Part 12

931 44 6
                                    

Sesampainya di basment parkiran apartement, kirana tidak langsung turun dari mobil jaemin mereka berdua duduk diam berusaha menikmati momen saat ini yang mungkin tidak akan terulang kembali. Setelah merasa sudah terlalu lama mereka berdua duduk diam di dalam mobil, Kirana akhirnya memutuskan untuk berbicara.

"Barang aku yang di apartement kamu bisa minta tolong kemasin dan kirimin ke sini?"

"Ya" Tanpa berbalik jaemin menjawab dengan singkat

"Barang kamu yang disini akan aku kirimin kesana juga"

"Terserah"

"Je, kita masihbbisa berteman seperti sebelum saat kita fwb kan"

Jaemin berbalik menghadap Kirana dengan menaikan sebelah alisnya mendengar pertanyaan Kirana yang menurutnya sangat menjengkelkan dan tidak berperasaan "seriously na?"

"Yes, aku sangat berharap hubungan kita baik-baik saja meskipun kita nggak jadi sepasang kekasih"

Jaemin speechless dengan permintaan Kirana yang mengharapkan hubungan mereka kembali seperti dulu, seakan tidak pernah terjadi apa-apa di antara mereka.

"Masih ada yang perlu kamu omongin? Aku capek ingin istirahat"

Mengerti akan usiran jaemin untuk segera turun dari mobilnya, akhirnya kirana turun dari mobil namun sebelum turun Kirana menyempatkan berkata "Aku harap kamu pertimbangkan permintaanku" Lalu menutup pintu mobil jaemin

Tanpa menjawab jaemin langsung melajukan mobilnya keluar dari parkiran apartemen Kirana.

Begitu masuk ke unit apartement nya Kirana langsung menuju ke kamar tidur membaringkan badannya tanpa mengganti pakaian ataupun menghapus makeup nya terlebih dahulu, dirinya hanya ingin segara berbaring. Kirana merasa terlalu lelah hanya untuk bergerak, dia hanya ingin menangis sepuasnya malam ini untuk mengeluarkan segala isi hatinya yang sedari tadi telah dia tahan sekuat tenaga untuk tidak menangis di depan jaemin karena keputusannya sendiri. Kirana merasa bingung dengan dirinya di satu sisi hantinya menyayangi jaemin dan tidak ingin pisah ataupun mengakhiri hubungan mereka, namun pikirannya berkata lain dia takut untuk berkomitmen dia takut jika menerima jaemin menjadi kekasihnya perasaan jaemin akan berubah kepadanya dan berakhir meninggalkannya dengan perempuan lain seperti mantan kekasih nya dulu.

Kirana tahu bahwa tidak semua laki-laki di dunia ini mempunyai sifat yang sama, namun dia tetap takut untuk melangkah lebih jauh bersama jaemin, karena selama ini Kirana selalu menanamkan dalam otaknya bahwa dia tidak boleh terlalu mempercayai laki-laki selain Abi dan Mahes. Semenjak dirinya di khianati oleh mantan kekasihnya, Kirana selalu memasang tembok untuk laki-laki yang mencoba mendekati dirinya. Dia tidak mau lagi hatinya dirusak dan di hancurkan, cukup satu kali saja dirinya merasakan sakitnya di khianati oleh orang yang sangat dia percayai.

Saat sedang meratapi perasaanya tiba-tiba ponselnya berdering, Tanpa melihat siapa yang menelpon kirana menjawab teleponnya dengan suara khas habis menangis.

"Halo"

"Halo Assalamu'alaikum neng, suara kamu kenpa? Seperti suara orang habis nangis?"

Mendengar suara yang familiar, kirana buru-buru mengecek layar Handphone nya dan benar saja itu suara ummi. Dengan cepat Kirana menghapus air matanya meskipun tidak bisa di lihat oleh ummi.

"Walaikumsalam ummi. nggak kok, ini Kirana lagi pilek ummi" Kirana terpaksa berbohong karena tidak mau ummi tau, kalau Kirana tengah menangisi kisah asmaranya yang rumit.

"Astaghfirullah, sudah minum obat neng?"

"Iya ummi sudah"

"Gimana keadaan neng sekarang?"

Beneficial Relationship🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang