Chapter 2

1.2K 89 2
                                    

Perlahan tubuh Naruto berhenti bergetar. Lalu mata Naruto terbuka. Dia mendongak melihat wajah Sasuke. Matanya merah penuh air mata, "Iruka...temaniku tidur malam ini..." lirih Naruto, masih berhalusinasi kalau orang yang dilihatnya adalah Iruka.

Sasuke terkejut syok. Dia mulai berpikir kalau Iruka adalah kekasih Naruko yang baru, karena Naruko suka gonta ganti pasangan setiap bulan.

Kemudian Naruto bangkit berdiri. Nafasnya masih sedikit sesak tapi dia bisa mengendalikan tenaganya lagi untuk berjalan.

Sasuke malah terheran-heran. Dia dan Naruko saling membenci satu sama lain. Mendengar perkataan seperti itu, serasa ada yang salah dengan Naruko.

Karena Naruto sedang di bawah alam sadarnya, dia malah masuk ke kamar Sasuke. Sasuke langsung menahan Naruto melalui bahunya. Dirinya malah tersentak lalu merasa bersalah sendiri ketika melihat wajah Naruto. Wajah sedih dengan tatapan kosong. Entah kenapa, Sasuke bisa merasakan hal ini pada Naruko. Rasa bersalahnya mampu menarik kembali tangannya dari bahu Naruko.

Naruto tidur menyamping. Lalu dia mengulurkan tangannya, "Tanganmu" kata Naruto.

Sasuke diam, terheran-heran, bahkan menganggap Naruko sedang kerasukan setan. Sikap diamnya luluh ketika mata onyxnya bertemu dengan mata biru. Layaknya ada benang yang menarik tangannya seperti boneka marionette, Sasuke memberikan tangannya pada Naruto.

"Jangan pergi sampai aku tertidur" kata Naruko

"...." Sasuke hanya diam, tubuhnya membungkuk karena tangannya digenggam oleh Naruto di samping kepalanya.

Seharusnya Sasuke merasa kesal karena usahanya sia-sia malam ini. Dia sudah susah payah mencari sewa mobil kemana-mana. Harga yang sangat tinggi tidak mampu Sasuke bayar untuk menyewa mobil mewah. Uangnya yang dia kumpulkan dari bekerja part time online dan offline, sudah habis untuk membayar kos kosan. Kalau Sasuke sewa mobil sederhana sesuai budget, Naruko pasti akan marah-marah dan akan mengancamnya lagi untuk menghancurkan beasiswanya.

Untung saja Sasuke dekat dengan salah satu anak bos di pekerjaan part timernya. Jadi dia bisa dapat menyewa mobil mewah dengan harga murah atas bantuan dia.

Tapi rasa kesal itu malah berubah menjadi rasa yang tidak mau Sasuke akui. Yaitu rasa sedih dan terluka. Entah kenapa dan bagaimana Sasuke bisa merasakan rasa itu ketika melihat Naruko saat ini.

Sasuke tidak sadar kalau dia sedang memperhatikan Naruko yang tertidur dalam pandangan sedih.

.
.
.

Naruto membuka matanya. Dia melihat ada cahaya matahari masuk melalui jendela kamar. Dia kemudian duduk dari tidurnya. Kepalanya terasa sangat pusing.

"Ugh..." rintihnya sambil memegangi kepala. Naruto tidak ingat sepenuhnya apa yang terjadi semalam. Yang hanya dia ingat adalah momen ketika dia melihat mobil sedan hitam. Sebuah mobil yang membawa traumanya muncul dan kesadarannya hilang seketika.

Sniff sniff

"Enak sekali..." gumamnya

Naruto mencium aroma makanan yang enak. Bau masakan rumahan yang sudah lama tidak dicium oleh Naruto. Aroma enak itu membuat Naruto keroncongan dan menggerakan kakinya untuk mengikuti arah dimana aroma enak itu muncul

Ternyata aroma enak itu adalah aroma masakan Sasuke. Si raven tengah masak memakai kaos dan celemek di dapur

"Waaahhh kelihatannya lezaat~" kata Naruto, dia berdiri di samping Sasuke.

Sikap Naruto membuat Sasuke kembali terdiam heran. Wajah Naruko tidak terlihat seperti biasanya lagi. Biasanya Naruko memasang wajah kesal dan suka marah-marah kalau ruangan bau makanan. Tapi kali ini, Naruko malah memasang wajah senang melihat masakan Sasuke

The Noisy -Boy-GirlFriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang