"Mamaaaaahh Younghoon udah pulaaangg"
"Haaii sayangg... Hahaha Kamu terlihat senang, ada apa disekolah hari ini?" Wonyoung segera membuka tangannya untuk menyambut putranya dalam pelukan
"Uuuumm tidak adaa apa apaa mah, tadi Hoon pulang awal soalnya bisa jawab soal Matematika" Ucap Younghoon dengan nada senang
"Waah hebaat anak Mamah, terus gimanaa sayang?" Tanya Wonyoung dengan excited.
"Iya maahh, Hoon dipuji Gurunya Hoon sama temen-temen karena nilai Bahasa Inggris Hoon paling tinggi"
"Waah bagus sayang, trs Hoon gimana??"
"Hoon seneng maahh, ada yang minta diajarin Hoon, tapi Hoon gamau, nanti Hoon susah fokus" Ucap Younghoon sambil cemberut.
Wonyoung sempat terkejut dengan ucapannya. Namun, ia mencoba tetap tenang, ia tetap harus mencari tahu dan membantu jika Younghoon mempunyai masalah.
"Kenapaa sayang?? Hoon punya masalah sama temen Hoon??
"Hmmm dia pelit sama Hoon. Masa Hoon minta bekalnya nggak dikasih"
"Looh kok begitu?? Memang Hoon memintanya bagaimanaa?"
"Yaa soalnya dia bawa Burger Mahh, Hoon kan mau. Pas Hoon minta katanya dia cuma bawa bekal tapi nggak bawa uang, padahal dia kan punya papah mamah juga"
"Hmmm begitu yaa...Hoon kan bawa uang jajan setiap hari, kenapa nggak dipakai beli sajaa??"
"Di kantin gaada burger Mah, yaudah Hoon minta aja, kan lebih enak, gausah beli" Younghoon dengan entengnya dengan ekspresi yang cukup menyebalkan, Wonyoung sebenarnya ingin tertawa karena wajah Younghoon lucu jika begitu.
"Hoon sayang, Uang jajan Hoon kan banyaak, berarti Hoon juga bisa beli makanan banyak. Sedangkan teman kamu cuma membawa Burger tapi nggak bawa uang jajan. Hoon membeli makanan yang berbeda saja, jadi Hoon bisa berbagi dengan teman kamu yang hanya bawa Burger, bukankah itu lebih baik? Temen Hoon bisa memakan makanan selain Burger berkat Hoon" Nasihat Wonyoung dengan tangan menggenggam tangan Hoon.
Younghoon terdiam mendengar nasihat mamahnya.
"Hmm gitu ya Maahh? Jadi Hoon jahat dong sama temen Hoon?"
Wonyoung terkekeh pelan
"Bukan begitu sayang, berarti sekarang Hoon tau kan bagaimana Temennya Hoon?? Coba kalo Hoon yang membawa Burger itu lalu temen Hoon minta padahal Hoon cuma punya burger dan tidak bawa uang jajan, kira-kira Hoon kasih nggak?"Younghoon menggeleng
"Nggak dong Mah, Hoon makan apa kalo makanan Hoon diminta?""Kalau begitu teman kamu juga sama.. dia mau makan apa kalau Hoon minta Burgernya? Mending Hoon yang ngasih temen Hoon kan??" Wonyoung kali ini menangkup pipi gembul anaknya itu.
"Iya yaa maah, kata temen Hoon yang lain, dia jarang dikasih uang jajan sama Papah Mamahnya"
"Wah kasian yaah, Hmm Hoon mau tidak mulai besok Mamah bawain bekal lebih, terus Hoon berbagi sama temen Hoon?"
"Mau maah, Hoon mau" Younghoon dengan bersemangat.
"Bagus, pinter anak Mamah. Mama harap kamu bisa terus bersyukur. Hoon termasuk orang beruntung looh Hoon bisa sekolah, bisa makan, bisa main sesuka Hoon. Tapi gaboleh pamer juga yaa sayang, biar Hoon disayang teman juga guru Hoon disana"
"Iya maah, maafin Hoon yaah"
"Iyaa Sayang, minta maaf sama temennya juga besok yaa, sekarang Hoon ke kamar ganti baju terus kita makan bareng"
"Yeeyy makasih Maah" Younghoon sambil mencium bibir Mamahnya.
"Heh heh! apa itu cium cium bibir?! Masih kecil juga" Entah darimana manusia bernama Park Sunghoon itu muncul. Younghoon memeletkan lidahnya mengejek sang Papah, lalu segera pergi dari sana.
![](https://img.wattpad.com/cover/342454431-288-k591996.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Life || Jangkku
FanfictionKehidupan yang harmonis dari keluarga kecil Park Sunghoon bersama Istri cantiknya Jang Wonyoung dan Anak manisnya Park Younghoon.