1. | KANTIN

42 16 0
                                    

~⁠♪ ~⁠♪ ~⁠♪

~⁠♪ ~⁠♪ ~⁠♪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

"Lo ngapain ngikutin gue?" tanya Alfa pada gadis dibelakangnya.

Setelah acara tembak-menembak, tanpa berkata apapun Alfa langsung pergi meninggalkan Abel, berharap bisa melupakan sejenak apa yang dialaminya.

Namun, gadis itu justru membuntutinya kemanapun ia pergi.

"Jalannya jangan cepet-cepet, tungguin kak," ucap Abel sambil mempercepat langkahnya.

"Emang ga boleh ya ngikutin pacar sendiri?" lanjut Abel bertanya yang tak dijawab oleh Alfa.

Alfa tau, sedari tadi gadis itu berusaha menyeimbangkan langkah kakinya, karena itu Alfa mempercepat langkahnya supaya gadis itu berhenti mengikutinya.

Merasa kasihan, Alfa mengalah dan memelankan jalannya hingga gadis itu berjalan di sebelahnya.

"Kak Alfa mau kemana sih? Dari tadi jalan terus," ucap Abel sambil memperhatikan Alfa.
Abel yang mengikutinya saja lelah, namun lelaki itu terlihat tidak lelah walaupun berjalan terus-terusan.

"Gatau," jawab Alfa jujur. Alfa hanya mengikuti kakinya saja. Otaknya belum stabil untuk memikirkan apa yang harus ia lakukan setelah ini.

"Mending temenin aku makan ke kantin aja kak," Abel memberi usul pada Alfa. Tujuan lainnya supaya Abel bisa PDKT sih, emang dasar si Abel!

Abel berjalan mendahului Alfa. Gadis itu senang saat Alfa mengikutinya menuju kantin.

Setelah berpikir, Alfa menemukan ide untuk mengatakan yang sebenarnya pada gadis itu apa yang terjadi.

"Okee tenang, abis ini masalahnya selesai," Alfa berujar dalam hati.

*******

"Mau bakso?" Abel menawarkan bakso miliknya. Ia mengira Alfa lapar karena terus memperhatikan dirinya makan.

Alfa menggelengkan kepalanya,"Gue gak suka bakso."

"Gue mau ngomong sesuatu sama lo," ucap Alfa pada gadis di depannya. Perempuan itu menatap Alfa sambil minum es lemon tea nya.

"Ngomong apa? Kak Alfa nggak pesen?" kata Abel.

"Lo kenal gue?" Alfa justru bertanya balik. Ia sungguh penasaran, bagaimana gadis itu mengetahui tentang dirinya. Padahal, Alfa saja tak kenal gadis di depannya itu.

"Kenal, siapa sih yang nggak kenal kak Alfa. Ganteng, wajahnya campuran, personil band Darkness, jago piano lagi," jelas Abel panjang lebar.

"Gitu ya." Alfa tertawa mendengar jawaban Abel. Dirinya saja tak merasa terkenal. Biasanya penonton Band nya lebih memperhatikan Vokalis dan gitaris mereka.

"Oh iya, nama lo siapa?"

"Annabella Laurence, aku kira kakak tau," ucap Abel dengan nada kecewa.

"Gue pernah lihat lo maju pas upacara, biasanya lo juga ke kantin bareng temen lo itu kan?" Alfa memang sempat beberapa kali melihat gadis itu maju menerima penghargaan.

"Tumben Lo gak bareng dia An," tanya Alfa. Sebenarnya Alfa hanya penasaran mengapa gadis yang ia cari tak tampak hari ini.

"Ohh, yang satu ada lomba karate, satunya lagi nggak masuk hari ini," ucap Abel dengan nada sedih.

"Jangan panggil Anna kak, panggil Abel aja,"

"Kenapa?" tanya Alfa. Ia pikir nama panggilan apa saja tidak masalah kan?

"Kerasa aneh kalau dipanggil Anna, biasanya kan Bel Bel gitu," jelas Abel yang di angguki Alfa. Lelaki itu mengiyakan agar cepat selesai.

"Mora nggak masuk kenapa?" tanya Alfa penasaran. Ia ikut khawatir dengan keadaan gadis itu.

"Kakak kok tau namanya Mora?"

"Pernah liat name-tag nya," jawab Alfa asal. Jelas Alfa berbohong tentang hal itu.

Bukan hanya nama, hobi, bahkan ulang tahun gadis itu saja Alfa tahu.

Amora, gadis yang sebenarnya ingin ditembak oleh Alfa. Alfa mencari tahu tentang gadis yang mengambil hatinya.

"Ohh, Mora tuh izin liburan kemarin. Eh pas pulang malah masuk angin," ucap Abel menjelaskan pada Alfa.

"Rencana sih mau jenguk nanti pulang sekolah, kak Alfa mau ikut?"

"Gue ada acara nanti, jadi gabisa. Titipin salam aja, semoga Mora cepet sembuh," seandainya Alfa tak memiliki acara dengan keluarganya, pasti ia dengan senang hati menjenguk Mora.

"Emm, okee deh," padahal Abel sudah bersiap akan memamerkan pacar barunya pada sahabatnya. Ya sudahlah, pamer juga bisa ditunda lain kali, benarkan?
_______________

"Mau kemana kak?" Abel memperhatikan Alfa yang tiba-tiba berdiri dari duduknya.

"Kasir, sekalian mau langsung balik kelas,"

"Makan pelan-pelan, lo abisin aja dulu, biar gue yang bayar." Alfa melirik Abel sekilas sebelum berjalan menuju meja kantin kasir.

Abel diam dan terus memandang punggung Alfa yang semakin menjauh. Gadis itu senyum-senyum tidak jelas.
"Aaaa udah ganteng, baik, jadi pacarku lagi," histeris Abel masih tak percaya.

****

Don't forget vote, follow and comment📌

Thankyouu꒰⁠⑅⁠ᵕ⁠༚⁠ᵕ⁠꒱⁠˖♡

~⁠♪ ~⁠♪

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SALAH SASARAN! [On-Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang