tidak menerima keterlambatan lebih dari 10 menit. Jika di antara kalian ada yang terlambat, siapkan surat resign kalian besok. Mengerti?" Sunghoon dengan tegasnya dan langsung diangguki semua orang di ruangan itu.

_______

Pukul 12.00

Sunghoon pulang lebih awal, ia khawatir. Hp istrinya itu mati, sehingga tidak bisa dihubungi. Ia juga mencoba menghubungi art dirumahnya. Mereka bilang istrinya itu pergi ke supermarket.

Disisi lain

Wonyoung sedang memilih-milih buah. Mungkin ini bisa menjadi pengalaman pertamanya pergi sendiri setelah menikah.

Ia merasa bebas, namun disisi lain ia merasa takut. Takut jika Sunghoon menemukannya dan memarahinya. Namun, ia juga merasa bersalah mendiami Sunghoon hanya karena masalah sepele.

Setelah selesai berbelanja, ia segera pulang. Handphone nya sengaja ia tinggal dirumah, karena ia tahu Sunghoon bisa melacak keberadaannya lewat Handphone.

Karena jarak yang tak begitu jauh dari rumah, ia jalan kaki saja.

Di tengah perjalanannya, ada seorang anak laki-laki yang menghampirinya dengan wajah panik.

"Permisi tantee, Emm Aku Yeonjin. Bisakah tante pura-pura jadi ibuku?? Ada orang asing yang mengikutiku" Bisik anak itu.

Wajahnya tampak ketakutan dan matanya tak henti melihat ke segala arah, takut-takut orang itu mengetahui perbuatannya.

Wonyoung yang langsung mengerti segera mengangguk. Lantas ia menggandeng tangan anak itu. Ia menatap kearah belakang dan benar ada orang yang mengikuti anak itu. Orang tersebut mengenakan kacamata hitam, sehingga tidak tahu pasti siapa orang itu.

Wonyoung langsung berjalan bersama Yeonjin disampingnya.

"Kamu darimana saja?? Ibu sangat khawatir. Bagaimana jika kamu kenapa-napa hah?" Wonyoung mengucapkan itu dengan nada keras, agar orang asing itu mendengarnya.

"A-aku tadi main sebentar buu" .

Wonyoung menatap ke belakang, dan ternyata orang itu berada tepat di belakangnya

Married Life || JangkkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang