*****
Alfano Neandra, siswa dengan wajah Chindo berjalan mondar mandir di depan toilet.
Wajahnya terlihat ragu seolah ingin memutuskan sesuatu. Hingga kegiatannya berhenti saat melihat temannya.
"Gimana bro? Jadi nggak?" Tanya Leon sambil menepuk bahu Alfa. Leon dan Alfa memang sudah bersahabat sejak mereka kecil.
"Masa mau jadi cowo cemen," lanjutnya. Leon sengaja memanas-manasi sahabatnya itu.
"Jadi lah!" Alfa menjawab dengan nada sewot.
"Yaudah ayo, gue udah selesai sama urusan toilet." Leon meninggalkan toilet diikuti oleh Alfa disampingnya.
"Noh, itu orangnya, buruan samperin." Leon tiba-tiba menghentikan langkahnya sambil menunjuk gadis yang berjarak beberapa meter darinya.
"Okee," balas Alfa sambil memperhatikan gadis yang ditunjuk Leon.
"Gue duluan," ujar Alfa sambil meninggalkan Leon.
Alfa yakin saat melihat gelang yang dipakai gadis itu. Tanpa pikir panjang, ia berjalan menyusulnya.
Alfa menarik tangan gadis di depannya hingga gadis itu berbalik menabrak dada bidangnya.
"Lo mau nggak jadi pacar gue?" ujar Alfa sambil memberikan sepucuk mawar.
"Loh kak Alfa." Gadis itu mendongakkan wajahnya dan berkata terkejut.
"A-aku mau kak," ucap gadis itu dengan malu-malu.
"Hah?" Seketika otak Alfa terasa lemot menyadari ada hal yang janggal. Ia berusaha mencerna apa yang salah.
"Jadi pacar kakak, aku mau. Mau banget malah." Gadis itu menjelaskan ulang jawabannya. Ia mengira Alfa tidak mendengar perkataannya.
Alfa tersadar saat mendengar suara sorakan serta tepuk tangan dari teman-temannya. Mereka yang menonton bersiul menggoda Alfa.
Tapi tunggu.... Ia juga tersadar akan satu hal, gadis di depannya bukan gadis sebenarnya yang ingin ia tembak. Ia...salah sasaran.
Abel, gadis di depannya ini merupakan sahabat dari gadis yang seharusnya ia tembak.
"Mampus, gue salah sasaran." Alfa merutuki dirinya di dalam hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SALAH SASARAN! [On-Going]
Ngẫu nhiên_Blurb_ "Lo mau nggak jadi pacar gue?" ujar Alfa sambil memberikan sepucuk mawar. "Loh kak Alfa." Gadis itu mendongakkan wajahnya dan berkata terkejut. "A-aku mau kak," jawab gadis itu dengan malu-malu. "Hah?" seketika otak Alfa terasa lemot menyada...