roommate

7

setelah melewati hari-hari yang cukup panjang, tak terasa sudah sekitar 2 mingguan sekala bersekolah dan tinggal di asrama ini.

"kamu ga ada niatan buat beresin barang kamu?" tanya shaqila ke sekala saat ia melihat barang sekala yang masih setia di dalam koper nya

"males" jawab sekala yang masih irit banget ngomong nya, padahal udah 2 minggu mereka bareng

shaqila pun mendekat ke arah koper nya sekala

"mau ngapain lo?" tanya sekala

"mau beresin" jawab nya tak kalah singkat

"gausah, ngapain? gue bisa sendiri" ucap sekala

"kalo bisa sendiri, ini udah rapi dari kemarin-kemarin" ucap nya sambil membongkar isi koper sekala

"tapi itu kan-" ucap sekala

"diem, mending bantuin" ucap nya memotong omongan sekala

lagi-lagi sekala hanya bisa pasrah..

———

setelah sekitar 1 jam an mereka membereskan barang-barang sekala, akhirnya pun selesai

barang-barang sekala sekarang sudah tertata rapi

"nah gini kan enak" ucap shaqila melihat barang sekala yang sudah tersusun

sekala pun setuju akan hal itu

"thanks" ucap sekala

"santai" balas shaqila

ia pun baru ingat kalau dia harus masak habis ini, karna ini weekend jadi shaqila harus udah ngehabisin belanjaan nya yang ada di kulkas biar bisa di ganti yang baru

sekala pun melihat shaqila sedang mencepol rambut nya

"mau ngapain?" tanya sekala, behh udah kepoan aja ni

"mau masak" jawab shaqila

"ngapain masak?" tanya sekala, shaqila pun menoleh ke arah sekala dan menatap nya tajam

"i-iya maksudnya ngapain lo harus masak, kan beli juga bisa" ucap nya

"ini kan weekend lo bisa nge go food, gue yang traktir karna lo udah bantu gue" lanjut nya

"ga usah, makanan di kulkas masih banyak dan harus di habisin biar bisa di ganti yang baru lagi nanti" ucap nya lalu meninggalkan sekala disana

bahh, cuma seorang Shaqila Putri Hartono yang bisa menolak seorang Sekala Bhumi Sanjaya

———

shaqila sudah menghabiskan waktu nya dengan memasak sedari tadi, sedangkan sekala melanjutkan lukisan nya kemarin

"ayo makan" ajak shaqila ke sekala

"gausa, nanti aja" jawab sekala, masih sambil melukis

shaqila yang melihat sekala sedang melukis langit pun tiba-tiba muncul ide di pikiran nya..

ia pun memindahkan makanan-makanan nya ke wadah bekal

"ayo ikut aku" ucap shaqila sambil berdiri di sebelah sekala yang sedang melukis

sekala pun menoleh ke arah shaqila yang sudah rapi sambil memegang picnic basket yang sudah pasti berisi makanan

"kemana?" tanya sekala

"ikut ajaa, ayooo!" bujuk shaqila

"gamau gue" ucap sekala

"yah, kok gitu, ayo dong sekalaa" rengek shaqila

"ga" jawab sekala singkat

"yaudah deh" ucap shaqila yang tertunduk lesu, ia pun kembali ke meja makan dan menaruh picnic basket nya

sekala yang melihat perubahan shaqila pun sedikit merasa bersalah

ia pun menghela nafas nya kasar

"yaudah ayo" ucap sekala

"gausah gapapa" jawab shaqila sambil menunduk

"ayo" ucap sekala yang sudah berdiri di depan shaqila yang sedang duduk

"ga ma-"

sekala pun langsung mengambil picnic basket yang ada di atas meja

"gue tunggu di depan" ucap nya lalu meninggalkan shaqila disana

shaqila pun mau tidak mau mengikuti sekala yang sudah keluar duluan

———

setelah sekitar 10 menit mereka berjalan, akhirnya mereka pun sampai di danau yang ada di belakang sekolah.

tidak bisa di pungkiri, sekala sangat kagum melihat pemandangan yang sedang ada di hadapan nya ini, ia melihat senja yang sangat jelas di depan nya.. dengan pemandangan danau yang sangat tenang dan taman yang sangat luas.

"lo sering kesini?" tanya sekala tanpa menoleh ke shaqila

"iyaa, kalo lagi pusing, sedih sama stress" ucap nya

"emang ga takut?" tanya sekala

"engga, ngapain takut? yang harus ditakutin itu tuhan.. sama.." ucap shaqila yang tidak dilanjutkan nya

"apa?" tanya sekala menoleh ke arah shaqila yang sedang menatap danau

"kehilangan orang yang di sayang" ucap nya

hening..

"eh, ayo kita makan.." ucap shaqila memecah keheningan

sekala dan shaqila pun mulai memakan masakan shaqila

sedikit demi sedikit mulai terbangun perbincangan di antara mereka..