(2) INFJ - Bodoh

1.1K 149 64
                                    

Sopan sangat membenci orang bodoh.

Maksud Sopan, bukan orang bodoh yang memiliki nilai rendah padahal sudah berusaha keras. Melainkan, orang bodoh yang tidak niat belajar, otak google, tidak berusaha menaikan nilai, tidak malu dengan nilainya yang kecil, bilang tugas banyak padahal karena suka menunda-nunda, beban kelompok, tidak bisa hanya dijelaskan sekali-dua kali, tidak bisa apa-apa, pemala- ok, sudah cukup.

Bukan berarti Sopan merasa paling pintar dan sempurna. Sopan juga memiliki banyak kekurangan, kok. Sopan terkadang juga suka mencontek di google, menunda tugas, pemalas, dan lain-lain.

Walau begitu, Sopan masih memiliki niat untuk menjadi lebih baik. Tidak seperti orang bodoh yang Sopan sebutkan. Dan hal tersebut selalu menghantui pemikiran Sopan. Seperti- "Serius ada makhluk yang sebodoh ini?" Lalu anehnya, orang bodoh yang Sopan maksud itu banyak sekali. Bahkan tidak bisa dihitung menggunakan jari.

Sopan tidak mengurusi hidup orang lain. Hanya saja, Sopan adalah tipikal orang yang mudah greget dan terbawa emosi--walau dari luar tak terlihat. Sopan tidak mengerti dengan pola pikir orang-orang bodoh ini.

"Emangnya dia gak mikirin masa depan? Lulus otak google emang bangga? Apa ortunya gak kecewa sama dia? Apa dia gak malu dianggap rendahan dan beban kelompok? Meski nantinya sukses, emang gak malu kalau masa lalunya suram begini?" Sampai Sopan berusaha keras untuk menemukan jawaban dari pertanyaannya. Namun sayangnya, ini masih tetap menjadi pertanyaan saking tidak logisnya.

Nah, parahnya lagi. Orang bodoh ini tidak memiliki bakat sama sekali. Serius deh, Sopan jadi sangat kasihan--dalam arti baik-- dengan masa depannya. Tapi toh, bukan urusan Sopan juga. Ta-tapi- Sopan bener-bener greget! Sopan ingin membuat orang bodoh ini berubah agar tidak terlihat rendahan! Sopan sebenarnya sangat peduli walau terlihat seperti ingin mencampuri urusan orang lain!

Tapi tenang, ini hanya isi pikiran Sopan. Ia tak benar-benar berkata langsung. Apalagi bertindak seperti itu. Sangat amat NOOOOO.

Sopan sampai bingung dengan pemikirannya. Disatu sisi, ia benci dan kesal dengan orang bodoh. Disisi lain, ia juga kasihan dan berniat untuk mengubahnya menjadi orang pintar. Tapi malas, ah.

Sopan tahu, seharusnya ia tak memikirkan masalah ini lebih lanjut. Jika kesal, ya kesal saja. Tapi entah kenapa, Sopan selalu memikirkan semua masalah secara detail. Hingga membuatnya tak bisa tidur.

Balik ke latar sekolah. Seusai membaca al mat'surat yang wajib dibaca setiap pagi, pembelajaran pun di mulai. Mata pelajaran pertama kelas Sopan adalah bahasa inggris. Termasuk salah satu MaPel yang paling Sopan hindari. Bukan karena tidak bisa--Sopan hanya sangat sulit memahami tentang verb 2--melainkan, gurunya yang sangat amat sok asik dan cerewet.

Bayangkan, hampir satu jam pelajaran, bapak ini selalu saja mengoceh dan merasa jika pendapatnya paling benar. Jika ocehannya tidak di dengar, ia akan selalu mengeluarkan suara syutt yang membuat Sopan yang diam-diam menggambar seraya mendengar musik menjadi sangat muak.

Jangan tanya mengapa Sopan masih bisa mendengar ocehan guru bahasa Inggrisnya padahal sedang memakai headset. Itu karena Sopan tidak ingin mengambil risiko, membuatnya tidak mendengar panggilan guru--jika dipanggil--akibat volume musik yang terlalu keras.

Setelah mengoceh, tidak ada angin tidak ada hujan, bapak itu langsung menulis contoh soal di papan. Memberi tugas dialog. Dua orang. Direkam. Dan dikumpulkan di telegram. Lagi-lagi, Sopan muak. Apa salahnya langsung maju ke depan? Memangnya ini kelas online?!

Sopan mengumpat dalam hati.

"Tugasnya disuruh ngapain, sih?"

Ok. Sudah kesal karena guru bahasa inggris. Sopan dibuat tambah meledak-ledak karena pertanyaan tidak berbobot yang dikeluarkan dari teman sebangkunya.

INFJ || SopanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang